Minggu, 19 Mei 2024

Akhir Bulan Kasus Positif di Riau Bisa Tembus 7 Ribu

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pasien positif Covid-19 di Riau terus bertambah. Per Jumat (25/9), terdapat 194 penambahan kasus baru. Total pasien positif di Riau sudah berada pada angka 6.314 orang. Jika tidak juga melandai, di akhir bulan ini kasus positif bisa tembus angka 7 ribu.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan hingga kemarin sudah 2.946 pasien telah sembuh. Sementara yang masih dirawat di rumah sakit saat ini sebanyak 852 orang. Sedangkan yang menjalani isolasi mandiri 2.385 orang.

Yamaha

"Untuk pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia di Riau saat ini sebanyak 131 orang. Per Jumat (25/9) terdapat penambahan lima pasien positif yang meninggal," katanya.

Selain pasien positif, lanjut Mimi, pihaknya juga mencatat adanya pasien suspect. Di mana pasien suspect yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 10.012 orang, isolasi di rumah sakit sebanyak 184 orang.

"Untuk suspect yang sudah selesai menjalani isolasi sebanyak 19.114 orang, meninggal dunia 73 orang. Sehingga total suspect sebanyak 29.383 orang," sebutnya.

- Advertisement -

Mimi memaparkan, untuk rincian penambahan pasien positif Covid-19 per Jumat (25/9) sebanyak 194 kasus. Dengan rincian dari Kabupaten Bengkalis dua orang, Dumai 27 orang, Indragiri Hilir 4 pasien, Indragiri Hulu 1 orang, dan Kampar 15 orang.

"Selanjutnya dari Kota Pekanbaru 122 orang, Kabupaten Pelalawan 13 orang, Rokan Hulu dua orang, Siak delapan orang," paparnya.

- Advertisement -

Selain penambahan pasien positif, kemarin juga terdapat penambahan 175 pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh di Riau. Di antaranya berasal dari Pekanbaru, Kampar, Pelalawan, Bengkalis, Dumai, Indragiri Hilir dan Rokan Hilir.

"Untuk penambahan lima pasien positif yang meninggal dunia yakni JAZ (46) warga Kampar. ED (48), MEL (56), T (35) dan S (58) warga kota Pekanbaru," jelasnya.

Informasi lainnya, hingga saat ini laboratorium biomolekuler RSUD Arifin Achmad sudah memeriksa sampel swab sebanyak 87.552 sampel. Saat ini, pihaknya juga masih menunggu bantuan alat PCR bantuan dari BNPB.

"Dengan adanya tambahan alat PCR dari BNPB, diharapkan per harinya bisa memeriksa sampel swab hingga 3.000 sampel. Tentunya ini akan mempercepat proses tracing pasien positif," ujarnya.

Tiga Pejabat Kemenkuham Riau Terpapar

Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Riau terus bertambah. Dimulai dari Plt Kalapas Kelas II A Pekanbaru, pun berlanjut ke Lapas Perempuan Kelas II A Pekanbaru, sampai ke Karutan Sialang Bungkuk. Kakanwil Kemenkumham Riau Ibnu Chuldun pun membenarkan hal itu.

Baca Juga:  Sentajo Raya Pertahankan Tradisi Hadiah Hewan Ternak

"Benar, Kalapas Kelas II A Pekanbaru Alfonsus Wisnu terkonfirmasi positif Covid-19 pada 12 September 2020 lalu. Terpapar dari istrinya yang bekerja di salah satu rumah sakit," jelasnya kepada Riau Pos, Jumat (24/9).

Pria berkumis itu pun melanjutkan, pascadinyatakan positif, seluruh lapas pun dilakukan swab. "Internal lapas dan warga binaan sudah di-swab semuanya yang mendapat dukungan dari Wali Kota Pekanbaru melalui Dinas Kesehatan secara massal. Alhamdulillah hasilnya negatif semua," ulasnya.

Lebih dari itu, pihak Dinas Sosial pun melakukan penyemprotan disinfektan. Katanya, saat ini lapas dalam keadaan aman dan terkendali. Sementara untuk kronologi terpaparnya pegawai di Lapas Perempuan Kelas II A Pekanbaru, terjadi sejak 7 September yang mana pegawai telah menderita radang tenggorokan. Kemudian, berinisiatif memeriksa ke dokter telinga hidung tenggorokan (THT). Namun, karena pegawai tidak melapor ke pihak Lapas Perempuan, sehingga masih bekerja sebagai anggota regu pengamanan sampai tanggal 17 September.

