JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Hadi Tjahjanto sebagai Menko Polhukam dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri ATR/BPN, Rabu (21/2). Seusai pelantikan, Jokowi menyatakan jika dua menteri barunya ini punya kemampuan yang mumpuni.
Hadi sebagai mantan panglima TNI tentu dekat dengan politik, hukum, dan HAM. “Untuk mengatasi hal berkaitan dengan politik, kemudian keamanan,” ujarnya, Rabu (22/2). Dia pun sudah memberikan tugas untuk menjaga keamanan dan ketertiban yang berkaitan dengan investasi yang akan masuk ke Indonesia.
Lalu AHY yang menurut Jokowi pas untuk menduduki Menteri ATR/BPN. Pengalamannya sebagai ketua umum partai, alumni Akademi Militer, dan pendidikan di beberapa universitas luar negeri membuat kepala negara tidak ragu. “Ini urusan menejemen. Saya rasa beliau sudah siap,” katanya.
Jokowi minta agar tahun ini sertifikat elektronik harus didorong lebih masif. Dia juga memberi tugas agar hak guna usaha (HGU) untuk carbon trading juga harus siap. Sebab banyak perusahaan yang aka masuk. “Ketika terkait dengan target 120 juta bidang tanah masuk PTSL (pendaftaran tanah sistematis lengkap),” ujarnya.
Sementara itu, dalam sertijab di Kantor Kementerian ATR/BPN, kemarin, Hadi mengungkapkan, bahwa kehadiran AHY pasti akan ditunggu oleh masyarakat. Sebab, banyak rakyat kecil yang menanti kehadiran negara melalui program reforma agrarian dan pembagian sertifikat tanah melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
Dia pun melontarkan guyonan agar nantinya Anisa Pohan, istri AHY, tak cemburu jika sang suami tengah bertugas ke daerah-daerah. ”Mbak Anisa nggak perlu cemburu, karena yang nyalamin kita udah tua-tua. Bebaskan Mas AHY keluar untuk mengabdi,” ujarnya yang disambut gelak tawa tamu yang turut hadir dalam momen sertijab.
Hadi turut meyakinkan AHY, bahwa jajaran pejabat mulai dari Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni hingga staf lainnya akan siap membantu kinerja sang menteri baru. Selama ini, dia pun mendapat banyak bantuan dari pejabat teras yang ada di kementerian guna menyukseskan program-program yang telah disusun dan diamanatkan oleh Presiden Jokowi.
Dia optimis, AHY sudah menguasai apa saja yang disampaikan olehnya pada malam sebelum pelantikan. Apalagi melihat AHY sudah bisa menjabarkan beberapa program saat ditanya oleh media usai pelantikan. Hadi bahkan kaget karena penguasaan cepat oleh Ketua Umum Partai Demokrat tersebut.
”Anak muda itu emang cepat cak cek cak cek. Tadi pagi jumpa pers kok udah hapal semua. Itu ciri-ciri pemimpin masa depan,” ungkapnya.
Tak lupa, dia berpesan, agar AHY nantinya mengunjungi sejumlah wilayah dalam upaya mempercepat dan penyelesaian program-program yang ada. Adapun wilayah-wilayah tersebut meliputi Riau, Kalimantan Timur, dan Bali. Soal mafia tanah, dirinya yakin, AHY bisa lebih galak darinya. ”Jangan takut penyelesaian masalah pertanahan yang dikuasai mafia tanah. Kalau saya bilangnya gepuk, Mas AHY bilangnya gepuk gepuk gepuk,” sambungnya.
Sementara, dalam sambutannya, AHY mengaku telah mencatat apa-apa saja yang jadi PR-nya. Termasuk mengunjungi daerah-daerah yang disampaikan Hadi sebelumnya. ”Pesan gebuk, gebuk, gebuk, juga saya terima pesan itu loud and clear, Pak,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, AHY juga mencoba menjawab rasa penasaran masyarakat terkait mengapa dirinya bergabung dengan pemerintah. Selama ini, kata dia, Demokrat sudah konsisten berada di luar pemerintahan dan menjadi oposisi selama 9 tahun 4 bulan. Sehingga, comeback-nya Demokrat ke pemerintahan bisa jadi momentum bersejarah. ”Apa yang kami perjuangan selama ini bisa lebih direalisasikan jika Demokrat bergabung di pemerintahan,” katanya.
Diakuinya, dirinya sama seperti Hadi. Berasal dari militer yang sejatinya tak menguasai secara khusus bidang ATR/BPN ini. Namun, dia merasa, Jokowi memang sengaja menugaskan keduanya karena keahlian. Melainkan bercermin dari leadership dan manajemen.
”Karena kalau keahlian, yang ahli para dirjen, direktur, di bawah itu kasubdit ini, saya juga tidak hafal struktur-struktur harus cepat belajar. Tapi, bisa saya katakan, saya hadir dengan komitmen, manajemen dan leadership kuat. Saya akan belajar cepat untuk melanjutkan dan merampungkan program yang ada,” ujarnya.
Moeldoko Tak Hadir
Pelantikan dua menteri baru di kabinet Indonesia maju menyita perhatian. Terlebih, ada nama-nama yang biasa hadir dalam pelantikan menteri atau pejabat tinggi namun terlihat absen, kemarin (21/2). Sebut saja Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Hingga akhir acara, Mantan Panglima TNI itu tak juga terlihat batang hidungnya. Padahal,ia kerap hadir dalam acara pelantikan di istana.
Dalam pelantikan kemarin, tampak juga beberapa pejabat lain seperti Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia (Menkominfo) Budi Arie Setiadi.
Lalu, ada pula Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi (MenPANRB) Abdullah Azwar Anas, Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung. Selain itu, hadir pula Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto, Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan, dan Jaksa Agung RI ST Burhanuddin.(lyn/mia/syn/wan/jpg)