Senin, 20 Mei 2024

Rupat Akan Dikembangkan Jadi Pusat Budidaya Perikanan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Perikanan dan Kelautan, saat ini sedang mengembangkan budidaya perikanan di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis. Karena, selain berpotensi untuk dikembangkan sektor pariwisatanya, di Rupat juga berpotensi untuk dijadikan pusat budidaya perikanan.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Riau, Herman Mahmud mengatakan, saat ini yang sudah mulai dikembangkan di Rupat yakni budidaya udang vaname dan kakap putih. Bahkan untuk udang vaname, sudah memberikan sumbangan untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Yamaha

“Khusus untuk udang vaname, tahun lalu sudah menyumbangkan ke PAD sebesar Rp500 juta lebih. Tahun ini diharapkan dapat lebih banyak menyumbang ke PAD, karena jumlah tambaknya sudah bertambah dan semakin luas,” katanya.

Baca Juga:  626 WP Sarang Walet Masuk PAD Bengkalis

Lebih lanjut dikatakannya, saat ini pihaknya memiliki lahan untuk budidaya perikanan dengan cara tambak seluas 200 hektare lebih. Yang sudah digunakan saat ini baru satu hektare, dan akan dikembangkan lagi tiga hektare.

“Total lahan yang dimiliki ada 200 an hektare lebih, tapi tidak semua akan digunakan untuk budidaya perikanan, karena ada juga hutan bakau yang akan dipertahankan keasriannya,” sebutnya.

- Advertisement -

Selain budidaya perikanan tambak kakap dan udang vaname, pihaknya juga akan mengembangkan budidaya tambak kepiting. Karena saat ini pulau Rupat mulai dilirik wisatawan setelah adanya Jalan Tol Pekanbaru-Dumai.

“Di lahan yang ada juga masih memungkinkan untuk dibangun restoran makanan laut, karena wisatawan saat ini sudah cukup banyak. Kemudian bahan baku makanan lautnya juga tersedia ditambak milik pemerintah provinsi Riau,” ujarnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Meski Sudah Vaksin, Bupati Minta Masyarakat Tetap Jaga Prokes

Untuk pemasaran,  menurut Herman,  masih didominasi  pembeli lokal. Ke depannya, jika tambak akan diperluas, pihaknya berharap ada bantuan untuk mempromosikan hasil tambak sehingga bisa  di ekspor.

“Sekarang pemasaran masih mudah, karena panen sudah ada pembeli yang datang. Tapi jika tambak semakin besar, tentunya harus disiapkan  pembeli dalam jumlah besar,” harapnya. (sol)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Perikanan dan Kelautan, saat ini sedang mengembangkan budidaya perikanan di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis. Karena, selain berpotensi untuk dikembangkan sektor pariwisatanya, di Rupat juga berpotensi untuk dijadikan pusat budidaya perikanan.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Riau, Herman Mahmud mengatakan, saat ini yang sudah mulai dikembangkan di Rupat yakni budidaya udang vaname dan kakap putih. Bahkan untuk udang vaname, sudah memberikan sumbangan untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Khusus untuk udang vaname, tahun lalu sudah menyumbangkan ke PAD sebesar Rp500 juta lebih. Tahun ini diharapkan dapat lebih banyak menyumbang ke PAD, karena jumlah tambaknya sudah bertambah dan semakin luas,” katanya.

Baca Juga:  Presiden RI Bagikan 1 Juta Sertifikat Tanah

Lebih lanjut dikatakannya, saat ini pihaknya memiliki lahan untuk budidaya perikanan dengan cara tambak seluas 200 hektare lebih. Yang sudah digunakan saat ini baru satu hektare, dan akan dikembangkan lagi tiga hektare.

“Total lahan yang dimiliki ada 200 an hektare lebih, tapi tidak semua akan digunakan untuk budidaya perikanan, karena ada juga hutan bakau yang akan dipertahankan keasriannya,” sebutnya.

Selain budidaya perikanan tambak kakap dan udang vaname, pihaknya juga akan mengembangkan budidaya tambak kepiting. Karena saat ini pulau Rupat mulai dilirik wisatawan setelah adanya Jalan Tol Pekanbaru-Dumai.

“Di lahan yang ada juga masih memungkinkan untuk dibangun restoran makanan laut, karena wisatawan saat ini sudah cukup banyak. Kemudian bahan baku makanan lautnya juga tersedia ditambak milik pemerintah provinsi Riau,” ujarnya.

Baca Juga:  Mahasiswa Bengkalis-Yogyakarta Minta Pemkab Bangun Rumah Daerah

Untuk pemasaran,  menurut Herman,  masih didominasi  pembeli lokal. Ke depannya, jika tambak akan diperluas, pihaknya berharap ada bantuan untuk mempromosikan hasil tambak sehingga bisa  di ekspor.

“Sekarang pemasaran masih mudah, karena panen sudah ada pembeli yang datang. Tapi jika tambak semakin besar, tentunya harus disiapkan  pembeli dalam jumlah besar,” harapnya. (sol)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari