PANGKALAN KERINCI (RIAUPOS.CO) – Masyarakat di ibu kota Kabupaten Pelalawan, tepatnya Kecamatan Pangkalan Kerinci, mengeluhkan aktivitas kedai tuak dan tempat biliar yang masih beroperasi hingga larut malam.
Suara musik yang terdengar semakin keras menjelang waktu subuh membuat warga sekitar resah, terutama yang tinggal di sepanjang Jalan Lintas Timur, Jalan Sultan Syarif Hasyim, dan Jalan Koridor Langgam di Kelurahan Pangkalan Kerinci Kota.
Keluhan ini disampaikan warga yang merasa terganggu dengan kegiatan kedai tuak dan usaha biliar di wilayah Kelurahan Pangkalan Kerinci Kota, Kecamatan Pangkalan Kerinci.
Musik yang diputar dari lokasi tersebut baru berhenti setelah pukul 03.30 WIB. Karena situasi ini terus terjadi setiap hari, sejumlah warga akhirnya menyampaikan keluhan mereka kepada forum Kelurahan Pangkalan Kerinci Kota.
“Kami telah menyampaikan keluhan warga ini kepada forum kelurahan. Harapan kami, masalah ini bisa segera ditindaklanjuti dengan menertibkan dan menutup warung tuak serta usaha biliar tersebut, agar masyarakat tidak mengambil tindakan sendiri,” ujar Erizal, warga Jalan Lintas Timur Pangkalan Kerinci kepada Riaupos.co, Senin (9/6/2025).
Ia menyebutkan beberapa tempat yang dinilai meresahkan, antara lain warung Tuak KM 1 dan KM 2 di Jalan Koridor Langgam. Selain itu, ada usaha biliar seperti Paradoks dan Nine Break di Jalan Lintas Timur.
“Juga ada tempat biliar di Jalan Sultan Syarif Hasyim yang lokasinya tidak jauh dari kantor Bupati Pelalawan,” tambahnya.
Menanggapi hal ini, Lurah Pangkalan Kerinci Kota, Fitrah Ramadhan SSTP MAp, menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari masyarakat.
“Kami akan segera menindaklanjuti laporan ini dengan meneruskan keluhan warga terkait aktivitas usaha biliar dan warung tuak di Kelurahan Pangkalan Kerinci Kota kepada Camat Pangkalan Kerinci, Satpol PP, dan Polsek setempat untuk segera dilakukan penertiban,” tutupnya. (amn)