Jumat, 22 November 2024

Warga Meranti Lega Pemkab Bangun Dermaga Baru

- Advertisement -

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) – Warga Kepulauan Meranti lega setelah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti rampung membangun dermaga lengkap dengan armada kempang untuk memobilisasi penyeberangan di Sungai Perumbi, Kecamatan Tebingtinggi Barat.

Pasalnya, sebelum pembangunan fasilitas tersebut rampung, warga merasa sulit untuk melintasi sungai pasca Jembatan Panglima Sampul, ambruk, Rabu (22/5) lalu. Hal ini disampaikan Noprizal warga Desa Alai, Kecamatan Tebingtinggi Barat, Senin (27/5) siang.

- Advertisement -

Pasalnya sebelum dermaga serta armada beroperasi pada pagi kemarin, dirinya merasa sulit untuk melintasi sungai tersebut. “Pembangunan dermaga sudah rampung. Begitu juga armada kempangnya. Jadi telah beroperasi tadi dengan tarif yang masih dinilai wajar dibandingkan sebelumnya,” cerita Noprizal.

Sebelum dermaga dibangun, sekali jalan dirinya harus merogoh kantong sebesar Rp20 ribu khusus satu muatan kendaraan roda dua. Itupun harus menunggu air pasang karena bongkar muat kempang melewati tebing sebelah kiri jembatan yang ambruk.

Hanya saja dari pengamatannya, untuk hari pertama beroperasi terjadi penumpukan penumpang yang cukup panjang. Hal itu disebabkan oleh minimnya jumlah armada dan dermaga. Untuk itu ia beraharap kepada pemerintah dapat menambah fasilitas agar penumpukan tersebut dapat teratasi.

- Advertisement -

Kepala Desa Alai Kecamatan Tebingtinggi, Kepulauan Meranti Jonnedi tak menampik terjadi penumpukan penumpang setelah dermaga dan armada beroperasi pada hari pertama. Untuk saat ini dirinya dan sejumlah pihak terkait akan menggelar rapat koordinasi untuk mengurai masalah tersebut.

Bukan tidak mungkin salah satu solusi atas kondisi ini, bakal dibangun dermaga dan penambahan armada. “Saat ini hanya satu dermaga dan baru saja dioperasikan setelah jembatan itu ambruk. Nanti kami akan rapat lagi untuk mengatasi penumpukan. Rencana akan ada penambahan satu lagi dermaga baru dan sejumlah armada,” ujarnya.

Walaupun demikian ia merasa bersyukur, karena hasil dari rapat koordinasi Plt Bupati Kepulauan Meranti Asmar dan pemilik armada siap menyubsidi penumpang yang masuk dalam skala prioritas. “Pemilik kempang sedia mengratiskan anak sekolah dan menyubsidi tambang guru dan tenaga medis dari Rp5 ribu menjadi Rp3 ribu. Sisanya dibayar Pak Bupati,” bebernya.

Baca Juga:  Pemkab Gelar Bimtek Penyusunan DTH/RTH

Dengan demikian ia menekankan, sembari mencari rezeki dirinya berharap pemilik kempang atau armada dapat melayani dengan hati sehingga tidak memicu atau terjadinya hal yang tidak diinginkan.  “Pemilik kempang juga harus tertib. Jangan gara-gara mencari rezeki saling bertikai. Layanilah dengan hati walapun sedang mencari rezeki,” ujarnya.

Kempang dan dermaga sementara yang baru dibuat untuk mengatasi ambruknya Jembatan Panglima Sampul Kecamatan Tebingtinggi Barat, siap difungsikan dan telah diresmikan. Langkah cepat itu ditandai syukuran atas terbangunnya drmaga yang melayani penyeberangan dari Desa Alai ke Desa Gogok Kecamatan Tebingtinggi Barat, Senin (27/5).

Doa syukuran itu dipimpin langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kepulauan Meranti Asmar yang sekaligus mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut terlibat dalam pembangunan pelabuhan tersebut.

“Saya mengucapkan ribuan terima kasih kepada seluruh pekerja, TNI Polri serta masyarakat yang ikut terlibat dalam pembangunan pelabuhan kempang ini. Alhamdulillah, dalam waktu 3 hari sudah selesai terbangun,” kata Asmar.

Dia kembali mengingatkan untuk anak sekolah agar tidak dipungut ongkos penyeberangannya.  “Sesuai komitmen kita bersama, anak sekolah jangan dipungut biaya. Begitu juga untuk para guru nanti akan kita koordinasikan dibayar per bulan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Asmar juga memastikan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Pemprov Riau terkait perbaikan Jalan Desa Tenan dan pembangunan kembali jembatan penghubung Sungai Perumbi yang ambruk beberapa waktu lalu.

“In sya Allah besok (hari ini, red) saya akan berangkat ke Pekanbaru untuk berkoordinasi kembali masalah pembangunan Jalan Desa Tenan dan jembatan yang sekarang ambruk,” sebut Asmar.

Pembangunan Direncanakan 2025

Menanggapi amruknya Jembatan Panglima Sampul, Pemerintah Provinsi Riau berencana untuk membangun kembali jembatan yang baru pada 2025 mendatang. PJ Gubernur Riau telah memastikan bahwa proyek ini menjadi salah satu prioritas dalam agenda pembangunan
infrastruktur provinsi.

“Kami menyadari pentingnya jembatan ini bagi masyarakat setempat dan kami berkomitmen untuk membangunnya kembali pada tahun depan. Proses perencanaan dan penganggaran segera dilakukan,” kata Pj Gubernur Riau, SF Hariyanto.

Baca Juga:  Pemkab Kepulauan Meranti Fokuskan Enam Arah Pembangunan

Sementara itu tim dari Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Kawasan Permukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau sudah telah mengecek langsung kondisi di lapangan. Dari hasil peninjauan, Pemprov Riau memutuskan untuk membongkar total dan membangun jembatan baru pada tahun 2025.

Kepala Dinas PUPR-PKPP Riau, M Arief Setiawan mengatakan kondisi jembatan saat ini tidak memungkinkan untuk diperbaiki. “Setelah melihat langsung kondisi jembatan, kami memutuskan bahwa jembatan tersebut tidak mungkin diperbaiki dan harus dibongkar,’’ ujarnya.

‘’Tahun ini kami akan melaksanakan Detail Engineering Design (DED) dan pembangunannya akan dimulai tahun 2025. Kondisi besi-besi jembatan juga tidak bisa digunakan lagi. Jembatan itu dibangun tahun 2002 lalu,” tambahnya.

Arief menjelaskan bahwa rangka jembatan tersebut sudah rapuh dan goyah. Selain itu, jembatan tersebut patah di bagian tengah dan rangka besinya pun tidak bisa digunakan lagi. Jembatan sepanjang 180 meter itu akan dikerjakan secara menyeluruh oleh Pemprov Riau mengingat letaknya yang berada pada ruas jalan provinsi.

“Sebelumnya, jembatan ini merupakan ruas jalan kabupaten yang berada di kecamatan. Sehingga kami tidak mengetahui detail awal pembangunan jembatan tersebut. Panjang jembatan mencapai 180 meter dengan bentang baja 60 meter di bagian tengah yang roboh. Namun, rangka baja di sisi kanan dan kirinya juga sudah goyah. Oleh karena itu, kami akan mengubah DED dan melakukan pembangunan ulang,” jelas Arief.

Sementara itu, untuk memberikan akses jalan sementara bagi masyarakat, Pemprov Riau bersama Pemkab Kepulauan Meranti telah mencarikan solusi.  Saat ini, mobilitas masyarakat sekitar untuk menyeberang menggunakan empang. Pembangunan dermaga dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti. Selain itu juga ada akses lain yakni melewati jalan alternatif sepanjang kurang lebih 15 kilometer di jalan utama Desa Tenan.(wir)

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) – Warga Kepulauan Meranti lega setelah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti rampung membangun dermaga lengkap dengan armada kempang untuk memobilisasi penyeberangan di Sungai Perumbi, Kecamatan Tebingtinggi Barat.

Pasalnya, sebelum pembangunan fasilitas tersebut rampung, warga merasa sulit untuk melintasi sungai pasca Jembatan Panglima Sampul, ambruk, Rabu (22/5) lalu. Hal ini disampaikan Noprizal warga Desa Alai, Kecamatan Tebingtinggi Barat, Senin (27/5) siang.

- Advertisement -

Pasalnya sebelum dermaga serta armada beroperasi pada pagi kemarin, dirinya merasa sulit untuk melintasi sungai tersebut. “Pembangunan dermaga sudah rampung. Begitu juga armada kempangnya. Jadi telah beroperasi tadi dengan tarif yang masih dinilai wajar dibandingkan sebelumnya,” cerita Noprizal.

Sebelum dermaga dibangun, sekali jalan dirinya harus merogoh kantong sebesar Rp20 ribu khusus satu muatan kendaraan roda dua. Itupun harus menunggu air pasang karena bongkar muat kempang melewati tebing sebelah kiri jembatan yang ambruk.

- Advertisement -

Hanya saja dari pengamatannya, untuk hari pertama beroperasi terjadi penumpukan penumpang yang cukup panjang. Hal itu disebabkan oleh minimnya jumlah armada dan dermaga. Untuk itu ia beraharap kepada pemerintah dapat menambah fasilitas agar penumpukan tersebut dapat teratasi.

Kepala Desa Alai Kecamatan Tebingtinggi, Kepulauan Meranti Jonnedi tak menampik terjadi penumpukan penumpang setelah dermaga dan armada beroperasi pada hari pertama. Untuk saat ini dirinya dan sejumlah pihak terkait akan menggelar rapat koordinasi untuk mengurai masalah tersebut.

Bukan tidak mungkin salah satu solusi atas kondisi ini, bakal dibangun dermaga dan penambahan armada. “Saat ini hanya satu dermaga dan baru saja dioperasikan setelah jembatan itu ambruk. Nanti kami akan rapat lagi untuk mengatasi penumpukan. Rencana akan ada penambahan satu lagi dermaga baru dan sejumlah armada,” ujarnya.

Walaupun demikian ia merasa bersyukur, karena hasil dari rapat koordinasi Plt Bupati Kepulauan Meranti Asmar dan pemilik armada siap menyubsidi penumpang yang masuk dalam skala prioritas. “Pemilik kempang sedia mengratiskan anak sekolah dan menyubsidi tambang guru dan tenaga medis dari Rp5 ribu menjadi Rp3 ribu. Sisanya dibayar Pak Bupati,” bebernya.

Baca Juga:  Meranti Waspada Omicron di Jalur Internasional 

Dengan demikian ia menekankan, sembari mencari rezeki dirinya berharap pemilik kempang atau armada dapat melayani dengan hati sehingga tidak memicu atau terjadinya hal yang tidak diinginkan.  “Pemilik kempang juga harus tertib. Jangan gara-gara mencari rezeki saling bertikai. Layanilah dengan hati walapun sedang mencari rezeki,” ujarnya.

Kempang dan dermaga sementara yang baru dibuat untuk mengatasi ambruknya Jembatan Panglima Sampul Kecamatan Tebingtinggi Barat, siap difungsikan dan telah diresmikan. Langkah cepat itu ditandai syukuran atas terbangunnya drmaga yang melayani penyeberangan dari Desa Alai ke Desa Gogok Kecamatan Tebingtinggi Barat, Senin (27/5).

Doa syukuran itu dipimpin langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kepulauan Meranti Asmar yang sekaligus mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut terlibat dalam pembangunan pelabuhan tersebut.

