BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Banjir yang sebelumnya melanda belasan desa di empat kecamatan di Kabupaten Bengkalis kini masih berdampak di Kecamatan Talang Muandau dan Kecamatan Rupat. Hingga saat ini, genangan air belum sepenuhnya surut dan masih mengganggu aktivitas masyarakat di sejumlah wilayah terdampak.
Untuk mengantisipasi dampak lanjutan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkalis terus melakukan pemantauan dan meningkatkan kesiapsiagaan di lapangan. Langkah ini dilakukan menyusul banjir yang merendam dua lokasi di Pulau Rupat sejak tiga hari terakhir.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Bengkalis, Salman Alfarisi, melalui Manager Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Bengkalis, Erzansyah, menyampaikan bahwa tim BPBD masih berada di lokasi untuk memantau perkembangan situasi serta berkoordinasi dengan masyarakat terdampak.
“Sejak kejadian pertama pada 23 Desember lalu, tim kami terus melakukan pemantauan di lapangan. Saat ini ada dua titik banjir di Kelurahan Batu Panjang, Pulau Rupat, yang masih kami awasi perkembangannya,” ujar Erzansyah, Jumat (26/12).
Ia menjelaskan, titik pertama berada di Sidomulyo RT 03 RW 03, Kelurahan Batu Panjang, dengan ketinggian air berkisar antara 20 hingga 40 sentimeter. Banjir tersebut berdampak cukup luas, terutama di sepanjang Jalan Sidomulyo.
“Di lokasi ini, tercatat sekitar 81 kepala keluarga atau sekitar 297 jiwa terdampak. Banjir terjadi akibat meluapnya salah satu anak sungai di wilayah tersebut,” ungkapnya.
Saat ini, tim BPBD bersama masyarakat setempat tengah melakukan asesmen cepat untuk memastikan penyebab pasti banjir, apakah semata-mata akibat tingginya curah hujan atau dipengaruhi faktor lain seperti kondisi drainase dan daya tampung sungai.
“Kami terus berkoordinasi dengan semua pihak dan melakukan asesmen cepat untuk memastikan apakah banjir ini hanya disebabkan curah hujan tinggi atau ada faktor lain yang memicu luapan air,” jelas Erzansyah.
Sementara itu, titik banjir kedua berada di Jalan Kampung Jawa RT 03 RW 02, Kelurahan Batu Panjang. Di wilayah ini, banjir merendam sekitar 10 unit rumah dengan jumlah warga terdampak mencapai 17 jiwa. Banjir tersebut berkaitan dengan luapan Sungai Penebak yang memiliki aliran cukup panjang.
Sungai Penebak diketahui melintasi Kampung Jawa RT 04 RW 02, sehingga wilayah di sepanjang aliran sungai berpotensi terdampak ketika debit air meningkat. Tim BPBD terus melakukan pemantauan di sepanjang aliran sungai tersebut guna mengantisipasi kemungkinan luapan susulan.
Erzansyah menambahkan, selain dua titik banjir utama di Pulau Rupat, sejumlah wilayah lain yang sebelumnya sempat tergenang kini telah berangsur surut seiring pemantauan intensif dan kondisi cuaca yang membaik.
“Beberapa titik seperti di Bandar Laksamana dan wilayah lainnya yang sebelumnya terdampak, saat ini sudah surut dan aktivitas masyarakat kembali normal. Namun, tim kami tetap melakukan pemantauan secara berkala,” pungkasnya. (ksm)





