Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Jangan Bergantung Keberuntungan

GIANYAR (RIAUPOS.CO) — Raut wajah Simon McMenemy mendadak berubah.  Arsitek timnas Indonesia itu seperti menahan amarah ketika mendengar satu pertanyaan dalam sesi jumpa pers, Senin (14/10). Yakni, pertanyaan soal banyaknya kritik dan ekanan atas hasil buruk timnas di tiga laga Kualifikasi Piala Dunia 2020.  Dalam tiga pertandingan, timnas mencatat hat-trick kalah.  Ini yang kemudian memunculkan keraguan publik jelang laga menjamu Vietnam di Stadion Kapten I Wayan Dipta malam nanti.

 

"Saya dalam tekanan? Ya, saya sudah merasakan itu ketika setuju jadi pelatih timnas," ujar McMenemy.  

"Ketika saya mewakili 250 juta harapan masyarakat sepakbola negeri ini untuk memberi prestasi, tidak mungkin saya tidak dalam tekanan," tegasnya.

"Lawan Vietnam tentu tidak mudah, tapi saya merasa besok (nanti malam, red) adalah waktunya pembuktian untuk tim," lanjutnya.

Pelatih asal Skotlandia itu membeberkan alasan soal jebloknya performa skuad Garuda.  Lagi-lagi, dia menyoroti soal kebugaran. . Dia merasa sendirian ketika anak asuhnya kelelahan membela timnas, gara-gara Liga 1 yang masih berjalan. "Penjadwalan Liga di Indonesia adalah masalah. Itu harusnya diselesaikan bersama, saya bingung menjawab bagaimana solusinya. Itu harusnya jadi tantangan bersama," katanya.

Baca Juga:  Benzema Sebut Vinicius Jr Musuh, Madrid Dikabarkan Pecah

McMenemy menjelaskan, dirinya sudah memberikan semua opsi untuk mengatasi kondisi fisik pemain. Salah satunya adalah banyak melakukan rotasi pemain di setiap pertandingannya.

"Saya tidak bisa paksa pemain untuk terus berlari. Kalau ada yang lebih segar di bench, saya akan memakainya. Masuk timnas itu standarnya lebih tinggi, tidak boleh dalam keadaan lelah ketika bergabung," terang mantan pelatih Bhayangkara FC itu.

McMenemy menyadari, banyak yang pesimistis dengan laga malam nanti.  Apalagi, Vietnam adalah tim yang memiliki ranking FIFA terbaik di kawasan Asia Tenggara.  Per September lalu, Vietnam nangkring di peringkat ke-84.  Bandingkan dengan Indonesia yang masih terseok-seok di urutan ke-167.  Ketima timnas dibantai Uni Emirat Arab lima gol tanpa balas, Vietnam justru sukses mempermalukan Malaysia di Hanoi dengan skor tipis 1-0.

Namun, McMenemy punya alasan untuk optimistis.  Yakni, soal pemilihan venue laga di Stadion Kapten I Wayan Dipta.  Menurutnya, stadion yang menjadi kandang Bali United itu, banyak memberikan keberuntungan buat McMenemy.  Ketika masih menangani Bhayangkara FC,  McMenemy selalu menang setiap melawat ke Stadion I Wayan Dipta.  "Saya memang tidak pernah kalah di sini (Stadion Kapten I Wayan Dipta, red), keberuntungan itu dalam dua musim ada di saya," lanjut McMenemy bangga.  

Baca Juga:  Messi, Hamilton dan Marquez Bersaing Berebut Trofi Oscar-nya Olahraga

"Tapi saya tetap tidak mau bergantung pada itu," tegasnya.  Artinya, pelatih asal Skotlandia itu ingin kemenangan diraih anak asuhnya melalui perjuangan di lapangan. McMenemy juga menyinggung soal pengalamannya ketika masih menjadi pelatih timnas Filipina.  Pada Piala AFF 2010, skuad asuhannya bisa menaklukkan Vietnam dengan skor 2-0. Hebatnya, kemenangan itu diraih di depan pendukung pendukung Vietnam. McMenemy juga paham kultur sepakbola Vietnam. Satu musim dia pernah berkarir di sana. Yakni ketika membesut tim Dong Tam Long An FC pada 2011.

"Sekarang tentu banyak berubah. Pada 2010 di Piala AFF mainnya mudah ditebak. Tapi sekarang dalam 3-4 tahun terakhir semuanya berubah," ucapnya.

