PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online tingkat SMP Negeri di Pekanbaru dibuka, Rabu (26/6) hari ini. Pendaftaran dapat diakses melalui laman website https://ppdbpekanbaru.id.
Kuota yang tersedia tahun ini sebanyak 9.000 siswa. Sedangkan tamatan Sekolah Dasar (SD) Negeri sebanyak 12.000 siswa. Ada sekitar 3.000 siswa yang tidak tertampung SMPN. Dari lima jalur yang tersedia, zonasi menyediakan kuota terbanyak. Yakni 33,03 persen. Diikuti, jalur prestasi akademik 17,65 persen, jalur afirmasi 16,53 persen, jalur prestasi nonakademik 12,36 persen, dan jalur perpindahan orang tua 5,68 persen.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Abdul Jamal mengatakan pelaksanaan PPDB SMPN dibuka selama empat hari ke depan. Calon peserta didik dibatasi hanya dapat memilih tiga sekolah. Terkecuali dengan jalur prestasi yang hanya punya satu pilihan sekolah.
“PPDB tingkat SMP Negeri dibuka dari tanggal 26 Juni sampai 29 Juni mendatang,” ujarnya. “Kemudian untuk hasil seleksi administrasi diumumkan tanggal 2 Juli dan pendaftaran ulang mulai dilaksanakan pada tanggal 2 Julisampai 4 Juli 2024,” sambungnya.
Sementara untuk PPDB tingkat SD Negeri, baru akan dibuka 1-4 Juli. “Lalu hasil seleksi administrasi diumumkan tanggal 6 Juli. Sedangkan untuk pendaftaran ulang dari 7 sampai 9 Juli,” tambahnya.
Disdik Pekanbaru telah melakukan sosialisasi dan uji coba PPDB online. Selama ini belum ditemukan kendala. Bahkan dilaporkan sudah banyak orang tua siswa yang memasukan data untuk unggah berkas. “Bagi yang sudah bisa masuk di sistem, upload berkas, nanti data itu tinggal mindahkan saja besok (hari ini, red),” terangnya.
Dengan bisa masuk di uji coba PPDB, lanjut dia, bukan berarti calon peserta didik tak lagi ikut mendaftar mulai tanggal 26 sampai 29 Juni untuk SMP dan tanggal 1 hingga 4 Juli tingkat SD negeri.
“Jadi bagi masyarakat yang sudah bisa masuk (di website PPDB), bagus lah. Tapi tetap untuk PPDB resmi tanggal 26. Bukan berarti bisa masuk sekarang, besok tidak daftar lagi, karena pendaftaran resmi tanggal 26,” jelasnya.
Dinas sudah mempersiapkan antisipasi kendala yang akan terjadi saat pelaksanaan PPDB tingkat SD, dan SMP dengan sistem online. “Mulai dengan mempersiapkan operator di sekolah hingga melaksanakan opsi perpanjangan pendaftaran,” katanya.
Jamal meyakinkan masyarakat agar tidak takut saat menemukan kendala PPDB seperti listrik padam atau terjadi gangguan server. “Kalau daftar online mati lampu atau ada gangguan server, bisa diperpanjang, kami siapkan operator di sekolah,” terangnya.
Jamal menambahkan, masyarakat atau para orang tua agar tidak memaksakan anaknya masuk ke sekolah negeri. Apalagi daya tampung sekolah negeri di Kota Pekanbaru terbatas.
“Kita ingin sampaikan kepada masyarakat jangan terlalu memaksa, untuk negeri,” jelasnya.
Ia menambahkan, Disdik Pekanbaru mempersiapkan sekolah baru di antaranya SMPN 50 dan pembangunan sekolah di daerah Tuah Madani dan Muhajirin. “Untuk daya tampung SD kita bisa 12.000 lebih siswa dengan 178 SD, kita sudah antisipasi dengan membangun di Tuah Madani, ada juga di SMP 50,” tuturnya.
Kerja Sama dengan 50 SMA Swasta
Dinas Pendidikan (Disdik) Riau bekerja sama dengan 50 sekolah swasta jenjang SMA/SMK untuk menampung para calon peserta didik yang tidak tertampung di (PPDB) Tahun Ajaran 2024/2025. Di sekolah swasta tersebut, para peserta didik nantinya juga akan menempuh pembelajaran secara gratis sama dengan di sekolah negeri.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Riau Roni Rakhmat mengatakan, tahun ini pihaknya telah bekerja sama dengan 13 SMA dan 37 SMK swasta sebagai penerima Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) Afirmasi untuk calon siswa kurang mampu.
“Sedikitnya ada 2.438 calon peserta didik yang bisa diterima melalui jalur afirmasi. Sebab Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau telah menyiapkan anggaran lebih kurang Rp3,9 miliar untuk biaya sekolah gratis sampai tamat,” ujarnya, Selasa (25/6).
Lebih lanjut dikatakannya, kebijakan tersebut dibuat sebagai upaya Pemprov Riau mengakomodir calon siswa yang tidak tertampung di SMA/SMK Negeri pada PPDB tahun 2024. Sebab daya tampung SMA/SMK Negeri di Riau hanya 92.965 siswa atau 76,53 persen dari tamatan SMP sederajat sebanyak 121.475 siswa.
“Tahun ini Pak Pj Gubernur Riau mengeluarkan kebijakan berupa Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) Afirmasi. Kebijakan ini Pemprov Riau memberikan bantuan ke sekolah swasta baik SMA maupun SMK,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan, kebijakan tersebut dilakukan agar para calon siswa yang tidak tertampung di SMA/SMK Negeri masih bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA/SMK yang dibiayai oleh Pemprov Riau sampai tamat alias gratis tanpa pungutan biaya apapun.
“Jadi anak-anak tetap bisa bersekolah yang tidak tertampung di sekolah negeri, karena daya tampung sekolah negeri juga terbatas. Selain itu, kita juga ingin sekolah swasta bisa tumbuh dan berkembang,” sebutnya.
Sedangkan untuk kuota Bosda Afirmasi sendiri ada sebanyak 2.438 siswa. Di mana dari kuota tersebut terdapat 2.000 siswa berada di sekolah swasta Kota Pekanbaru. “Karena selama ini yang mengalami kekurangan paling banyak itu berada di Kota Pekanbaru. Sedangkan daerah lain itu ada Bengkalis berada di Kecamatan Mandau, Pelalawan di Kecamatan Pangkalankerinci, serta Kota Dumai. Kemudian untuk daerah lain memang tidak ada kita alokasi karena masih bisa terpenuhi dengan sekolah negeri,” ujarnya.
“Itu ada 13 SMA swasta dan 37 SMK swasta yang telah ditelah kita verifikasi mendapat bantuan Bosda Afirmasi. Jadi daerah-daerah yang blank spot tidak terakomodir sekolah negeri kita ambil di situ. Sehingga tidak ada lagi anak-anak yang putus sekolah,” sambungnya.
Terkait kapan pendaftaran calon PPDB SMA/SMK Swasta jalur afirmasi dibuka, ia menjelaskan, untuk jalur afirmasi akan dibuka sehari setelah PPDB SMA/SMK Negeri diumumkan.
“Kalau pengumuman PPDB SMA/SMK Negeri Riau itu tanggal 1 Juli, maka setelah itu tanggal 2 Juli jalur afirmasi PPDB SMA/SMK swasta dibuka. Karena saat ini sampai 29 Juli kita masih lakukan pendaftaran PPDB SMA/SMK Negeri Riau,” tuturnya.(das)