PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – Kecamatan Bukit Raya menjadi wilayah terbanyak titik banjir akibat luapan Sungai Sail. Ratusan rumah di wilayah tersebut terdampak. Warga pun mengeluhkan minimnya bantuan. Rusdi salah seorang warga Pesona Harapan Indah menuturkan, kawasan perumahan miliknya memang merupakan langganan banjir. Hal ini disebabkan oleh dangkalnya sejumlah aliran sungai yang ada di Kota Pekanbaru salah satunya anak Sungai Sail.
Bahkan, genangan air banjir yang masuk ke dalam permukiman warga pada, Kamis (22/4) lalu terjadi sejak pukul 06.00 WIB di mana hujan dengan intensitas tinggi terjadi sejak pukul 02.00 WIB. Meskipun begitu, ia bersama sejumlah warga lainnya memang telah mengantisipasi terjadinya banjir dengan mengamankan seluruh perabotan rumah tangga serta barang-barang yang berharga ke tempat yang lebih aman.
"Karena ini sudah yang kedua kalinya dan banjir makin besar kita sudah mulai waspada. Tetapi kerugian jelas ada, cuma kami belum bisa menghitungnya," ucapnya.
Lanjut Rusdi, meskipun sudah berulang kali mendapat musibah bencana banjir. Ia sangat menyesalkan lambannya bantuan yang diberikan Pemko Pekanbaru dalam memberikan rasa aman dan nyaman untuk masyarakat.
"Kami kecewa setiap kali bencana datang bantuan untuk kami selalu lambat, bahkan sampai tidak ada. Kami perlu adanya dapur umum, obat-obatan dan bantuan perlengkapan untuk anak, bayi serta lansia. Karena saat ini itu yang kami butuhkan saat ini bukan hanya sekadar kunjungan semata," tegasnya.
Berdasarkan pantauan Riau Pos di lapangan, tampak satu tenda milik Dinas Sosial RI dipasang di sekitar perumahan tersebut. Namun, tak satu pun warga setempat yang menempati tenda pengungsian tersebut.
Pasokan bantuan yang ada di dalam tenda baru saja diatarkan oleh pihak kepolisian setempat guna membantu warga. Seperti beras, mi instan, biskuit, air mineral dan sarden. Fauzi, salah seorang warga Perumahan Pesona Harapan Indah mengaku lebih memilih mengungsi ke rumah saudara dengan membawa sejumlah barang berharga yang masih dapat diselamatkan.
"Saya pindah ke rumah keluarga dulu. Di sini tak ada juga yang bisa diharapkan. Semua serba tak ada. Mau makan apa kami kalau bertahan di sini," katanya.
Di tempat lain, tepatnya di Jalan Sakuntala, Kelurahan Tankerang Utara, Kecamatan Bukit Raya, warga juga mengeluhkan perihal bantuan dari pemerintah yang tak kunjung datang. Sebab, banjir yang mengepung perumahaan warga telah langsung selama dua hari. Hal itu dikemukakan salah seorang warga disana bernama Wiwid. Dikatakan dia, sejak banjir terjadi, baru Gubernur dan Danrem yang hadir ke lokasi. "Wali Kota belum ada. Ini kami heran juga, kenapa bapak tentara yang banyak datang. Bukan pemerintah kota," imbuhnya.
Ia berharap pemerintah, khususnya Pemko Pekanbaru turut mengerahkan bantuan kepada warga. Baik itu berupa tempat pengungsian yang layak serta dapur umum yang layak. Sehingga warga merasa terbantu.
"Puasa di tengah banjir ini memang cobaan berat bagi kami. Namun kami berharap peran pemerintah untuk masyarakat yang terkena musibah ini," harapnya.
Sementara itu, menurut Komandan Regu BPBD Kota Pekanbaru, Hafiz mengatakan, sejak banjir melanda beberapa hari lalu pihaknya sudah melakukan pendataan ke sejumlah titik lokasi banjir. Selain itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak kecamatan serta Dinas Sosial untuk memberikan bantuan.
"Kami sudah turunkan sejumlah perahu karet dan tenda pengungsian. Namun untuk bantuan logistik itu bukan gawe-nya kami, tetapi Dinas Sosial dan pihak kecamatan setempat. Ini pun bantuan yang datang hanya dari kepolisian," ujarnya.
Lanjut Hafiz, bantuan yang diberikan oleh pihak kepolisian tersebut berupa dua karung beras berisi 20 kg, telur empat papan, mi instan 5 kardus, 12 kaleng sarden, biskuit 5 box, air mineral 3 box.
Sementara itu, Camat Bukit Raya T Ardi Dwisasti saat dikonfirmasi Riau Pos, mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Pekanbaru untuk menurunkan bantuan kepada masyarakat korban banjir.
"Sudah kami koordinasikan. Mungkin sekarang masih dilakukan pendataan oleh pihak terkait," katanya.
Bantuan Korban Banjir, Pemko Pekanbaru Harapkan BPBD Riau
11 lokasi di Kota Pekanbaru terendam banjir sejak Kamis (22/4) kemarin. Ada 1.000 rumah serta 1.000 kepala keluarga (KK) terdampak. Tapi untuk bantuan bagi warga, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru masih mengharap dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau.
Sebelumnya, Kamis (22/4) Pemko Pekanbaru melalui BPBD Kota Pekanbaru di lokasi banjir melakukan penanganan dengan menurunkan perahu fiber 5 unit milik BPBD Kota Pekanbaru, mobil 3 unit, dan sepeda motor 4 unit. Selain itu, personel Satgas 90 orang serta ASN BPBD 15 orang. Diketahui, di 11 lokasi banjir itu ketinggian air bervariasi. Antara 0,5 meter hingga yang paling tinggi 2 meter. Sehari berselang, Jumat (23/4) air belum berkurang signifikan.
"11 titik banjir, kami pantau ada surut, tapi tidak signifikan. Anggota tetap stand by di lokasi tersebut," kata Kepala BPBD Kota Pekanbaru Zarman Chandra.
Lebih lanjut dipaparkannya, kondisi Pekanbaru kemarin masih diguyur hujan, namun dengan intensitas ringan. "Tidak berdampak dengan ketinggian air. Harapan kami pada masyarakat tetap waspada. Info BMKG menjelang April (berakhir, red) Pekanbaru hujan. Harapan kami pada seluruhnya siap siaga beserta lurah dan camat. Kami sudah menempatkan satgas," tambahnya.
Untuk membantu dalam penanganan korban banjir, BPBD Provinsi Riau sudah turun ke lokasi. "Untuk dapur umum, kata Kadissos kalau ada masyarakat harus mengungsi. Saat ini banyaknya yang menumpang ke rumah keluarga," jelasnya.
BPBD Kota Pekanbaru berkoordinasi dengan BPBD Riau. "Bantuan, kami sudah berkoordinasi dengan BPBD provinsi, mudah-mudahan ada atensi. Juga dari anggaran kami,’’ ungkapnya tanpa menjelaskan mana bentuk bantuan dari BPBD Riau dan mana yang bersumber dari anggaran BPBD Kota Pekanbaru.
Dari data BPBD Kota Pekanbaru, lokasi yang terendam banjir adalah Perumahan Mande Villa Jalan Cengkeh, Tangkerang Labuai, RT 001 RW 004, Bukit Raya, Kota Pekanbaru. Di sini ada 98 KK dan 120 rumah terendam. Kemudian Jalan Lembah Raya (Sungai Batak), Tangkerang Utara, Bukit Raya. Di sini 4 KK dan 4 rumah terdampak. Selanjutnya Jalan Kesadaran (Jalan Wicaksana, Jalan As Sakinah Jalan Karya Cipta) Tangkerang Labuai, RT 001 RW 010 Kecamatan Bukit Raya. Di sini 160 KK dan 185 rumah terendam. Lalu, Jalan Sakuntala Gang Kencana V, VI dan VII, Tangkerang Utara, RT 015 RW Kecamatan Bukit Raya dengan 30 KK dan 45 rumah terendam. Kemudian Jalan Pesantren Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya. Di sini 40 KK dan 60 rumah terendam. Di Jalan Gunung Raya gg Arrahman, Rejosari, Tenayan Raya ada 80 KK dan 80 rumah terendam. Di Jalan Dwikora, Suka Mulia, Sail ada 50 KK dan 70 rumah terdampak. Kemudian di Jalan Perkasa V Rw 08 (02 / 08) Kelurahan Bambu Kuning ada 119 KK dan 119 rumah terendam. Selanjutnya Jalan Beringin Kel Sungai Sibam Kecamatan Binawidya menjadi lokasi terparah dengan 350 KK dan 350 rumah terendam banjir. Kemudian Jalan Sakura Kelurahan Rejosari Kecamatan Tenayan Raya ada 55 KK dan 55 rumah terendam. Terakhir Jalan Kalianda Tangkerang Timur, Tenayan Raya ada 20 KK dan 20 rumah terdampak.
Korem 031/WB Turunkan 2 Unit LCR dan Dapur Umum
Hujan yang mengguyur Kota Pekanbaru sejak dua hari ini menyebabkan banjir di 11 wilayah. Atas kondisi itu, Danrem 031/WB Brigjen TNI M Syech Ismed bersama Gubernur Riau Syamsuar melakukan peninjauan langsung di salah satu lokasi banjir di Jalan Sakuntala, Kelurahan Tangkerang Utara, Kecamatan Bukit Raya, Jumat (23/4).
Di lokasi, Danrem bersama Gubri sempat meninjau lokasi rumah penduduk terendam dengan menggunakan perahu karet. Bahkan pria kelahiran Kota Pekanbaru ini juga sempat melihat kondisi dapur umum yang dibuat oleh warga sekitar. "Saat ini kami telah mengerahkan beberapa prajurit untuk membantu melaksanakan evakuasi terhadap masyarakat," ujar Danrem.
