Jumat, 22 November 2024

Ketua DPRD Siak Indra Gunawan: Cegah Kembali Jatuh Korban

Lestarikan Alam untuk Keberlangsungan Hidup

- Advertisement -

SIAK (RIAUPOS.CO) – Konflik manusia dengan harimau mesti diakhiri. Bersama melestarikan alam adalah jawabannya. Jangan ada lagi korban baik dari manusia, maupun hewan buas yang dilindungi itu.

Konflik terbaru, harimau menyerang seorang warga Tualang yang menurut pihak kepolisian bekerja di PT SAS, di jalan lintas arah ke koridor perusahaan kertas, tepatnya RT 03 RK 04 Dusun 2 Kampung Penyengat, Kecamatan Sungai Apit bernama Yasonia Zega (43). Dia tewas dengan kepala terpisah dari badannya.

- Advertisement -

Tentu ini membawa keprihatinan bagi Ketua DPRD Siak Indra Gunawan. Artinya, warga Mungkal dan pekerja di sejumlah perusahaan yang ada di sana, saat ini berada dalam kekhawatiran, terutama dalam mencari nafkah untuk kebutuhan sehari hari.

Konflik manusia dengan harimau ini yang kepala korbannya sampai putus bukan kali ini, tapi sudah ketiga kalinya.

Sebelumnya, Andi Sukerman (33) warga Kwalian, Kecamatan Siak, Siak tewas diserang harimau, Kamis (20/4/2023) dengan kepala terpisah dari badan, organ tubuh masih utuh.

- Advertisement -

Malta Akfarel (16), diserang harimau di area perusahaan PT Unisraya, Kampung Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Ahad (29/8/2021) pukul 18.45 WIB, dengan kepala terpisah dari badan.

Baca Juga:  Tujuh Siswa di Siak Terjaring Satpol PP

Indra mengajak semua pihak untuk menjaga lingkungan, terutama yang menjadi habitat maupun perlintasan harimau sumatera yang dilindungi itu, terutama di wilayah Semenanjung Kampar dan Kerumutan.

“Jangan sampai konflik manusia harimau melebar dan membawa kekhawatiran bagi warga yang berada di kawasan itu,” kata Indra Gunawan.

Sebab sejauh ini, sejumlah korban selamat karena diserang harimau sumatera juga menjadi catatan yang tak bisa diabaikan, seperti bocah bernama Iman Saputra berusia 25 bulan, warga Dusun 3 Mungkal saat tidur bersama ibunya Intan, kuku harimau sudah menempel dikakinya.

“Satu dari tiga ekor harimau masuk melalui dapur rumah Iwan, ayah Iman, menuju kamar,” terang Indra Gunawan.

Selanjutnya ada juga warga Kepulauan Meranti yang diserang, saat tidur di bedeng.

Apa yang kini terjadi, sebagai pertanda bahwa habitat hewan buas dilindungi itu saat ini benar benar terganggu. Dan tidak menutup kemungkinan ada yang melanggar kearifan lokal masyarakat adat.

Baca Juga:  Jalan Siak Menuju Bungaraya Licin

Indra Gunawan meminta pihak terkait untuk lebih peduli akan keselamatan warga dan keselamatan hewan yang dilindungi itu.

“Saya tahu, akan sulit hidup berdampingan dengan hewan buas itu. Tapi hal itu bisa dilakukan dengan tetap menjaga habitatnya,” ucap Indra Gunawan.

Menjaga alam dan lingkungan menjadi hal yang tak terpisahkan dalam kehidupan ini. Sebab sejatinya, apa yang ada saat ini merupakan warisan yang dipinjamkan dari anak cucu di masa yang akan datang.

Dengan menjaga alam berikut habitat yang ada di dalamnya, sama juga menjaga kelestarian untuk hidup yang lebih baik.

“Kami akan evaluasi ini, kami akan panggil hearing perusahaan yang begerak di bidang perkebunan untuk sama sama menjaga kelestarian alam demi keberlangsungan hidup umat manusia dan habitat yang ada di dalamnya,” kata Indra Gunawan.

Jangan pernah abai akan keselamatan karyawan dan warga di sekitar perusahaan. Sebab apapun ceritanya, keberlangsungan memerlukan alam yang terjaga.(adv)

SIAK (RIAUPOS.CO) – Konflik manusia dengan harimau mesti diakhiri. Bersama melestarikan alam adalah jawabannya. Jangan ada lagi korban baik dari manusia, maupun hewan buas yang dilindungi itu.

Konflik terbaru, harimau menyerang seorang warga Tualang yang menurut pihak kepolisian bekerja di PT SAS, di jalan lintas arah ke koridor perusahaan kertas, tepatnya RT 03 RK 04 Dusun 2 Kampung Penyengat, Kecamatan Sungai Apit bernama Yasonia Zega (43). Dia tewas dengan kepala terpisah dari badannya.

- Advertisement -

Tentu ini membawa keprihatinan bagi Ketua DPRD Siak Indra Gunawan. Artinya, warga Mungkal dan pekerja di sejumlah perusahaan yang ada di sana, saat ini berada dalam kekhawatiran, terutama dalam mencari nafkah untuk kebutuhan sehari hari.

Konflik manusia dengan harimau ini yang kepala korbannya sampai putus bukan kali ini, tapi sudah ketiga kalinya.

- Advertisement -

Sebelumnya, Andi Sukerman (33) warga Kwalian, Kecamatan Siak, Siak tewas diserang harimau, Kamis (20/4/2023) dengan kepala terpisah dari badan, organ tubuh masih utuh.

Malta Akfarel (16), diserang harimau di area perusahaan PT Unisraya, Kampung Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Ahad (29/8/2021) pukul 18.45 WIB, dengan kepala terpisah dari badan.

Baca Juga:  Semoga Segera Pulih dan Kembali Bangkit

Indra mengajak semua pihak untuk menjaga lingkungan, terutama yang menjadi habitat maupun perlintasan harimau sumatera yang dilindungi itu, terutama di wilayah Semenanjung Kampar dan Kerumutan.

“Jangan sampai konflik manusia harimau melebar dan membawa kekhawatiran bagi warga yang berada di kawasan itu,” kata Indra Gunawan.

Sebab sejauh ini, sejumlah korban selamat karena diserang harimau sumatera juga menjadi catatan yang tak bisa diabaikan, seperti bocah bernama Iman Saputra berusia 25 bulan, warga Dusun 3 Mungkal saat tidur bersama ibunya Intan, kuku harimau sudah menempel dikakinya.

“Satu dari tiga ekor harimau masuk melalui dapur rumah Iwan, ayah Iman, menuju kamar,” terang Indra Gunawan.

Selanjutnya ada juga warga Kepulauan Meranti yang diserang, saat tidur di bedeng.

Apa yang kini terjadi, sebagai pertanda bahwa habitat hewan buas dilindungi itu saat ini benar benar terganggu. Dan tidak menutup kemungkinan ada yang melanggar kearifan lokal masyarakat adat.

Baca Juga:  Bupati: Waspada Gelombang III Covid-19

Indra Gunawan meminta pihak terkait untuk lebih peduli akan keselamatan warga dan keselamatan hewan yang dilindungi itu.

“Saya tahu, akan sulit hidup berdampingan dengan hewan buas itu. Tapi hal itu bisa dilakukan dengan tetap menjaga habitatnya,” ucap Indra Gunawan.

Menjaga alam dan lingkungan menjadi hal yang tak terpisahkan dalam kehidupan ini. Sebab sejatinya, apa yang ada saat ini merupakan warisan yang dipinjamkan dari anak cucu di masa yang akan datang.

Dengan menjaga alam berikut habitat yang ada di dalamnya, sama juga menjaga kelestarian untuk hidup yang lebih baik.

“Kami akan evaluasi ini, kami akan panggil hearing perusahaan yang begerak di bidang perkebunan untuk sama sama menjaga kelestarian alam demi keberlangsungan hidup umat manusia dan habitat yang ada di dalamnya,” kata Indra Gunawan.

Jangan pernah abai akan keselamatan karyawan dan warga di sekitar perusahaan. Sebab apapun ceritanya, keberlangsungan memerlukan alam yang terjaga.(adv)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari