Senin, 24 Juni 2024

Tiga Hari Gajah Berkeliaran di Duri

DURI (RIAUPOS.CO) — Selama tiga hari sejak Kamis (23/4) hingga Sabtu (25/4),  dua ekor gajah liar berkeliaran di perkebunan dan pemukiman warga di Kelurahan Air Jamban, Kecamatan Mandau. Pergerakan gajah liar di Duri terus merengsek ke daerah perkotaan.

Sabtu siang  (25/4), induk gajah Seruni bersama anaknya terpantau di belakang bengkel mobil sebelah loket ALS Simpang Garoga, Duri. Kehadiran hewan bertubuh besar itu mengagetkan pekerja bengkel dan pendodos sawit yang tengah berada di lahan sawit belakang bengkel mobil tersebut.

- Advertisement -

"Saya lihat seperti ada yang bergerak tak jauh dari semak. Saya perhatikan ternyata induk gajah. Tak ada lagi yang terpikir, saya langsung lari," ujar Hendri yang siang itu tengah mendodos sawit di belakang bengkel tempatnya bekerja.

Tak hanya Hendri, Jetli rekannya yang saat itu juga berada di lahan sawit itu juga ambil langkah seribu. Rasa sakit menginjak pelepah sawit tak lagi dirasakan saking ketakutan melihat hewan bertubuh besar itu. "Sambil lari, saya teriak ke Jetli. Dia pun lari pontang panting di atas pelepah sawit. Padahal waktu itu dia tak pakai sandal," cerita Hendri.

Tak hanya mereka berdua yang ketakutan melihat hewan yang dilindungi itu, pekerja bengkel lain juga mengaku ketakutan disatroni induk gajah dan anaknya ini. "Tadi malam (Jumat, red), saya dengar anjing ribut mengonggong. Saya keluar cari tahu. Ternyata gajah itu sudah berdiri di bawah pohon mangga belakang loket ALS ini. Saya langsung kabur membawa anak ke depan Alfamart," jelas pekerja bengkel.

- Advertisement -
Baca Juga:  Dukungan Meningkat, Kasmarni Salip Dua Balon

Disebutnya, induk dan anak gajah itu sudah 3 hari terpantau di kawasan itu. Mereka memporak-porandakan lahan sawit yang berada di belakang bengkel itu. Herannya mereka bisa naik turun dari lahan sawit yang berada agak ketinggian menuju bengkel. "Ini bekas kakinya kembali naik ke lahan sawit usai turun ke sini (bengkel, red)," ujar Hendri.

Benar saja lahan sawit yang cukup tinggi itu bisa dinaiki gajah itu. Telapak kakinya terlihat di bekas tanah yang masih basah. Sepanjang area lintasannya semak dan sawit porak poranda.

Dua onggok kotorannya yang terlihat masih baru juga terlihat di antara sawit yang porak poranda itu. Agaknya lokasi itu dijadikan tempat istirahatnya. Bau khas hewan bertubuh besar itu juga masih tertinggal di area itu.

Disampaikannya, induk dan anak gajah ini bolak balik di area ini tentu saja membuat dia dan rekan-rekannya ketakutan. Untuk itu dia berharap kawanan gajah itu di halau menjauh kawasan pemukiman. "Harapan kami kawanan gajah ini di halau jauh dari sini. Kami ketakutan sejak tiga hari ini. Kalau tak salah dengar ada gajah pawang yang bisa menghalau gajah ini," ujar Hendri.

Baca Juga:  Kasmarni Naik Tipis, Abdul Vattah dan Pasla Bersaing Ketat

Terkait berkeliarannya gajah di pemukiman warga, Kepala BBKSDA Riau, Haryono, yang dikonfirmasi Riau Pos mengarahkan agar mengubungi Kepala Seksi KSDA Duri, Bintang Hutajulu karena dia yang lebih memahami lokasi.

Saat dikontak, Bintang Hutajulu mengakui adanya dua ekor gajah yang berkeliaran dan masuk ke perkebunan dan pemukiman masyarakat. "Benar, ada dua ekor gajah yang masuk pemukiman warga. Sampai saat ini masih kami tangani. Mudah mudahan dapat segera dihalau atau digiring masuk ke hutan Talang, SM Balai Raja kembali," ujar Bintang.

Dijelaskan Bintang, pihaknya  telah melakukan pengecekan ke lapangan terkait adanya laporan dari Lurah Air Jamban bahwasanya pada Kamis dan Jumat (23-24/4) terlihat adanya kemunculan satwa gajah di perkebunan masyarakat. Tim bersama ketua RT dan RW melakukan penyisiran di perkebunan masyarakat dan menemukan dua ekor gajah yang terdiri dari induk dan anaknya. "Lokasi ditemukannya gajah berada tidak jauh dari pemukiman masyarakat, perkebunan dan lahan Duri Filed Chevron. Dari hasil pengamatan di lapangan gajah datang dari arah utara menuju selatan dengan menyusuri pinggiran hutan dan semak belukar Duri Filed, setelah beberapa hari sebelumnya terlihat muncul di sekitaran Kelurahan Balai Makam, Kecamatan Mandau," katanya.

