Minggu, 7 Juli 2024

Mau Sekolah Seperti Biasa, Bosan di Rumah Terus

Rasa jenuh itu kini telah timbul. Sembilan bulan lamanya tak bisa berinteraksi secara langsung, dan hanya melalui virtual, hal ini membuat Sonny Angguna Putra ingin kembali menjalani hidup seperti biasa. 
Laporan M ALI NURMAN, Pekanbaru
Oni sapaan akrabnya, siswa laki-laki di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Kota Pekanbaru ini mengaku sudah cukup bosan dengan keadaan yang diselimuti pandemi Covid-19 ini.
“Oni mau sekolah kayak biasa. Bosan belajar dirumah terus,” ujarnya pekan lalu. 
Pembelajaran yang ia lalui saat ini hanya melaui sistem daring (dalam jaringan). Tugas-tugas sekolah hanya diberikan guru lewat aplikasi daring yang digunakan. 
Siswa kelahiran, Duri Kabupaten Bengkalis, 2 Juni, 15 tahun silam ini tak dapat lagi berinteraksi dengan guru dan teman satu kelasnya sebagaimana proses belajar seharusnya. Aktivitas pembelajaran di sekolah dihentikan akibat wabah yang tengah melanda dunia ini. 
Oni menyebut pembelajaran melalui daring tidak seefektif proses pembelajaran di sekolah. Pemahaman yang ia dapat tak seperti apa yang seharusnya disampaikan guru di sekolah. 
Materi yang disampaikan pun terkadang susah ia pahami. Ia terpaksa mencari referensi lain untuk memahami materi tersebut untuk menambah pengetahuannya. 
“Kalau di sekolah bisa langsung bertanya, dan bisa mudah di pahami. Kalau di rumah lebih banyak mengerjakan soal dari materi,” ungkapnya. 
Kondisi pulih seperti biasanya, menjadi harapan utama nya saat ini. Berangkat ke sekolah saat pagi hari, senda gurau bersama teman, hal ini menjadi kerinduan nya. 
Namun apa daya, ancaman virus mematikan ini belum kunjung pergi untuk selamanya. Seluruh kegiatan dibatasi oleh pemerintah sebagai upaya pengendalian pandemi covid-19. 
Protokol kesehatan selalu digalakkan sebagai upaya melawan virus ini. Termasuk menghentikan proses pembelajaran di sekolah untuk menghindari penyebaran virus. 
“Sekarang lebih banyak dirumah. Belajar, abis belajar bantu orang tua. Kalau keluar pun harus pakai masker,” ujarnya. 
Remaja berkulit sawo matang ini pun saat ini lebih banyak beraktivitas dirumah. Usai belajar pada pagi hari, ia isi kegiatan dengan membantu orang tuanya dalam berjualan. Bermain diluar rumah pun hanya sesekali jika rasa bosan itu tak dapat ia tahan lagi. 
Tak dapat berbuat banyak, ia hanya dapat berharap dan berdoa agar pandemi ini cepat berlalu. Ia ingin kembali belajar seperti biasa di sekolah tanpa dibayang-bayangi ancaman covid-19. 
“Semoga virus korona ini cepat pergi, biar bisa kayak biasanya. Kalau sekarang semua dibatasi, keluar pun harus pakai masker,” harapnya.(***)
Editor : Eka G Putra
Baca Juga:  Kanwil Kemenag Riau Tunggu Instruksi Pusat
Rasa jenuh itu kini telah timbul. Sembilan bulan lamanya tak bisa berinteraksi secara langsung, dan hanya melalui virtual, hal ini membuat Sonny Angguna Putra ingin kembali menjalani hidup seperti biasa. 
Laporan M ALI NURMAN, Pekanbaru
Oni sapaan akrabnya, siswa laki-laki di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Kota Pekanbaru ini mengaku sudah cukup bosan dengan keadaan yang diselimuti pandemi Covid-19 ini.
“Oni mau sekolah kayak biasa. Bosan belajar dirumah terus,” ujarnya pekan lalu. 
Pembelajaran yang ia lalui saat ini hanya melaui sistem daring (dalam jaringan). Tugas-tugas sekolah hanya diberikan guru lewat aplikasi daring yang digunakan. 
Siswa kelahiran, Duri Kabupaten Bengkalis, 2 Juni, 15 tahun silam ini tak dapat lagi berinteraksi dengan guru dan teman satu kelasnya sebagaimana proses belajar seharusnya. Aktivitas pembelajaran di sekolah dihentikan akibat wabah yang tengah melanda dunia ini. 
Oni menyebut pembelajaran melalui daring tidak seefektif proses pembelajaran di sekolah. Pemahaman yang ia dapat tak seperti apa yang seharusnya disampaikan guru di sekolah. 
Materi yang disampaikan pun terkadang susah ia pahami. Ia terpaksa mencari referensi lain untuk memahami materi tersebut untuk menambah pengetahuannya. 
“Kalau di sekolah bisa langsung bertanya, dan bisa mudah di pahami. Kalau di rumah lebih banyak mengerjakan soal dari materi,” ungkapnya. 
Kondisi pulih seperti biasanya, menjadi harapan utama nya saat ini. Berangkat ke sekolah saat pagi hari, senda gurau bersama teman, hal ini menjadi kerinduan nya. 
Namun apa daya, ancaman virus mematikan ini belum kunjung pergi untuk selamanya. Seluruh kegiatan dibatasi oleh pemerintah sebagai upaya pengendalian pandemi covid-19. 
Protokol kesehatan selalu digalakkan sebagai upaya melawan virus ini. Termasuk menghentikan proses pembelajaran di sekolah untuk menghindari penyebaran virus. 
“Sekarang lebih banyak dirumah. Belajar, abis belajar bantu orang tua. Kalau keluar pun harus pakai masker,” ujarnya. 
Remaja berkulit sawo matang ini pun saat ini lebih banyak beraktivitas dirumah. Usai belajar pada pagi hari, ia isi kegiatan dengan membantu orang tuanya dalam berjualan. Bermain diluar rumah pun hanya sesekali jika rasa bosan itu tak dapat ia tahan lagi. 
Tak dapat berbuat banyak, ia hanya dapat berharap dan berdoa agar pandemi ini cepat berlalu. Ia ingin kembali belajar seperti biasa di sekolah tanpa dibayang-bayangi ancaman covid-19. 
“Semoga virus korona ini cepat pergi, biar bisa kayak biasanya. Kalau sekarang semua dibatasi, keluar pun harus pakai masker,” harapnya.(***)
Editor : Eka G Putra
Baca Juga:  Tangkap Pelaku Karhutla, Diberi Hadiah
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari