BENGKALIS (RIAUPOS.CO) — Politeknik Negeri Bengkalis (Polbeng) melakukan pemetaan foto udara Desa Meskom. Pemetaan udara ini guna menunjukkan batas wilayah desa juga wilayah potensial dikembangkan di desa tersebut.
Pemetaan foto udara dilakukan para dosen Polbeng untuk melaksanakan tri dharma perguruan tinggi yang terdiri dari pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat.
"Kegiatan pemetaan foto udara di Desa Meskom Kecamatan Bengkalis dimulai pada Juni hingga Oktober lalu. Ini merupakan salah satu agenda tri dharma pengabdian dosen dalam menunjang karir dosen maupun akreditasi kampus," kata Ketua Tim Pengabdian Pemetaan Foto Udara Desa Meskom Hendra Saputra ST MSc.
Dikatakanya, melalui kegiatan pengabdian ini akan dihasilkan peta foto udara berformat raster/citra maupun vektor (polygon, titik dan garis).
"Hasil dari peta photo udara ini bisa dimanfaatkan oleh Pemerintah Desa Meskom sebagai pengambilan keputusan terkait dengan kebijakan starategis desa. Termasuk pembuatan peta turunannya seperti peta tematik maupun sebagai pedoman dalam penyusunan master plan desa," ujar Hendra Saputra.
Adapun metode yang digunakan dalam pembuatan peta foto udara ini adalah menggunakan pesawat udara tanpa awak atau lebih di kenal dengan drone.
Drone/UAV yang kita gunakan adalah jenis fixed wing yang bisa memetakan kawasan dalam skala besar. Sesuai dengan arahan dan kebijakan kampus merdeka, kegiatan ini melibatkan mahasiswa, alumni serta praktisi profesional di bidangnya.
Menurut Hendra, kegiatan pemetaan foto udara ini didukung dan dibiayai oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bengkalis.
Sementara itu, Ketua P3M Politeknik Negeri Bengkalis Afridon ST MT menyatakan kegiatan pengabdian ini merupakan salah satu agenda dari P3M Polbeng untuk mensinergikan kerja sama anatara desa dan institusi dalam hal ini Politeknik Negeri Bengkalis.
Menurut Afridon, sesuai UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa mengamanatkan bahwa desa harus memiliki sistem informasi yang memuat data desa, data pembangunan desa, kawasan perdesaan, dan informasi lainnya yang berkaitan dengan pembangunan desa dan kawasan perdesaan.
Pada pasal 86 UU No. 6 Tahun 2014, sistem informasi desa akan lengkap dan informatif jika memiliki informasi geospasial yang memuat berbagai hal yang dibutuhkan oleh desa dan disajikan secara visual dalam peta.
"Sebagian besar desa di Kabupaten Bengkalis belum memiliki peta foto udara (orthophoto) yang terintegrasi dengan Informasi Geospasial termasuk salah satunya adalah Desa Meskom. Makanya dilakukan pemetaan udara kemarin," jelasnya.
Ditambahkannya, sebagian besar desa di Kabupaten Bengkalis hanya memiliki peta format vektor (garis, poligon, poin) bahkan belum memiliki koordinat.
Sementara itu, Kepala Desa Meskom Usman mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak Politeknik Negeri Begkalis yang telah membantu dalam pembuatan peta desa yg sangat diperlukan.
"Dengan adanya peta desa ini sangat membantu kami dalam pemetaan wilayah, batas-batas desa, dusun, RW, bahkan RT, luas wilayah serta potensi-potensi yang ada di dalamnya dan lain sebagainya. Terimakasih kami ucapkan kepada Bapak Johny Custer selaku Direktur Politeknik Negeri Bengkalis, Bapak Afridon, Bapak Hendra Saputra dan Tim, serta pihak lainnya yang terlibat dalam kegiatan pengabdian ini," jelasnya.
Usman mengharapkan, kerja sama ini semakin ditingkatkn kedepannya agar dapat bersama-sama membangun desa yang mandiri.
Laporan: Erwan Sani (Bengkalis)
Editor: RInaldi