PANGKALAN KERINCI (RIAUPOS.CO) – Banjir yang sempat merendam Jalan Lintas Timur (Jalintim) Km 83 di Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, kini hampir sepenuhnya surut. Ketinggian air yang sebelumnya menutup badan jalan kini hanya tersisa sekitar 2 cm, memungkinkan arus lalu lintas kembali normal sejak Senin (17/3).
Kapolres Pelalawan, AKBP Afrizal Asri SIK, melalui Kasi Humas AKP Edy Harianto SH, menyatakan bahwa seluruh badan jalan sudah terlihat, sehingga pengendara bisa lebih leluasa melintas. Dengan surutnya air, petugas yang sebelumnya berjaga telah ditarik, namun personel Satlantas Polres Pelalawan tetap melakukan patroli untuk memastikan kelancaran lalu lintas.
Meski demikian, pascabanjir, kondisi jalan mengalami kerusakan dengan banyaknya lubang sedalam 30 cm serta retakan di beberapa titik. Untuk mencegah kecelakaan, Polres Pelalawan telah berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (B2JN) agar segera dilakukan perbaikan tambal sulam. Selain itu, sejumlah spanduk imbauan telah dipasang agar pengendara lebih berhati-hati.
Sementara itu, Kepala BPBD Pelalawan, Zulfan MSi, menjelaskan bahwa penyebab utama surutnya banjir adalah penurunan debit air Sungai Kampar dan berkurangnya luapan waduk PLTA Koto Panjang. Namun, dampak dari banjir ini menyebabkan beberapa ruas jalan lain di Pelalawan masih tergenang air dengan ketinggian bervariasi antara 5 hingga 40 cm, seperti di Jalan Sultan Syarif Hasyim dan Jalan Pemda.
Sebagai langkah antisipasi banjir tahunan, Pemkab Pelalawan berencana mengusulkan pengerukan Waduk PLTA Koto Kampar serta pembangunan flyover di Jalintim Km 83. Saat ini, desain awal proyek tersebut tengah disiapkan dan akan segera ditindaklanjuti.
“Kami optimis dengan langkah-langkah ini, masalah banjir di wilayah ini dapat diatasi ke depannya,” ujar Zulfan.
