Kamis, 19 September 2024

Tompi: Enggak Enak Pak, Masuk Neraka Gara-gara Orang Lain

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Tompi ikut mengomentari pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyalahkan sistem e-budgeting dalam penyusunan anggaran pada APBD DKI tahun 2020.

Lewat akun Twitter miliknya, penyanyi sekaligus dokter itu menyampaikan sindirian untuk Anies. Dia mengaku ingin bertemu agar bisa memberi masukan untuk mantan menteri pendidikan tersebut.

"Yang Mulia Anies, kapan ada waktu ngobrol yuk. Saya bisa kasih arahan cara ngitung, cek harga pasar," tulis Tompi, Kamis (31/10).

"Biar ke depannya benar dan Anda bisa senang di surga kelak. Gak enak pak, masuk neraka gara-gara orang lain," sambung pelantun lagu Sedari Dulu itu.

- Advertisement -

Cuitan Tompi untuk Anies tersebut spontan menuai reaksi dari netizen. Sekitar seribu retweet telah dilakukan netizen, ditambah tiga ribu tanda suka.

Baca Juga:  Longsoran Batu Hantam Mobil dan Rumah

Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyalahkan sistem e-budgeting dari pemerintahan sebelumnya yang menyebabkan kejanggalan anggaran pada APBD DKI 2020.

- Advertisement -

Menurutnya sistem e-budgeting tersebut belum pintar alhasil menimbulkan keanehan pada beberapa pos anggaran.

Keanehan anggaran APBD DKI tahun 2020 diungkapkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Mereka menyoroti beberapa anggaran yang janggal pada pemerintahan Anies. Seperti anggaran lem aibon senilai Rp82 miliar, pulpen sebesar Rp124 miliar, 7.313 unit komputer dengan harga Rp121 miliar dan lainnya.

Sekadar informasi, sistem e-budgeting digagas oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada 2013. Dijalankan oleh gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 2015. Tujuannya yakni adanya tranparansi agar anggaran bisa dilihat warga DKI Jakarta. (mg3/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

Baca Juga:  Indonesia dan Jepang Jalin Kerja Sama

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Tompi ikut mengomentari pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyalahkan sistem e-budgeting dalam penyusunan anggaran pada APBD DKI tahun 2020.

Lewat akun Twitter miliknya, penyanyi sekaligus dokter itu menyampaikan sindirian untuk Anies. Dia mengaku ingin bertemu agar bisa memberi masukan untuk mantan menteri pendidikan tersebut.

"Yang Mulia Anies, kapan ada waktu ngobrol yuk. Saya bisa kasih arahan cara ngitung, cek harga pasar," tulis Tompi, Kamis (31/10).

"Biar ke depannya benar dan Anda bisa senang di surga kelak. Gak enak pak, masuk neraka gara-gara orang lain," sambung pelantun lagu Sedari Dulu itu.

Cuitan Tompi untuk Anies tersebut spontan menuai reaksi dari netizen. Sekitar seribu retweet telah dilakukan netizen, ditambah tiga ribu tanda suka.

Baca Juga:  Eks PM Jepang Shinjo Abe Ditembak saat Pidato Politik, Begini Kondisinya

Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyalahkan sistem e-budgeting dari pemerintahan sebelumnya yang menyebabkan kejanggalan anggaran pada APBD DKI 2020.

Menurutnya sistem e-budgeting tersebut belum pintar alhasil menimbulkan keanehan pada beberapa pos anggaran.

Keanehan anggaran APBD DKI tahun 2020 diungkapkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Mereka menyoroti beberapa anggaran yang janggal pada pemerintahan Anies. Seperti anggaran lem aibon senilai Rp82 miliar, pulpen sebesar Rp124 miliar, 7.313 unit komputer dengan harga Rp121 miliar dan lainnya.

Sekadar informasi, sistem e-budgeting digagas oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada 2013. Dijalankan oleh gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 2015. Tujuannya yakni adanya tranparansi agar anggaran bisa dilihat warga DKI Jakarta. (mg3/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

Baca Juga:  Gubri Syamsuar Ajak Masyarakat Riau Doakan Anak Ridwan Kamil
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari