Kamis, 10 April 2025

Brigjen Suteikno: Abrasi Sangat Memprihatinkan, Saya Laporkan ke Menteri

BENGKALIS (RIAUPOS.CO)  – Setelah.mengunjingi pulau Rupat, tim Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) dan Kementerian Kelautan, dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia  meninjau langsung lokasi abrasi yang terjadi di pantai Desa Muntai, Kamis (24/2/2022).

Didampingi Bupati dan Wakil Bupati Bengkalis, Asisten Deputi Koordinasi Wilayah Perbatasan  dan Tata Ruang Pertahanan, Brigjen TNI Suteikno Suleman yang memimpin peninjauan ini mengungkapkan, Pulau Bengkalis adalah pulau terluar yang menjadi pintu kedaulatan NKRI.

Untuk itu harus benar-benar dijaga. Baik dari segi wilayah perbatasannya, kesejahteraan masyarakatnya termasuk juga pelestarian lingkungan hidup.

“Beberapa hari ini kami berada di wilayah ini, melihat pulau Rupat dan sekarang di Bengkalis. Kami hadir untuk melihat situasi dan perkembangan terakhir pulau ini, walaupun kami sudah mendapatkan data saat rapat, namun kami harus melihat kondisi yang sebenarnya, di lapangan,” ujar Suleman.

Baca Juga:  23 Calon Pejabat Tinggi Bengkalis Ikuti Wawancara

Menurut Suleman, kondisi abrasi di Pantai Muntai sangat memperhatikan. Untuk itu dirinya bertekad akan melaporkan kondisi tersebut kepada menteri, dengan harapan upaya penangan dapat dilakukan.

“Kedatangan kami membawa misi dan tujuan dan kami kembali akan menyampaikan kepada Pak Menteri dengan kondisi yang ada agar persoalan abrasi dan apa yang menjadi permasalahan yang dialami pemda dan masyarakat terselesaikan dengan baik,” ucapnya.

Suleman juga mengucapkan terima kasih atas partisipasi aktif warga, yang bergotong royong merawat kedaulatan NKRI di Desa Muntai.

“Saya dari kementerian pusat sangat berterima kasih kepada warga, banyak inisiatif menjaga kedaulat menjaga abrasi dengan melakukan penanaman mangrove dan upaya-upaya lain agar tapal batas negara ini tidak berkurang,” tegasnya.

Baca Juga:  Pejabat Pertamina RU II Sungai Pakning Dimintai Keterangan

Sedangkan Wakil Bupati Bagus Santoso mengaku senang dengan kedatangan tim dari kementerian pusat. Bagus berharap akan ada upaya lanjutan yang dilakukan agar persoalan abrasi dapat teratasi dan masyarakat dapat melangsungkan hidup lebih baik.

”Terima kasih pak jenderal sudah hadir di kampung kami, mohon kiranya dapat membantu kami untuk menjaga pulau ini dan menjaga NKRI,” ujarnya.

Laporan: Abu Kasim (Bengkalis)

Editor: Erwan Sani

BENGKALIS (RIAUPOS.CO)  – Setelah.mengunjingi pulau Rupat, tim Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) dan Kementerian Kelautan, dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia  meninjau langsung lokasi abrasi yang terjadi di pantai Desa Muntai, Kamis (24/2/2022).

Didampingi Bupati dan Wakil Bupati Bengkalis, Asisten Deputi Koordinasi Wilayah Perbatasan  dan Tata Ruang Pertahanan, Brigjen TNI Suteikno Suleman yang memimpin peninjauan ini mengungkapkan, Pulau Bengkalis adalah pulau terluar yang menjadi pintu kedaulatan NKRI.

Untuk itu harus benar-benar dijaga. Baik dari segi wilayah perbatasannya, kesejahteraan masyarakatnya termasuk juga pelestarian lingkungan hidup.

“Beberapa hari ini kami berada di wilayah ini, melihat pulau Rupat dan sekarang di Bengkalis. Kami hadir untuk melihat situasi dan perkembangan terakhir pulau ini, walaupun kami sudah mendapatkan data saat rapat, namun kami harus melihat kondisi yang sebenarnya, di lapangan,” ujar Suleman.

Baca Juga:  Pejabat Pertamina RU II Sungai Pakning Dimintai Keterangan

Menurut Suleman, kondisi abrasi di Pantai Muntai sangat memperhatikan. Untuk itu dirinya bertekad akan melaporkan kondisi tersebut kepada menteri, dengan harapan upaya penangan dapat dilakukan.

“Kedatangan kami membawa misi dan tujuan dan kami kembali akan menyampaikan kepada Pak Menteri dengan kondisi yang ada agar persoalan abrasi dan apa yang menjadi permasalahan yang dialami pemda dan masyarakat terselesaikan dengan baik,” ucapnya.

Suleman juga mengucapkan terima kasih atas partisipasi aktif warga, yang bergotong royong merawat kedaulatan NKRI di Desa Muntai.

“Saya dari kementerian pusat sangat berterima kasih kepada warga, banyak inisiatif menjaga kedaulat menjaga abrasi dengan melakukan penanaman mangrove dan upaya-upaya lain agar tapal batas negara ini tidak berkurang,” tegasnya.

Baca Juga:  Rapat Paripurna Hari Jadi Ke-510 Bengkalis Meriah dan Khidmat

Sedangkan Wakil Bupati Bagus Santoso mengaku senang dengan kedatangan tim dari kementerian pusat. Bagus berharap akan ada upaya lanjutan yang dilakukan agar persoalan abrasi dapat teratasi dan masyarakat dapat melangsungkan hidup lebih baik.

”Terima kasih pak jenderal sudah hadir di kampung kami, mohon kiranya dapat membantu kami untuk menjaga pulau ini dan menjaga NKRI,” ujarnya.

Laporan: Abu Kasim (Bengkalis)

Editor: Erwan Sani

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Brigjen Suteikno: Abrasi Sangat Memprihatinkan, Saya Laporkan ke Menteri

BENGKALIS (RIAUPOS.CO)  – Setelah.mengunjingi pulau Rupat, tim Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) dan Kementerian Kelautan, dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia  meninjau langsung lokasi abrasi yang terjadi di pantai Desa Muntai, Kamis (24/2/2022).

Didampingi Bupati dan Wakil Bupati Bengkalis, Asisten Deputi Koordinasi Wilayah Perbatasan  dan Tata Ruang Pertahanan, Brigjen TNI Suteikno Suleman yang memimpin peninjauan ini mengungkapkan, Pulau Bengkalis adalah pulau terluar yang menjadi pintu kedaulatan NKRI.

Untuk itu harus benar-benar dijaga. Baik dari segi wilayah perbatasannya, kesejahteraan masyarakatnya termasuk juga pelestarian lingkungan hidup.

“Beberapa hari ini kami berada di wilayah ini, melihat pulau Rupat dan sekarang di Bengkalis. Kami hadir untuk melihat situasi dan perkembangan terakhir pulau ini, walaupun kami sudah mendapatkan data saat rapat, namun kami harus melihat kondisi yang sebenarnya, di lapangan,” ujar Suleman.

Baca Juga:  Bupati Terima Sertifikat Pencatatan Ciptaan Buklet

Menurut Suleman, kondisi abrasi di Pantai Muntai sangat memperhatikan. Untuk itu dirinya bertekad akan melaporkan kondisi tersebut kepada menteri, dengan harapan upaya penangan dapat dilakukan.

“Kedatangan kami membawa misi dan tujuan dan kami kembali akan menyampaikan kepada Pak Menteri dengan kondisi yang ada agar persoalan abrasi dan apa yang menjadi permasalahan yang dialami pemda dan masyarakat terselesaikan dengan baik,” ucapnya.

Suleman juga mengucapkan terima kasih atas partisipasi aktif warga, yang bergotong royong merawat kedaulatan NKRI di Desa Muntai.

“Saya dari kementerian pusat sangat berterima kasih kepada warga, banyak inisiatif menjaga kedaulat menjaga abrasi dengan melakukan penanaman mangrove dan upaya-upaya lain agar tapal batas negara ini tidak berkurang,” tegasnya.

Baca Juga:  Menyekap Karyawan, PT IDB Direkomendasikan DPRD Riau Tak Boleh Beroperasi

Sedangkan Wakil Bupati Bagus Santoso mengaku senang dengan kedatangan tim dari kementerian pusat. Bagus berharap akan ada upaya lanjutan yang dilakukan agar persoalan abrasi dapat teratasi dan masyarakat dapat melangsungkan hidup lebih baik.

”Terima kasih pak jenderal sudah hadir di kampung kami, mohon kiranya dapat membantu kami untuk menjaga pulau ini dan menjaga NKRI,” ujarnya.

Laporan: Abu Kasim (Bengkalis)

Editor: Erwan Sani

BENGKALIS (RIAUPOS.CO)  – Setelah.mengunjingi pulau Rupat, tim Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) dan Kementerian Kelautan, dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia  meninjau langsung lokasi abrasi yang terjadi di pantai Desa Muntai, Kamis (24/2/2022).

Didampingi Bupati dan Wakil Bupati Bengkalis, Asisten Deputi Koordinasi Wilayah Perbatasan  dan Tata Ruang Pertahanan, Brigjen TNI Suteikno Suleman yang memimpin peninjauan ini mengungkapkan, Pulau Bengkalis adalah pulau terluar yang menjadi pintu kedaulatan NKRI.

Untuk itu harus benar-benar dijaga. Baik dari segi wilayah perbatasannya, kesejahteraan masyarakatnya termasuk juga pelestarian lingkungan hidup.

“Beberapa hari ini kami berada di wilayah ini, melihat pulau Rupat dan sekarang di Bengkalis. Kami hadir untuk melihat situasi dan perkembangan terakhir pulau ini, walaupun kami sudah mendapatkan data saat rapat, namun kami harus melihat kondisi yang sebenarnya, di lapangan,” ujar Suleman.

Baca Juga:  PWI Bengkalis Gelar Pelatihan Jurnalistik Dasar

Menurut Suleman, kondisi abrasi di Pantai Muntai sangat memperhatikan. Untuk itu dirinya bertekad akan melaporkan kondisi tersebut kepada menteri, dengan harapan upaya penangan dapat dilakukan.

“Kedatangan kami membawa misi dan tujuan dan kami kembali akan menyampaikan kepada Pak Menteri dengan kondisi yang ada agar persoalan abrasi dan apa yang menjadi permasalahan yang dialami pemda dan masyarakat terselesaikan dengan baik,” ucapnya.

Suleman juga mengucapkan terima kasih atas partisipasi aktif warga, yang bergotong royong merawat kedaulatan NKRI di Desa Muntai.

“Saya dari kementerian pusat sangat berterima kasih kepada warga, banyak inisiatif menjaga kedaulat menjaga abrasi dengan melakukan penanaman mangrove dan upaya-upaya lain agar tapal batas negara ini tidak berkurang,” tegasnya.

Baca Juga:  Setelah Seorang Tenaga Teknis Positif, 40 Karyawan dan Direktur RSUD Diisolasi

Sedangkan Wakil Bupati Bagus Santoso mengaku senang dengan kedatangan tim dari kementerian pusat. Bagus berharap akan ada upaya lanjutan yang dilakukan agar persoalan abrasi dapat teratasi dan masyarakat dapat melangsungkan hidup lebih baik.

”Terima kasih pak jenderal sudah hadir di kampung kami, mohon kiranya dapat membantu kami untuk menjaga pulau ini dan menjaga NKRI,” ujarnya.

Laporan: Abu Kasim (Bengkalis)

Editor: Erwan Sani

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari