- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, terutama masyarakat Desa Karya Indah Kecamatan Tampung Kabupaten Kampar tempat ditemukan tapak harimau beberapa hari lalu yang sempat menghebohkan warga, sebab sudah tersebar informasi yang tidak diakui kebenarannya.
"Beberapa hari ini, sudah tersebar di media sosial katanya ada tiga ekor Harimau Sumatera sudah sudah masuk di permukiman warga dan menerkam warga, saya sampaikan itu informasi tidak betul alias hoaks," kata Kepala BBKSDA Riau, Suharyono, Rabu (4/12).
- Advertisement -
Haryono mengatakan, saat ini pihaknya bersama aparat setempat sedang memberikan sosialisasi kepada masyarakat jika seandainya menjumpai “Raja Hutan” itu bagaimana yang harus dilakukan.
"Kita meminta kepada yang harus dilakukan, itu yang kami sampaikan di sosialisasi itu," katanya. Meskipun begitu, Ia meminta kepada masyarakat tetap waspada dan berhati-hati, terutama menjelang Magrib dan Subuh hari, sebab diwaktu itu, harimau kerap memuncul diri.
"Sejauh ini, kami belum menemukan wujud dari harimau tersebut. Kita menduga harimau tersebut berasal dari Tahura di daerah sana, sebab jaraknya itu hanya sekitar lebih kurang 15 kilometer dari lokasi penemuan jejak harimau itu," katanya.(*4)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, terutama masyarakat Desa Karya Indah Kecamatan Tampung Kabupaten Kampar tempat ditemukan tapak harimau beberapa hari lalu yang sempat menghebohkan warga, sebab sudah tersebar informasi yang tidak diakui kebenarannya.
"Beberapa hari ini, sudah tersebar di media sosial katanya ada tiga ekor Harimau Sumatera sudah sudah masuk di permukiman warga dan menerkam warga, saya sampaikan itu informasi tidak betul alias hoaks," kata Kepala BBKSDA Riau, Suharyono, Rabu (4/12).
- Advertisement -
Haryono mengatakan, saat ini pihaknya bersama aparat setempat sedang memberikan sosialisasi kepada masyarakat jika seandainya menjumpai “Raja Hutan” itu bagaimana yang harus dilakukan.
"Kita meminta kepada yang harus dilakukan, itu yang kami sampaikan di sosialisasi itu," katanya. Meskipun begitu, Ia meminta kepada masyarakat tetap waspada dan berhati-hati, terutama menjelang Magrib dan Subuh hari, sebab diwaktu itu, harimau kerap memuncul diri.
- Advertisement -
"Sejauh ini, kami belum menemukan wujud dari harimau tersebut. Kita menduga harimau tersebut berasal dari Tahura di daerah sana, sebab jaraknya itu hanya sekitar lebih kurang 15 kilometer dari lokasi penemuan jejak harimau itu," katanya.(*4)