Pada Sabtu (25/4) tim melakukan pemantauan lanjutan pergerakan gajah.(hen)

DURI (RIAUPOS.CO) — Selama tiga hari sejak Kamis (23/4) hingga Sabtu (25/4),  dua ekor gajah liar berkeliaran di perkebunan dan pemukiman warga di Kelurahan Air Jamban, Kecamatan Mandau. Pergerakan gajah liar di Duri terus merengsek ke daerah perkotaan.

Sabtu siang  (25/4), induk gajah Seruni bersama anaknya terpantau di belakang bengkel mobil sebelah loket ALS Simpang Garoga, Duri. Kehadiran hewan bertubuh besar itu mengagetkan pekerja bengkel dan pendodos sawit yang tengah berada di lahan sawit belakang bengkel mobil tersebut.

"Saya lihat seperti ada yang bergerak tak jauh dari semak. Saya perhatikan ternyata induk gajah. Tak ada lagi yang terpikir, saya langsung lari," ujar Hendri yang siang itu tengah mendodos sawit di belakang bengkel tempatnya bekerja.

Tak hanya Hendri, Jetli rekannya yang saat itu juga berada di lahan sawit itu juga ambil langkah seribu. Rasa sakit menginjak pelepah sawit tak lagi dirasakan saking ketakutan melihat hewan bertubuh besar itu. "Sambil lari, saya teriak ke Jetli. Dia pun lari pontang panting di atas pelepah sawit. Padahal waktu itu dia tak pakai sandal," cerita Hendri.

Tak hanya mereka berdua yang ketakutan melihat hewan yang dilindungi itu, pekerja bengkel lain juga mengaku ketakutan disatroni induk gajah dan anaknya ini. "Tadi malam (Jumat, red), saya dengar anjing ribut mengonggong. Saya keluar cari tahu. Ternyata gajah itu sudah berdiri di bawah pohon mangga belakang loket ALS ini. Saya langsung kabur membawa anak ke depan Alfamart," jelas pekerja bengkel.

Baca Juga:  Dukungan Meningkat, Kasmarni Salip Dua Balon

Disebutnya, induk dan anak gajah itu sudah 3 hari terpantau di kawasan itu. Mereka memporak-porandakan lahan sawit yang berada di belakang bengkel itu. Herannya mereka bisa naik turun dari lahan sawit yang berada agak ketinggian menuju bengkel. "Ini bekas kakinya kembali naik ke lahan sawit usai turun ke sini (bengkel, red)," ujar Hendri.

Benar saja lahan sawit yang cukup tinggi itu bisa dinaiki gajah itu. Telapak kakinya terlihat di bekas tanah yang masih basah. Sepanjang area lintasannya semak dan sawit porak poranda.

Dua onggok kotorannya yang terlihat masih baru juga terlihat di antara sawit yang porak poranda itu. Agaknya lokasi itu dijadikan tempat istirahatnya. Bau khas hewan bertubuh besar itu juga masih tertinggal di area itu.

Disampaikannya, induk dan anak gajah ini bolak balik di area ini tentu saja membuat dia dan rekan-rekannya ketakutan. Untuk itu dia berharap kawanan gajah itu di halau menjauh kawasan pemukiman. "Harapan kami kawanan gajah ini di halau jauh dari sini. Kami ketakutan sejak tiga hari ini. Kalau tak salah dengar ada gajah pawang yang bisa menghalau gajah ini," ujar Hendri.

Baca Juga:  Bagus Santoso Naik Tipis

Terkait berkeliarannya gajah di pemukiman warga, Kepala BBKSDA Riau, Haryono, yang dikonfirmasi Riau Pos mengarahkan agar mengubungi Kepala Seksi KSDA Duri, Bintang Hutajulu karena dia yang lebih memahami lokasi.

Saat dikontak, Bintang Hutajulu mengakui adanya dua ekor gajah yang berkeliaran dan masuk ke perkebunan dan pemukiman masyarakat. "Benar, ada dua ekor gajah yang masuk pemukiman warga. Sampai saat ini masih kami tangani. Mudah mudahan dapat segera dihalau atau digiring masuk ke hutan Talang, SM Balai Raja kembali," ujar Bintang.

Dijelaskan Bintang, pihaknya  telah melakukan pengecekan ke lapangan terkait adanya laporan dari Lurah Air Jamban bahwasanya pada Kamis dan Jumat (23-24/4) terlihat adanya kemunculan satwa gajah di perkebunan masyarakat. Tim bersama ketua RT dan RW melakukan penyisiran di perkebunan masyarakat dan menemukan dua ekor gajah yang terdiri dari induk dan anaknya. "Lokasi ditemukannya gajah berada tidak jauh dari pemukiman masyarakat, perkebunan dan lahan Duri Filed Chevron. Dari hasil pengamatan di lapangan gajah datang dari arah utara menuju selatan dengan menyusuri pinggiran hutan dan semak belukar Duri Filed, setelah beberapa hari sebelumnya terlihat muncul di sekitaran Kelurahan Balai Makam, Kecamatan Mandau," katanya.

Pada Sabtu (25/4) tim melakukan pemantauan lanjutan pergerakan gajah.(hen)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari