BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Siklus tahunan pasang besar atau dikenal masyarakat dengan pasang keling, sejak Ahad (5/12/2021) pagi menggenangi ruas jalan dan rumah masyarakat di Pulau Bengkalis dan juga di Sungai Pakning, Kecamatan Bukit Batu.
Namun pasang keling tahun ini sudah dua kali terjadi dalam dua bulan terakhir ini, tepatnya di pertengahan November lalu, dan yang terparah ini terjadi di ujung pekan pertama bulan Desember 2021.
Seperti yang terjadi di Kecamatan Bukit Batu dan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis sejak Ahad (5/12/2021) pagi, dinilai warga setempat sebagai pasang keling tertinggi dan terbesar sepanjang masa. Karena ratusan rumah warga terendam banjir, bahkan ruas jalan utama dari Kecamatan Siak Kecil menuju kea rah Roro Sungai Selari juga di genangi air pasang keeling.
Seperti yang diungkapkan Kamaruzaman, salah seorang warga Desa Pakning Asal, rumahnya digenangi air laut mulai naik pukul 08.00 WIB dan mengalami puncaknya pada pukul 09.00 hingga 10.00 WIB.
"Ya, belum pernah terjadi air pasang keling naik setinggi hari ini (kemarin) di Pakning hingga Lubuk Muda. Jugabeberapa ruas Jalan Sudirman ikut terendam, seperti di Desa Sejangat, Paknjng Asal dan paling tinggi di Jalan Sudirman Desa Dompas," terang Kamar sapaan akrab Kamaruuzaman.
Sedangkan pantauan di lapangan, warga Kecamatan Bukit Batu terlihat berkerumun di tepian jalan Jenderal Sudirman Sungai Pakning Kecamatan Bukit Batu hingga Kecamatan Siak Kecil saat pasang keling terjadi.
Wilayah yang paling terdampak dengan pasang keling ini adalah Desa Dompas, karena letak geografisnya yang berada dekat dengan laut. Terdapat ratusan rumah dan took-toko pusat perbelanjaan terendam air pasang. Pasang keling juga menjangkau jalan jendral Sudirman pusat kota, tepatnya di depan Mesjid Raya Al Amin Kecamatan Bukit Batu.
"Betul, ini memang pasang keling tertinggi, belum pernah sebelumnya terjadi setinggi ini. Beberapa warga rumahnya terendam air lautm Ini mungkin terjadi karena perubahan iklim," ujar Tarmizi, Kepala Desa Dompas.
Pasang keling mulai surut pada pukul 11.00 WIB, tidak ada korban jiwa dari kejadian alam musiman tersebut, namun kerugian materil ditaksir hingga ratusan juta rupiah, akibat banyaknya rumah warga dan pusat perbelanjaan yang turut terendam.
Sedangkan di Pulau Bengkalis juga mengalami hal yang serupa. Seperi di jalan menuju arah jembatan Sungai Liong yang menjadi langganan air pasang. Seperti pertengahan November lalu, banjir air pasang juga merendam jalan. Namun kali ini ketinggian air pasang cukup dalam.
‘’Dalam dua bulan ini sudah dua kali banjir pasang laut dan kali ini lebih dalam dan puncaknya di bulan Desmeber ini. Ya mudah-mudahan tidak lama pasangnya, sehingga masyarakat bisa melintasi jalan yang terendam banjir,’’ ujar Bahtiar, salah seorang pengendara sepeda moto.
Di tempat terpisah, terkait kondisi banjir yang mulai masuk ke rumah warga, Manager PLN Bengkalis, Andiko Bestari juga mengingatkan, pihaknya akan melakukan pemadaman listrik di wilayah yang terdampak banjir rob.
"Di beberapa lokasi terjadi pasang naik/banjir, maka ada beberapa lokasi yang tergaolong rawan akan kami padamkan untuk pengamanan aliran listrik," ujar Andiko Bestari.
Ia juga menyarankan, ke pada pelanggan apabila banjir sudah masuk ke dalam rumah agar mematikan kontak di MCB baik luar maupun dalam rumah, agar apabila ada sambungan kabel yang terbuka dan terkena air tidak membahayakan bagi pemilik rumah dan orang lain.
"Ya, kami mengimbau untuk rumah pelanggan yang terdampak pasang air lau sudah menyentuh lantai agar listriknya dimatikan dulu, untuk menghindari kebocoran arus listrik di rumah," ujarnya.
Laporan: Abu Kasim (Bengkalis)
Editor: E Sulaiman