"Namun, pada 15 September dirinya melakukan swab di RS Bhayangkara karena anggota keluarganya sudah terpapar lebih dulu. Hasil swab mandiri keluar pada 18 September 2020 dengan hasil terkonfirmasi positif Covid-19 dan langsung melaporkan ke pihak Lapas Perempuan Kelas IIA Pekanbaru," ungkapnya.

Disinggung, Karutan Sialang Bungkuk Anton terpapar? Ibnu pun mengiyakan.

"Karutan saat ke Jakarta terkonfirmasi positif. Sudah sekitar seminggu yang lalu bahkan lebih. Alhamdulillah sudah membaik," ujarnya.

Sejak adanya kantor di bawah lingkungan Kemenkumham yang terpapar Covid-19, pihaknya telah bekerja sama dengan berbagai instansi. Untuk pihak Lapas Perempuan Kelas IIA Pekanbaru pada 18 September 2020 telah melakukan koordinasi dengan Puskesmas Sapta Taruna dan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. Hasilnya, Puskesmas Sapta Taruna dan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru membantu melakukan swab pada kontak erat dengan yang terkonfirmasi positif.

"Pihak Lapas Perempuan Kelas IIA Pekanbaru telah melakukan tracing kepada seluruh pegawai dan WBP yang pernah berinteraksi langsung dengan yang bersangkutan. Kalapas pun telah melaporkan hal tersebut kepada Kadivpas dan Kakanwil dengan arahan terus melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan untuk dapat merawat yang bersangkutan di RS Rujukaan, sambil menunggu ketersediaan tempat maka dipisahkan kamar dengan yang lain," katanya.

Baca Juga:  Kematian Akibat Covid-19 di Riau Terus Menurun

Masi kata Ibnu, hasil konsultasi dengan Direktur Perawatan dan Kesehatan Ditjenpas telah di lakukan langkah-langkah penanganannya sesuai ptotokol Covid-19. Pada 23 September, 19 orang warga binaan perempuan nonreaktif dititipkan di poliklinik  LPKA Pekanbaru. Selanjutnya, pihak lapas kembali koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Riau dan Puskesmas Sapta Taruna disampaikan bahwa swab hanya dilaksanakan apabila pasien Covid-19 mempunyai gejala yang berat.

"Sehingga sampai saat ini belum ada bantuan pelaksanaaan swab dari Dinas Kesehatan dan pasien Covid-19 yang berada di lapas masih diisolasi dengan perawatan kesehatan yang diberikan oleh perawat lapas," tutupnya.

Sekda Salatkan Jenazah
Dokter Jon Andi Zainal

Sekretaris Daerah (Sekda) Kampar bersama Kepala Dinas Kesehatan mewakili Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar langsung menghadiri prosesi pemakama dr Jon Andi Zainal, Kamis (24/9) malam. Yusri bersama keluarga dan masyarakat juga langsung menyalatkan jenazah dokter terpapar Covid-19 ketika menjalankan tugas penanggulangan Covid-19 tersebut.

"Innalillahi wa innailaihi rojiuun telah berpulang ke rahmatullah dokter kita, sahabat kita, saudara kita yang berbulan-bulan bekerja, berjuang, membantu dan menolong kita dalam melawan dan memerangi Covid-19. Kita semua sayang Pak Dokter, namun Allah lebih sayang kepadanya. Selamat jalan Pak Dokter, semoga kembali dengan husnul khotimah dan segala amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT, aamiin yaa rabbal alamiin," ucap Yusri melepas pemakaman dr Jon malam itu.

Dokter Jon Andi Zainal meninggal dunia di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, Kamis (24/9) lalu. Almarhum adalah seorang PNS aktif di Puskesmas Kampar.

Semasa hidup hingga dinyatakan meninggal, dirinya tercatat sudah bertugas lebih kurang 17 tahun. Jon Andi Zainal tercatat pernah bertugas di Puskesmas Tambang, RSUD Bangkinang dan terakhir di Puskesmas Kampar.

Pada saat pandemi, dokter yang terkenal ramah dan murah senyum ini ditugaskan juga sebagai salah satu dokter yang merawat pasien Covid-19 yang diisolasi di Stanum Bangkinang. Almarhum tutup usia pada umur 46 tahun, meninggalkan 1 orang istri dan 7 orang anak. Beralamat di Desa Penyasawan, Kecamatan Kampar, Jon merupakan dokter kedua dari Kampar dan juga Provinsi Riau yang meninggal dalam tugas menangani Covid-19.