“Saya mengucapkan ribuan terima kasih kepada seluruh pekerja, TNI Polri serta masyarakat yang ikut terlibat dalam pembangunan pelabuhan kempang ini. Alhamdulillah, dalam waktu 3 hari sudah selesai terbangun,” kata Asmar.

Dia kembali mengingatkan untuk anak sekolah agar tidak dipungut ongkos penyeberangannya.  “Sesuai komitmen kita bersama, anak sekolah jangan dipungut biaya. Begitu juga untuk para guru nanti akan kita koordinasikan dibayar per bulan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Asmar juga memastikan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Pemprov Riau terkait perbaikan Jalan Desa Tenan dan pembangunan kembali jembatan penghubung Sungai Perumbi yang ambruk beberapa waktu lalu.

“In sya Allah besok (hari ini, red) saya akan berangkat ke Pekanbaru untuk berkoordinasi kembali masalah pembangunan Jalan Desa Tenan dan jembatan yang sekarang ambruk,” sebut Asmar.

Pembangunan Direncanakan 2025

Menanggapi amruknya Jembatan Panglima Sampul, Pemerintah Provinsi Riau berencana untuk membangun kembali jembatan yang baru pada 2025 mendatang. PJ Gubernur Riau telah memastikan bahwa proyek ini menjadi salah satu prioritas dalam agenda pembangunan
infrastruktur provinsi.

“Kami menyadari pentingnya jembatan ini bagi masyarakat setempat dan kami berkomitmen untuk membangunnya kembali pada tahun depan. Proses perencanaan dan penganggaran segera dilakukan,” kata Pj Gubernur Riau, SF Hariyanto.

Baca Juga:  Kafilah Meranti Peringkat Delapan MTQ Riau

Sementara itu tim dari Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Kawasan Permukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau sudah telah mengecek langsung kondisi di lapangan. Dari hasil peninjauan, Pemprov Riau memutuskan untuk membongkar total dan membangun jembatan baru pada tahun 2025.

Kepala Dinas PUPR-PKPP Riau, M Arief Setiawan mengatakan kondisi jembatan saat ini tidak memungkinkan untuk diperbaiki. “Setelah melihat langsung kondisi jembatan, kami memutuskan bahwa jembatan tersebut tidak mungkin diperbaiki dan harus dibongkar,’’ ujarnya.

‘’Tahun ini kami akan melaksanakan Detail Engineering Design (DED) dan pembangunannya akan dimulai tahun 2025. Kondisi besi-besi jembatan juga tidak bisa digunakan lagi. Jembatan itu dibangun tahun 2002 lalu,” tambahnya.

Arief menjelaskan bahwa rangka jembatan tersebut sudah rapuh dan goyah. Selain itu, jembatan tersebut patah di bagian tengah dan rangka besinya pun tidak bisa digunakan lagi. Jembatan sepanjang 180 meter itu akan dikerjakan secara menyeluruh oleh Pemprov Riau mengingat letaknya yang berada pada ruas jalan provinsi.

“Sebelumnya, jembatan ini merupakan ruas jalan kabupaten yang berada di kecamatan. Sehingga kami tidak mengetahui detail awal pembangunan jembatan tersebut. Panjang jembatan mencapai 180 meter dengan bentang baja 60 meter di bagian tengah yang roboh. Namun, rangka baja di sisi kanan dan kirinya juga sudah goyah. Oleh karena itu, kami akan mengubah DED dan melakukan pembangunan ulang,” jelas Arief.

Sementara itu, untuk memberikan akses jalan sementara bagi masyarakat, Pemprov Riau bersama Pemkab Kepulauan Meranti telah mencarikan solusi.  Saat ini, mobilitas masyarakat sekitar untuk menyeberang menggunakan empang. Pembangunan dermaga dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti. Selain itu juga ada akses lain yakni melewati jalan alternatif sepanjang kurang lebih 15 kilometer di jalan utama Desa Tenan.(wir)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari