PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Perikanan dan Kelautan, saat ini sedang mengembangkan budidaya perikanan di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis. Karena, selain berpotensi untuk dikembangkan sektor pariwisatanya, di Rupat juga berpotensi untuk dijadikan pusat budidaya perikanan.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Riau, Herman Mahmud mengatakan, saat ini yang sudah mulai dikembangkan di Rupat yakni budidaya udang vaname dan kakap putih. Bahkan untuk udang vaname, sudah memberikan sumbangan untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Khusus untuk udang vaname, tahun lalu sudah menyumbangkan ke PAD sebesar Rp500 juta lebih. Tahun ini diharapkan dapat lebih banyak menyumbang ke PAD, karena jumlah tambaknya sudah bertambah dan semakin luas,” katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, saat ini pihaknya memiliki lahan untuk budidaya perikanan dengan cara tambak seluas 200 hektare lebih. Yang sudah digunakan saat ini baru satu hektare, dan akan dikembangkan lagi tiga hektare.
“Total lahan yang dimiliki ada 200 an hektare lebih, tapi tidak semua akan digunakan untuk budidaya perikanan, karena ada juga hutan bakau yang akan dipertahankan keasriannya,” sebutnya.
Selain budidaya perikanan tambak kakap dan udang vaname, pihaknya juga akan mengembangkan budidaya tambak kepiting. Karena saat ini pulau Rupat mulai dilirik wisatawan setelah adanya Jalan Tol Pekanbaru-Dumai.
“Di lahan yang ada juga masih memungkinkan untuk dibangun restoran makanan laut, karena wisatawan saat ini sudah cukup banyak. Kemudian bahan baku makanan lautnya juga tersedia ditambak milik pemerintah provinsi Riau,” ujarnya.
Untuk pemasaran, menurut Herman, masih didominasi pembeli lokal. Ke depannya, jika tambak akan diperluas, pihaknya berharap ada bantuan untuk mempromosikan hasil tambak sehingga bisa di ekspor.
“Sekarang pemasaran masih mudah, karena panen sudah ada pembeli yang datang. Tapi jika tambak semakin besar, tentunya harus disiapkan pembeli dalam jumlah besar,” harapnya. (sol)