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pasien positif Covid-19 di Riau terus bertambah. Per Jumat (25/9), terdapat 194 penambahan kasus baru. Total pasien positif di Riau sudah berada pada angka 6.314 orang. Jika tidak juga melandai, di akhir bulan ini kasus positif bisa tembus angka 7 ribu.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan hingga kemarin sudah 2.946 pasien telah sembuh. Sementara yang masih dirawat di rumah sakit saat ini sebanyak 852 orang. Sedangkan yang menjalani isolasi mandiri 2.385 orang.

"Untuk pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia di Riau saat ini sebanyak 131 orang. Per Jumat (25/9) terdapat penambahan lima pasien positif yang meninggal," katanya.

Selain pasien positif, lanjut Mimi, pihaknya juga mencatat adanya pasien suspect. Di mana pasien suspect yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 10.012 orang, isolasi di rumah sakit sebanyak 184 orang.

"Untuk suspect yang sudah selesai menjalani isolasi sebanyak 19.114 orang, meninggal dunia 73 orang. Sehingga total suspect sebanyak 29.383 orang," sebutnya.

Mimi memaparkan, untuk rincian penambahan pasien positif Covid-19 per Jumat (25/9) sebanyak 194 kasus. Dengan rincian dari Kabupaten Bengkalis dua orang, Dumai 27 orang, Indragiri Hilir 4 pasien, Indragiri Hulu 1 orang, dan Kampar 15 orang.

"Selanjutnya dari Kota Pekanbaru 122 orang, Kabupaten Pelalawan 13 orang, Rokan Hulu dua orang, Siak delapan orang," paparnya.

Selain penambahan pasien positif, kemarin juga terdapat penambahan 175 pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh di Riau. Di antaranya berasal dari Pekanbaru, Kampar, Pelalawan, Bengkalis, Dumai, Indragiri Hilir dan Rokan Hilir.

"Untuk penambahan lima pasien positif yang meninggal dunia yakni JAZ (46) warga Kampar. ED (48), MEL (56), T (35) dan S (58) warga kota Pekanbaru," jelasnya.

Informasi lainnya, hingga saat ini laboratorium biomolekuler RSUD Arifin Achmad sudah memeriksa sampel swab sebanyak 87.552 sampel. Saat ini, pihaknya juga masih menunggu bantuan alat PCR bantuan dari BNPB.

"Dengan adanya tambahan alat PCR dari BNPB, diharapkan per harinya bisa memeriksa sampel swab hingga 3.000 sampel. Tentunya ini akan mempercepat proses tracing pasien positif," ujarnya.

Tiga Pejabat Kemenkuham Riau Terpapar

Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Riau terus bertambah. Dimulai dari Plt Kalapas Kelas II A Pekanbaru, pun berlanjut ke Lapas Perempuan Kelas II A Pekanbaru, sampai ke Karutan Sialang Bungkuk. Kakanwil Kemenkumham Riau Ibnu Chuldun pun membenarkan hal itu.

Baca Juga:  Kematian Akibat Covid-19 di Riau Terus Menurun

"Benar, Kalapas Kelas II A Pekanbaru Alfonsus Wisnu terkonfirmasi positif Covid-19 pada 12 September 2020 lalu. Terpapar dari istrinya yang bekerja di salah satu rumah sakit," jelasnya kepada Riau Pos, Jumat (24/9).

Pria berkumis itu pun melanjutkan, pascadinyatakan positif, seluruh lapas pun dilakukan swab. "Internal lapas dan warga binaan sudah di-swab semuanya yang mendapat dukungan dari Wali Kota Pekanbaru melalui Dinas Kesehatan secara massal. Alhamdulillah hasilnya negatif semua," ulasnya.

Lebih dari itu, pihak Dinas Sosial pun melakukan penyemprotan disinfektan. Katanya, saat ini lapas dalam keadaan aman dan terkendali. Sementara untuk kronologi terpaparnya pegawai di Lapas Perempuan Kelas II A Pekanbaru, terjadi sejak 7 September yang mana pegawai telah menderita radang tenggorokan. Kemudian, berinisiatif memeriksa ke dokter telinga hidung tenggorokan (THT). Namun, karena pegawai tidak melapor ke pihak Lapas Perempuan, sehingga masih bekerja sebagai anggota regu pengamanan sampai tanggal 17 September.

"Namun, pada 15 September dirinya melakukan swab di RS Bhayangkara karena anggota keluarganya sudah terpapar lebih dulu. Hasil swab mandiri keluar pada 18 September 2020 dengan hasil terkonfirmasi positif Covid-19 dan langsung melaporkan ke pihak Lapas Perempuan Kelas IIA Pekanbaru," ungkapnya.

Disinggung, Karutan Sialang Bungkuk Anton terpapar? Ibnu pun mengiyakan.

"Karutan saat ke Jakarta terkonfirmasi positif. Sudah sekitar seminggu yang lalu bahkan lebih. Alhamdulillah sudah membaik," ujarnya.

Sejak adanya kantor di bawah lingkungan Kemenkumham yang terpapar Covid-19, pihaknya telah bekerja sama dengan berbagai instansi. Untuk pihak Lapas Perempuan Kelas IIA Pekanbaru pada 18 September 2020 telah melakukan koordinasi dengan Puskesmas Sapta Taruna dan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. Hasilnya, Puskesmas Sapta Taruna dan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru membantu melakukan swab pada kontak erat dengan yang terkonfirmasi positif.

"Pihak Lapas Perempuan Kelas IIA Pekanbaru telah melakukan tracing kepada seluruh pegawai dan WBP yang pernah berinteraksi langsung dengan yang bersangkutan. Kalapas pun telah melaporkan hal tersebut kepada Kadivpas dan Kakanwil dengan arahan terus melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan untuk dapat merawat yang bersangkutan di RS Rujukaan, sambil menunggu ketersediaan tempat maka dipisahkan kamar dengan yang lain," katanya.

Baca Juga:  Pegawai Korps Adhyaksa Mendadak Dites Urine

Masi kata Ibnu, hasil konsultasi dengan Direktur Perawatan dan Kesehatan Ditjenpas telah di lakukan langkah-langkah penanganannya sesuai ptotokol Covid-19. Pada 23 September, 19 orang warga binaan perempuan nonreaktif dititipkan di poliklinik  LPKA Pekanbaru. Selanjutnya, pihak lapas kembali koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Riau dan Puskesmas Sapta Taruna disampaikan bahwa swab hanya dilaksanakan apabila pasien Covid-19 mempunyai gejala yang berat.

"Sehingga sampai saat ini belum ada bantuan pelaksanaaan swab dari Dinas Kesehatan dan pasien Covid-19 yang berada di lapas masih diisolasi dengan perawatan kesehatan yang diberikan oleh perawat lapas," tutupnya.

Sekda Salatkan Jenazah
Dokter Jon Andi Zainal

Sekretaris Daerah (Sekda) Kampar bersama Kepala Dinas Kesehatan mewakili Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar langsung menghadiri prosesi pemakama dr Jon Andi Zainal, Kamis (24/9) malam. Yusri bersama keluarga dan masyarakat juga langsung menyalatkan jenazah dokter terpapar Covid-19 ketika menjalankan tugas penanggulangan Covid-19 tersebut.

"Innalillahi wa innailaihi rojiuun telah berpulang ke rahmatullah dokter kita, sahabat kita, saudara kita yang berbulan-bulan bekerja, berjuang, membantu dan menolong kita dalam melawan dan memerangi Covid-19. Kita semua sayang Pak Dokter, namun Allah lebih sayang kepadanya. Selamat jalan Pak Dokter, semoga kembali dengan husnul khotimah dan segala amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT, aamiin yaa rabbal alamiin," ucap Yusri melepas pemakaman dr Jon malam itu.

Dokter Jon Andi Zainal meninggal dunia di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, Kamis (24/9) lalu. Almarhum adalah seorang PNS aktif di Puskesmas Kampar.

Semasa hidup hingga dinyatakan meninggal, dirinya tercatat sudah bertugas lebih kurang 17 tahun. Jon Andi Zainal tercatat pernah bertugas di Puskesmas Tambang, RSUD Bangkinang dan terakhir di Puskesmas Kampar.

Pada saat pandemi, dokter yang terkenal ramah dan murah senyum ini ditugaskan juga sebagai salah satu dokter yang merawat pasien Covid-19 yang diisolasi di Stanum Bangkinang. Almarhum tutup usia pada umur 46 tahun, meninggalkan 1 orang istri dan 7 orang anak. Beralamat di Desa Penyasawan, Kecamatan Kampar, Jon merupakan dokter kedua dari Kampar dan juga Provinsi Riau yang meninggal dalam tugas menangani Covid-19.

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari