(RIAUPOS.CO) — DINAS Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) turun ke Sungai Batang Lubuh di Desa Rantau Binuang Sakti (RBS) Kecamatan Kepenuhan, Rabu (12/6), untuk mengambil sampel air sungai yang diduga tercemar dari pembuangan air limbah cair Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Sumber Jaya Indah (SJI) Nusa Coy.
Turunnya Dinas LH Rohul ke area PKS PT SJI Nusa Coy, terkait adanya laporan dari masyarakat Desa RBS yang menyebutkan, adanya perubahan warna air sungai yang diduga adanya aliran pembuangan limbah cair ke pipa melalui parit kecil yang mengalir ke sungai besar.
Sebagai bentuk protes atas adanya dugaan pencemaran air sungai tersebut, perwakilan tokoh masyarakat Desa RBS dan Kades RBS Thamrin mendatangi kantor PKS PT SJI Rabu sore.
Kades RBS Thamrin kepada Riau Pos, Rabu (12/6) menjelaskan, terjadinya pencemaran air Sungai Batang Lubuh di desanya yang diduga akibat pembuangan limbah cair PKS PT SJI Nusa Coy, Selasa (5/6) malam yang mengakibatkan adanya matinya ikan di sungai tepatnya di Desa Ulak Patian, Kecamatan Kepenuhan.
Namun sungai yang diduga telah terjadi perubahan warna itu mengalir ke Desa RBS, sehingga saat ini air sungai yang selama ini untuk mencuci pakaian, piring dan tempat mencari ikan oleh masyarakatnya diduga tercemar.
‘’Kita belum ada kesepakatan dengan PKS PT SJI Nusa Coy, mesti Desa Ulak Patian sudah ada kesepakatan dengan perusahan. Karena ini menyangkut lingkungan dan hajat hidup orang banyak. Kita minta perusahaan harus bertanggungjawab,’’ ujarnya.
Sebagai bentuk protes atas adanya dugaan pencemaran air Sungai Batang Lubuh di Desa RBS, pihaknya bersama perwakilan masyarakat sedang mendatangi Kantor PKS PT SJI Nusa Coy.
‘’Tadi sore pihak Dinas LH Rohul sudah turun ke lapangan untuk mengambil sampel air sungai Batang lubuh di Desa RBS yang diduga tercemar limbah cair,’’ tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas LH Rohul Drs Hen Irpan MSi melalui Kabid Penataan dan Penataan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Muzayyinul Arifin ST MSi menjawab Riau Pos, Rabu (12/6) membenarkan sedang di lapangan mengambil sampel air sungai batang Lubuh yang disampaikan oleh masyarakat tercemar diduga akibat pembuangan limbah cair.(adv)
‘’Sekarang kita sedang ambil sampel air sungai untuk diuji di Laboratorium Dinas LH Rohul. Masyarakat Desa RBS protes atas terjadinya dugaan pencemaran air sungai. Sementara Desa Ulak Patian yang berdekatan dengan PT SJI Nusa Coy, sudah ada kesepakan bersama dengan perusahaan,’’ tuturnya.
Dalam pada itu Kabag HRD PT SJI Nusa Coy Iskandar saat dikonfirmasi Riau Pos, Rabu (12/6) membantah adanya pembuangan limbah cair ke aliran sungai Batang Lubuh di Desa Ulak Patian. Karena kolam limbah perusahaan tidak penuh. ‘’Kalau ada ikan mati, emang ikan itu belinya dimana. Karena saat ini kolam limbah belum penuh, tidak ada dibuang ke Sungai, tapi ke Land aplikasi melalui parit benteng. Tidak ada meluber ke sungai,’’ katanya.
Diakuinya, keberadaan PKS PT SJI Nusa Coy paling dekat dengan Desa Ulak Patian, karena aliran sungai batang lubuh ke Desa RBS cukup jauh.
‘’Masyarakat Desa Ulak Patian protes adanya dugaan pencemaran air sungai karena limbah, Tapi setelah dicek lapangan bersama tidak ditemukan. Bahkan kita sudah sepakat dengan Kades dan masyarakat Ulak Patian. Kemungkinan kecil bekas tangkos sawit karena tinggi curah hujan, airnya mengalir ke parit benteng yang bermuara ke sungai. Tapi itu perlu jumlah air yang banyak (hujan lebat),’’ katanya.(adv)