Ia melanjutkan, Korem 031/WB akan segera menurunkan bantuan 2 unit landing craft rubber (LCR) untuk membantu proses evakuasi agar berjalan dengan lancar. Termasuk juga menyediakan fasilitas dapur umum untuk warga terdampak banjir.
"Nanti akan ada 2 unit LCR untuk memudahkan proses evakuasi dan kami juga in sya Allah akan disediakan dapur umum juga untuk masyarakat sekitar," imbuhnya.
Pantauan Riau Pos di lokasi, ada momen menarik ketika Gubernur Riau Syamsuar meninjau lokasi. Saat itu, Gubri sempat berkeliling perumahan warga yang terendam banjir. Ia pun melihat-lihat kondisi rumah warga. Di salah satu rumah, mantan Bupati Siak dua periode ini melihat Alquran yang sudah cukup tua. Bahkan cover dari kitab suci umat Islam itu sudah diganti dengan kertas lain untuk pembaruan.
Gubri langsung mengambil dan menyelamatkan. Ia juga melihat ada seeokor kucing. Dengan Alquran di lengan, Gubri juga mengangkut kucing tersebut dengan tangan satunya lagi. Sehingga kedua tangannya penuh dengan Alquran dan seekor kucing.
Bersama-sama Danrem, Gubri lalu membawa kucing tersebut ke atas perahu karet milik BNPB yang ditumpangi untuk meninjau lokasi banjir. "Pak Gub memang penyayang kucing," ujar salah satu pegawai Pemprov Riau yang kalau itu juga ikut bersama gubri.
Koordinasi Normalisasi Sungai Sail
Untuk membantu persoalan banjir yang terjadi di Kota Pekanbaru. Gubri berencana menormalisasi Sungai Sail, agar ketika terjadi curah hujan yang cukup tinggi di Pekanbaru tidak kembali terjadi banjir. Hal tersebut disampaikan Gubri Syamsuar setelah meninjau banjir di Jalan Sakuntala, Kelurahan Tengkerang Utara, bersama Danrem 031/WB. Saat meninjau banjir tersebut, Gubri mendapat pengaduan dari masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Sail, selalu tertimpa musibah banjir, saat curah hujan tinggi.
"Ini kan ada kejadian banjir di Kota Pekanbaru, ada beberapa spot banjir. Kami memang meninjau di kelurahan Tangkerang Utara, jadi ini memang sudah ada penanggulangan, namun sifatnya masih sementara," kata Gubri.
Dari peninjauan tersebut, Gubri juga berdialog dengan masyarakat. Di mana masyarakat menginginkan agar Sungai Sail dinormalisasi.
"Memang harapan masyarakat dilakukan normalisasi Sungai Sail. Untuk normalisasi kita akan berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai, memberitahukan karena kewenangan mereka, Sungai Sail dan Sungai Batak," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut Gubri juga mengingatkan kepada masyarakat, ia telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Saat ini mulai terjadi perubahan iklim siklon tropis, yang bisa menyebabkan turunnya curah hujan yang cukup tinggi.
"Saya sudah diingatkan oleh BNPB adanya siklon tropis, yang dimungkinkan terjadinya hujan yang cukup besar. Makanya saya bilang ini tidak bisa kita hindari dan masyarakat agar waspada, tadi di antaranya masyarakat semuanya sudah di tempatkan di posko banjir yang disiapkan," sebutnya.
Masuk Musim Penghujan
Forecaster On Duty Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Bibin S mengatakan, saat ini Kota Pekanbaru dan sejumlah daerah di Riau tengah masuk dalam musim penghujan. Bahkan selama sepekan ke depan intensitas curah hujan masih tinggi mengingat selama April 2021 ini merupakan puncak musim hujan periode pertama.
Bahkan berdasarkan pantauan BMKG prakiraan cuaca pada pagi hari akan cerah berawan dengan potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Siak, Bengkalis, dan Kepulauan Meranti. Sementara itu, untuk cuaca pada sore hingga malam hari akan berawan dan masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di sebagian besar wilayah Riau. Begitu pula pada dini hari cuaca diprediksi akan cerah berawan dengan potensi hujan dengan intensitas ringan terjadi di sebagian wilayah Kabupaten. Siak, Bengkalis, Kepulauan Meranti, Pelalawan, Indragiri Hulu, Kampar dan sebagian Kota Pekanbaru.
"Masyarakat harus waspada hujan dengan intensitas sedang hingga deras yang dapat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di sebagian wilayah Kabupaten. Kampar, Rokan Hilir, Kuantan Singingi, Bengkalis, Kepulauan. Meranti dan Pelalawan pada sore atau malam hari, dengan suhu udara: 23.0–32.0 °C, kelembapan udara 55 – 98 % , embusan angin Selatan–Barat/05–25 km/jam serta adanya tinggi gelombang di perairan Provinsi Riau berkisar antara 0.01 – 0.5 m (tenang)," ucapnya.(ayi/ali/nda/sol)