Petani Sawit Menuju Kesetaraan Melalui Beasiswa Ekspor Kelapa Sawit

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Setelah ditunggu-tunggu akhirnya tahapan ujian seleksi penerimaan mahasiswa baru Program Beasiswa Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang diperuntukkan bagi putra-putri petani atau pekebun, buruh tani kebun kelapa sawit untuk dapat mendapatkan kuliah D1/D3/D4 secara gratis (full scholarship) pada beberapa kampus yang telah ditentukan.

"Ujian dilakukan dua tahap, tahap pertama adalah ujian tertulis, tes potensial akademis dan tes pengetahuan kelapa sawit, dan tahap kedua adalah wawancara dan tes buta warna," ujar Ir Sri Gunawan MP, Ketua Panitia PMB (Penerimaan Mahasiswa Baru).

- Advertisement -

PMB ini diselenggarakan oleh Asosiasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Sawit Indonesia (Alpensi). Adapun kampus yang menjadi tujuan pilihan calon mahasiswa adalah Instiper Jogjakarta, Politeknik LPP Jogjakarta, Politeknik Sawit CWE Bekasi, STIPAP Medan dan Politeknik Kampar.

Ujian dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia yang mencakup 22 provinsi. Untuk tiap provinsi panitia membuat beberapa titik lokasi tes yang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan setempat.

- Advertisement -

Lebih lanjut Sri Gunawan menjelaskan bahwa jumlah peserta yang mendaftar tahun ini lumayan membludak yaitu mencapai 3.050 orang dari seluruh Indonesia untuk memperebutkan 750 kursi yang disiapkan 5 kampus. Ujian ini dilaksanakan dua gelombang, gelombang pertama pada 12 Agustus dan gelombang kedua pada 13 Agustus.

"Ini sudah angkatan ke-4 dan tahun ini merupakan untuk pertama kali diterima jenjang D4, di mana di angkatan 1 dan ke 2 baru hanya strata D1, dan angkatan ke-3 sudah ada D3. dan angkatan ke-4 untuk 2019 ini, sudah ada D4," ujar Sri Gunawan.

Sri Gunawan juga menambahkan, angkatan pertama 2016, angkatan kedua 2017, dan angkatan ketiga 2018 belum lulus.

Pada kesempatan tes tersebut, DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) mengimbau supaya semua DPW dan DPD berpartisipasi melakukan monitoring dan mendampingi pelaksanaan tes di semua provinsi dan kabupaten/kota lokasi, di mana tes dilaksanakan.

"Apkasindo berkepentingan akan suksesnya tahapan seleksi ini, karena semua peserta tes adalah anak petani dan buruh tani yang merupakan anak-anak dari Petani kita juga," ujar Ir Gulat Manurung MP yang merupakan Ketua Umum DPP Apkasindo.

Saat melakukan monitoring di SMK Pertanian Terpadu Pekanbaru, Gulat menyampaikan bahwa jenjang pendidikan yang ditawarkan oleh pihak Alpensi  adalah D1, D3 dan D4. Semua bidang ilmu yang tawarkan kepada calon mahasiswa ini adalah berbasis kelapa sawit. Untuk Provinsi Riau, lokasi tes dilaksanakan di 6 kabupaten/kota yang meliputi Kabupaten Rokan Hilir, Kampar, Pekanbaru, Dumai, Inhu, dan Siak. Jadi 6 kabupaten/kota ini dianggap telah mewakili 12 kabupaten/kota yang ada di Riau.Untuk simpul Wilayah Provinsi Riau, pelaksanaan tesnya dikordinir oleh Politeknik Kampar, jadi simpul koordinasinya dibagi-bagi di masing-masing provinsi.

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Setelah ditunggu-tunggu akhirnya tahapan ujian seleksi penerimaan mahasiswa baru Program Beasiswa Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang diperuntukkan bagi putra-putri petani atau pekebun, buruh tani kebun kelapa sawit untuk dapat mendapatkan kuliah D1/D3/D4 secara gratis (full scholarship) pada beberapa kampus yang telah ditentukan.

"Ujian dilakukan dua tahap, tahap pertama adalah ujian tertulis, tes potensial akademis dan tes pengetahuan kelapa sawit, dan tahap kedua adalah wawancara dan tes buta warna," ujar Ir Sri Gunawan MP, Ketua Panitia PMB (Penerimaan Mahasiswa Baru).

PMB ini diselenggarakan oleh Asosiasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Sawit Indonesia (Alpensi). Adapun kampus yang menjadi tujuan pilihan calon mahasiswa adalah Instiper Jogjakarta, Politeknik LPP Jogjakarta, Politeknik Sawit CWE Bekasi, STIPAP Medan dan Politeknik Kampar.

Ujian dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia yang mencakup 22 provinsi. Untuk tiap provinsi panitia membuat beberapa titik lokasi tes yang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan setempat.

Lebih lanjut Sri Gunawan menjelaskan bahwa jumlah peserta yang mendaftar tahun ini lumayan membludak yaitu mencapai 3.050 orang dari seluruh Indonesia untuk memperebutkan 750 kursi yang disiapkan 5 kampus. Ujian ini dilaksanakan dua gelombang, gelombang pertama pada 12 Agustus dan gelombang kedua pada 13 Agustus.

"Ini sudah angkatan ke-4 dan tahun ini merupakan untuk pertama kali diterima jenjang D4, di mana di angkatan 1 dan ke 2 baru hanya strata D1, dan angkatan ke-3 sudah ada D3. dan angkatan ke-4 untuk 2019 ini, sudah ada D4," ujar Sri Gunawan.

Sri Gunawan juga menambahkan, angkatan pertama 2016, angkatan kedua 2017, dan angkatan ketiga 2018 belum lulus.

Pada kesempatan tes tersebut, DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) mengimbau supaya semua DPW dan DPD berpartisipasi melakukan monitoring dan mendampingi pelaksanaan tes di semua provinsi dan kabupaten/kota lokasi, di mana tes dilaksanakan.

"Apkasindo berkepentingan akan suksesnya tahapan seleksi ini, karena semua peserta tes adalah anak petani dan buruh tani yang merupakan anak-anak dari Petani kita juga," ujar Ir Gulat Manurung MP yang merupakan Ketua Umum DPP Apkasindo.

Saat melakukan monitoring di SMK Pertanian Terpadu Pekanbaru, Gulat menyampaikan bahwa jenjang pendidikan yang ditawarkan oleh pihak Alpensi  adalah D1, D3 dan D4. Semua bidang ilmu yang tawarkan kepada calon mahasiswa ini adalah berbasis kelapa sawit. Untuk Provinsi Riau, lokasi tes dilaksanakan di 6 kabupaten/kota yang meliputi Kabupaten Rokan Hilir, Kampar, Pekanbaru, Dumai, Inhu, dan Siak. Jadi 6 kabupaten/kota ini dianggap telah mewakili 12 kabupaten/kota yang ada di Riau.Untuk simpul Wilayah Provinsi Riau, pelaksanaan tesnya dikordinir oleh Politeknik Kampar, jadi simpul koordinasinya dibagi-bagi di masing-masing provinsi.

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya