DUMAI (RIAUPOS.CO) – Kejadian tragis terjadi di Kota Dumai. Tercatat ada empat warga yang tinggal di Dumai tewas tersengat arus listrik di dua hari berbeda dan tempat berbeda. Kejadian pertama dialami seorang pekerja Tol Dumai-Pekanbaru, Darkon Tua. Pria 33 tahun itu meninggal usai tersengat arus listrik di belakang ruko sebelum mandi di Jalan Panam, Kelurahan Bukit Kayu Kapur, Jumat (14/6) sekitar pukul 18.00 WIB.
Korban adalah warga asal Dusun 2, Kelurahan Bandar Sihudon 1, Kecamatan Andam Dewi, Tapanuli Tengah, Sumut. Menurut keterangan yang berhasil dirangkum, korban pertama kali ditemukan rekannya Sehat Situmorang. Saat itu Sehat menuju ke belakang untuk mandi. Lalu Sehat melihat korban dalam keadaan terlentang memeluk kabel listrik.
Melihat kondisi korban, lantas Sehat meminta bantuan rekannya yang lain. Mereka pun membantu menolong dengan cara mencabut cok listrik. Kemudian membawa korban ke RSUD. Sesampainya di RSUD, korban yang diketahui bekerja sebagai buruh subkontraktor pembangunan jalan tol di Bukit Kapur itu dinyatakan telah meninggal oleh dokter.
“Korban sebagai penjaga alat berat,” kata rekan korban.
Kapolsek Bukit Kapur AKP Tumara melalui Kanit Reskrim Iptu Dedi saat dikonfirmasi membenarkan adanya seorang warga tersengat arus liskrik.
“Korban meninggal akibat tersetrum arus listrik pada saat menghidupkan mesin air sebelum mandi. Jasad korban juga sempat dibawa ke RSUD. Dari hasil pemeriksaan dokter memastikan tidak ada tanda kekerasan pada tubuh korban,” ujarnya.
Usai melaksanakan berita acara penolakan otopsi, korban selanjutnya diserahkan kepada mandor. Selanjutnya jenazah dibawa ke tempat asal korban guna diserahkan ke pihak keluarga korban untuk dikebumikan.
Kejadian kedua terjadi di Jalan Kesuma Kelurahan Jaya Mukti Kecamatan Dumai Timur, Sabtu (15/6). Yakni menimpa tiga warga yang diketahui tinggal serumah. Tiga korban itu adalah Mujiono (35), Misro (55) dan Misia (50). Informasi yang berhasil dihimpun, kejadian terjadi sekitar pukul 02.00 WIB. Saat itu hujan deras. Mujiono mendengar pelepah kelapa jatuh tepat di belakang kamar mandi. Pelepah kelapa tersebut jatuh mengenai sambungan instalasi listrik rumah/kabel induk rumahnya.
Melihat hal itu, Mujiono pun ingin memperbaiki. Nahasnya dia tersengat listrik dan terlilit tali jemuran yang terbuat dari stenlis. Misro yang merupakan ayah Mujiono mendengar jeritan dari kamar mandi belakang. Dia pun langsung menuju ke sana. Namun karena kalut, sang ayah yang ingin menolong, malah ikut lengket tersetrum listrik. Setelah itu datang Misai (ibu Mujiono) ke kamar mandi. Namun karena listrik tersebut mengalir lewat air hujan, Misai pun tersengat listrik juga.
Mendengar teriakan, adik Mujiono, Erwin langsung menolong keluarganya dengan memakai sepatu dan alat yang tidak mengantarkan listrik. Untuk menolong keluarganya, Erwin memerlukan waktu hampir satu jam. Lalu ketiga korban tersebut di bawa ke rumah sakit. Namun di tubuh korban masih ada tersisa listrik dan meninggal dunia.
Kapolres Dumai AKBP Restika P Nainggolan mengucapkan belasungkawa atas kejadian itu. Pihaknya mengimbau agar masyarakat berhati-hati di segala kondisi.
“Petugas kami sudah ke rumah duka untuk mengucapkan belasungkawa,” ujarnya.(hsb)