Minggu, 24 November 2024
spot_img

Meranti Tetapkan Status Siaga Karhutla 

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti telah menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pascaempat titik karhutla ditemukan. Status itu ditetapkan Rabu (6/3) kemarin. 

Sekretaris BPBD Meranti Eko Setiawan mengatakan, empat titik lokasi tersebut terdiri dari satu titik lokasi karhutla di  Kecamatan Rangsang. Selanjutnya dua titik lokasi di Kecamatan Tebingtinggi, dan satu titik lainnya di  Desa Repan Kecamatan Rangsang, dengan rentang waktu kejadian sepanjang Februari 2024.

“Pra penetapan status kami telah melibatkan berbagai pihak dan stakeholder terkait, mulai dari aparat kepolisian, perusahaan swasta hingga masyarakat setempat yang tersebar di seluruh daerah rawan. Pertimbangannya indikator penetapan berdasarkan empat kejadian yang berlangsung Februari 2024 lalu,” ujarnya.

Baca Juga:  Turun Hujan, Karhutla di Gurun Panjang Padam

Selain indikator itu, atensi penetapan setelah pihaknya menerima laporan dari BMKG. Dari laporan tersebut, hingga tiga bulan kedepan Kepulauan Meranti akan dilanda kemarau.  “Menindaklanjuti itu kami harus siap dengan kondisi ini. Apalagi geografis Meranti yang cukup rentan karena 98 persen gambut,” ujarnya.

Untuk kesiapan fasilitas peralatan personel, ia menyebut tidak memiliki kendala. Apalagi tingkat desa sudah siaga MPA yang berkomitmen siap melakukan penanggulangan. Apalagi, MPA di daerah rawan seperti wilayah Rangsang dan Rangsang Pesisir.

“Begitupula komitmen perusahaan HTI siap lakukan penanggulangan di luar wilayah konsesi agar tetap aman. Selain itu kami turut memperkuat tim sosialisasi agar tidak ada masyarakat yang melaksanakan aktiviats yang memicu kebakarann,” ujarnya.(gem)

Baca Juga:  Lengkapi Sarpras Pencegah Karhutla di Kecamatan dan Desa

Laporan WIRA SAPUTRA, Selatpanjang

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti telah menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pascaempat titik karhutla ditemukan. Status itu ditetapkan Rabu (6/3) kemarin. 

Sekretaris BPBD Meranti Eko Setiawan mengatakan, empat titik lokasi tersebut terdiri dari satu titik lokasi karhutla di  Kecamatan Rangsang. Selanjutnya dua titik lokasi di Kecamatan Tebingtinggi, dan satu titik lainnya di  Desa Repan Kecamatan Rangsang, dengan rentang waktu kejadian sepanjang Februari 2024.

- Advertisement -

“Pra penetapan status kami telah melibatkan berbagai pihak dan stakeholder terkait, mulai dari aparat kepolisian, perusahaan swasta hingga masyarakat setempat yang tersebar di seluruh daerah rawan. Pertimbangannya indikator penetapan berdasarkan empat kejadian yang berlangsung Februari 2024 lalu,” ujarnya.

Baca Juga:  Penanganan Karhutla Tanggung Jawab Bersama

Selain indikator itu, atensi penetapan setelah pihaknya menerima laporan dari BMKG. Dari laporan tersebut, hingga tiga bulan kedepan Kepulauan Meranti akan dilanda kemarau.  “Menindaklanjuti itu kami harus siap dengan kondisi ini. Apalagi geografis Meranti yang cukup rentan karena 98 persen gambut,” ujarnya.

- Advertisement -

Untuk kesiapan fasilitas peralatan personel, ia menyebut tidak memiliki kendala. Apalagi tingkat desa sudah siaga MPA yang berkomitmen siap melakukan penanggulangan. Apalagi, MPA di daerah rawan seperti wilayah Rangsang dan Rangsang Pesisir.

“Begitupula komitmen perusahaan HTI siap lakukan penanggulangan di luar wilayah konsesi agar tetap aman. Selain itu kami turut memperkuat tim sosialisasi agar tidak ada masyarakat yang melaksanakan aktiviats yang memicu kebakarann,” ujarnya.(gem)

Baca Juga:  Ajak PT Roteq Investasi di Meranti

Laporan WIRA SAPUTRA, Selatpanjang

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari