(RIAUPOS.CO) — THE saga will end. The story last forever. Tak terasa, penantian dua tahun sejak dirilisnya Episode VIII-The Last Jedi segera berujung. Ending jagat cerita Star Wars, yang lahir 42 tahun lalu, sudah ditentukan.
Semuanya akan terungkap dalam film ke-9 Star Wars: The Rise of Skywalker. Film itu bakal rilis global pada 20 Desember. Namun, penggemar Star Wars di Indonesia beruntung karena di tanah air tayang duluan, yaitu 18 Desember.
Para cast dan filmmaker sudah memulai perjalanan keliling negara untuk menjalani sesi media tour dan fan event. Kamis (12/12), mereka menggelar konferensi pers di TOHO Cinemas, Tokyo. Ada Daisy Ridley (Rey), Anthony Daniels (C-3P0), John Boyega (Finn), Oscar Isaac (Poe Dameron), JJ Abrams (sutradara dan penulis naskah), Kathleen Kennedy (Presiden Lucas Film), dan Chris Terrio (co-writer).
”Aku tidak bisa berkata-kata lagi. Mereka berdua (JJ Abrams dan Chris Terrio, red) memiliki talenta yang luar biasa hebat,” ucap Kathleen Kennedy tentang The Rise of Skywalker dengan suara sedikit bergetar. Dia mengaku sangat sulit mengakhiri saga Star Wars dalam film. Kisah itu sudah melintasi waktu, juga generasi.
Venue konferensi pers berubah hening ketika Kennedy menyebutkan nama setiap karakter yang dimainkan cast yang hadir bersamanya. Dia bilang, semua tim –baik yang di depan maupun belakang layar– telah bekerja sangat hebat.
Perempuan yang menjabat Presiden Lucas Film sejak 2012 itu memberi bocoran bahwa narasi dalam film yang menceritakan perang akhir antara resistance dan first order tersebut sangat menyentuh hati. Dia menuturkan, JJ Abrams dan Chris Terrior mampu mengakomodasi keinginannya dengan baik.
”Efek visual dari Star Wars Episode IX: The Rise of Skywalker juga sangat istimewa. JJ Abrams sangat lihai,” terang ibu dua anak itu.
Sebagai pemeran Rey, Daisy Ridley mengatakan jika menengok ke belakang, dirinya tidak pernah menyangka bakal terlibat dalam proyek film sebesar Star Wars. Kepercayaan dari JJ Abrams dan Kathleen Kennedy dijaga betul dengan menunjukkan kemampuan akting yang mumpuni.
”Film ini sangat personal buatku. Sungguh kesempatan luar biasa bermain di sini,” ucapnya, lalu menoleh kepada Abrams yang duduk di sebelahnya.
Dari semua cast yang hadir, yang paling legend tentu Anthony Daniels, pemeran droid C-3PO. Dia memerankan karakter itu sejak film pertama, Episode IV–A New Hope (1977). ”Meski saya mengalami perubahan fisik hingga suara, C-3P0 sudah menyatu (dengan saya),” katanya, lantas tersenyum.
”Oh iya, ada kejutan di film terakhir ini. Selamat menantikan,” tambah aktor kelahiran 21 Februari 1946 itu.
Sehari sebelumnya, para cast dan filmmaker menyapa fans Star Wars Jepang lewat fan meeting di Outside Roppongi Hils Arena, Tokyo, Jepang. Penggemar yang berbaris memadati jalur red carpet sangat antusias menyambut mereka. Para cast pun melayani permintaan tanda tangan dan foto bareng. Potongan trailer –mulai A New Hope hingga The Rise of Skywalker– diputar. Merinding.
Rasanya tak sabar ingin segera nonton filmnya. Tapi, mengetahui ini film terakhir, kok sedih. Meski begitu, kisah Star Wars tidak lantas hilang. Ia akan bertahan selamanya.
Perkenalan D-0 di Fan Meeting
Jika di Episode VIII –The Last Jedi ada droid BB-9E, di film terbaru ini ada droid anyar bernama D-0. Di fan meeting, JJ Abrams mengenalkan D-0 di depan fans. Abrams masih merahasiakan kekuatan droid tersebut. Namun, jika dilihat dari final trailer, ia berada di pihak resistance bersama R2-D2 dan BB-8. Kehadiran D-0 menambah panjang daftar jenis droid yang dimiliki jagat Star Wars.
Kehadiran Co-Writer Chris Terrio
JJ Abrams dan Kathleen Kennedy menggandeng Chris Terrio sebagai co-writer. Terrio dikenal sebagai penulis naskah Argo, Justice League, dan Batman v Superman: Dawn of Justice. Melalui tangan dinginnya, Kennedy optimistis ceritanya apik. ”Saya, JJ Abrams, dan Terrio ada di satu ruangan mendiskusikan naskah film ini. Rasa sedih dan haru bakal terasa,” kata perempuan 66 tahun itu.
Star Wars Series di Disney+
Bagi Kathleen Kennedy, Star Wars tak pernah berakhir karena sudah menjadi bagian dari perjalanan hidupnya. Dia berjanji melahirkan TV series di Disney+.
”Kami sangat banyak menerima masukan dari fans dan filmmaker,” katanya. Melalui serial televisi, kesempatan untuk mengeksplorasi Star Wars sangat besar. Selain itu, dia melihat serial The Mandalorian mendulang kesuksesan. Menurut versi ParrotAnalytics, serial yang dibuat John Favreau itu paling diburu di Amerika Serikat.(sam/c6/jan/jpg)