GIANYAR (RIAUPOS.CO) — Raut wajah Simon McMenemy mendadak berubah.  Arsitek timnas Indonesia itu seperti menahan amarah ketika mendengar satu pertanyaan dalam sesi jumpa pers, Senin (14/10). Yakni, pertanyaan soal banyaknya kritik dan ekanan atas hasil buruk timnas di tiga laga Kualifikasi Piala Dunia 2020.  Dalam tiga pertandingan, timnas mencatat hat-trick kalah.  Ini yang kemudian memunculkan keraguan publik jelang laga menjamu Vietnam di Stadion Kapten I Wayan Dipta malam nanti.

 

- Advertisement -

"Saya dalam tekanan? Ya, saya sudah merasakan itu ketika setuju jadi pelatih timnas," ujar McMenemy.  

"Ketika saya mewakili 250 juta harapan masyarakat sepakbola negeri ini untuk memberi prestasi, tidak mungkin saya tidak dalam tekanan," tegasnya.

- Advertisement -

"Lawan Vietnam tentu tidak mudah, tapi saya merasa besok (nanti malam, red) adalah waktunya pembuktian untuk tim," lanjutnya.

Pelatih asal Skotlandia itu membeberkan alasan soal jebloknya performa skuad Garuda.  Lagi-lagi, dia menyoroti soal kebugaran. . Dia merasa sendirian ketika anak asuhnya kelelahan membela timnas, gara-gara Liga 1 yang masih berjalan. "Penjadwalan Liga di Indonesia adalah masalah. Itu harusnya diselesaikan bersama, saya bingung menjawab bagaimana solusinya. Itu harusnya jadi tantangan bersama," katanya.

Baca Juga:  Pahlawan Portugal 2016, Pembawa Trofi Juara 

McMenemy menjelaskan, dirinya sudah memberikan semua opsi untuk mengatasi kondisi fisik pemain. Salah satunya adalah banyak melakukan rotasi pemain di setiap pertandingannya.

"Saya tidak bisa paksa pemain untuk terus berlari. Kalau ada yang lebih segar di bench, saya akan memakainya. Masuk timnas itu standarnya lebih tinggi, tidak boleh dalam keadaan lelah ketika bergabung," terang mantan pelatih Bhayangkara FC itu.

McMenemy menyadari, banyak yang pesimistis dengan laga malam nanti.  Apalagi, Vietnam adalah tim yang memiliki ranking FIFA terbaik di kawasan Asia Tenggara.  Per September lalu, Vietnam nangkring di peringkat ke-84.  Bandingkan dengan Indonesia yang masih terseok-seok di urutan ke-167.  Ketima timnas dibantai Uni Emirat Arab lima gol tanpa balas, Vietnam justru sukses mempermalukan Malaysia di Hanoi dengan skor tipis 1-0.

Namun, McMenemy punya alasan untuk optimistis.  Yakni, soal pemilihan venue laga di Stadion Kapten I Wayan Dipta.  Menurutnya, stadion yang menjadi kandang Bali United itu, banyak memberikan keberuntungan buat McMenemy.  Ketika masih menangani Bhayangkara FC,  McMenemy selalu menang setiap melawat ke Stadion I Wayan Dipta.  "Saya memang tidak pernah kalah di sini (Stadion Kapten I Wayan Dipta, red), keberuntungan itu dalam dua musim ada di saya," lanjut McMenemy bangga.  

Baca Juga:  Messi, Hamilton dan Marquez Bersaing Berebut Trofi Oscar-nya Olahraga

"Tapi saya tetap tidak mau bergantung pada itu," tegasnya.  Artinya, pelatih asal Skotlandia itu ingin kemenangan diraih anak asuhnya melalui perjuangan di lapangan. McMenemy juga menyinggung soal pengalamannya ketika masih menjadi pelatih timnas Filipina.  Pada Piala AFF 2010, skuad asuhannya bisa menaklukkan Vietnam dengan skor 2-0. Hebatnya, kemenangan itu diraih di depan pendukung pendukung Vietnam. McMenemy juga paham kultur sepakbola Vietnam. Satu musim dia pernah berkarir di sana. Yakni ketika membesut tim Dong Tam Long An FC pada 2011.

"Sekarang tentu banyak berubah. Pada 2010 di Piala AFF mainnya mudah ditebak. Tapi sekarang dalam 3-4 tahun terakhir semuanya berubah," ucapnya.

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari