Selasa, 8 April 2025
spot_img

Waspada Penipuan, Ngaku Petugas PLN Menormalkan Meteran Listrik Dipungut Biaya

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Di tengah polemik melonjaknya rekening listrik baru-baru ini, muncul beberapa orang yang memanfaatkan situasi guna mendapatkan keuntungan pribadi. Dengan modus menormalkan kWh meter milik masyarakat dan meminta bayaran di tempat, pihak PLN terkait hal ini menegaskan sebagai sebuah penipuan.

Menanggapi hal tersebut, Manager Komunikasi PT PLN Unit Induk Wilayah Riau dan Kepri Tajuddin Nur menegaskan, para petugas PLN memiliki identitas pengenal dan surat tugas. Jika tidam mempunyai dua hal tersebut, ia mengimbau masyarakat untuk menolak karena hal tersebut adalah penipuan.

"Itu penipuan jangan dipercaya. Minta saja identitas pengenal dan surat tugas, kalau tidak jangan dikasih masuk," tukasnya, Rabu (10/6/2020).

Baca Juga:  Mantan Kabid Humas Brigjen Pol Zulkifli Promosi ke Mabes

Sebelumnya, kejadian tersebut dialami oleh salah satu warga di Jalan Garuda Sakti, Wira. Ia mengungkapkan, rumahnya didatangi oleh dua orang tak dikenal yang mengaku sebagai petugas PLN dan mengecek kWh meter, dua orang tersebut mengatakan jika kWh meter tersebut tidak sesuai standar dan harus dinormalkan. Menurut Wira, petugas tersebut meminta uang Rp450 ribu atas jasa yang ditawarkannya.

"Orangnya bilang punya kami tidak sesuai standar, harus dinormalkan di 900 VA atau dinaikkan jadi 1.300 VA," ungkapnya.

Menurut Wira, jika kWh meternya dinormalkan maka MCB akan trip (jegleg), sehingga ia memilih untuk dinaikkan ke 1.300. Kendati demikian, ia mengurungkan niatnya karena petugas tersebut mengatakan harus bayar diawal dan pengerjaan akan dilakukan keesokan harinya. 

Baca Juga:  Rp204,79 Miliar DAK Hangus

"Tapi saya menolak karena harus bayar diawal dan pengerjaan baru besok," ujarnya.

Laporan: Mujawarah Annafi (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Di tengah polemik melonjaknya rekening listrik baru-baru ini, muncul beberapa orang yang memanfaatkan situasi guna mendapatkan keuntungan pribadi. Dengan modus menormalkan kWh meter milik masyarakat dan meminta bayaran di tempat, pihak PLN terkait hal ini menegaskan sebagai sebuah penipuan.

Menanggapi hal tersebut, Manager Komunikasi PT PLN Unit Induk Wilayah Riau dan Kepri Tajuddin Nur menegaskan, para petugas PLN memiliki identitas pengenal dan surat tugas. Jika tidam mempunyai dua hal tersebut, ia mengimbau masyarakat untuk menolak karena hal tersebut adalah penipuan.

"Itu penipuan jangan dipercaya. Minta saja identitas pengenal dan surat tugas, kalau tidak jangan dikasih masuk," tukasnya, Rabu (10/6/2020).

Baca Juga:  Sempat Ada Keributan, Musda Partai Demokrat Riau Resmi Dibuka

Sebelumnya, kejadian tersebut dialami oleh salah satu warga di Jalan Garuda Sakti, Wira. Ia mengungkapkan, rumahnya didatangi oleh dua orang tak dikenal yang mengaku sebagai petugas PLN dan mengecek kWh meter, dua orang tersebut mengatakan jika kWh meter tersebut tidak sesuai standar dan harus dinormalkan. Menurut Wira, petugas tersebut meminta uang Rp450 ribu atas jasa yang ditawarkannya.

"Orangnya bilang punya kami tidak sesuai standar, harus dinormalkan di 900 VA atau dinaikkan jadi 1.300 VA," ungkapnya.

Menurut Wira, jika kWh meternya dinormalkan maka MCB akan trip (jegleg), sehingga ia memilih untuk dinaikkan ke 1.300. Kendati demikian, ia mengurungkan niatnya karena petugas tersebut mengatakan harus bayar diawal dan pengerjaan akan dilakukan keesokan harinya. 

Baca Juga:  Di Pekanbaru, Puan Maharani Sumbang Sapi Limosin Seberat 1 Ton

"Tapi saya menolak karena harus bayar diawal dan pengerjaan baru besok," ujarnya.

Laporan: Mujawarah Annafi (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Waspada Penipuan, Ngaku Petugas PLN Menormalkan Meteran Listrik Dipungut Biaya

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Di tengah polemik melonjaknya rekening listrik baru-baru ini, muncul beberapa orang yang memanfaatkan situasi guna mendapatkan keuntungan pribadi. Dengan modus menormalkan kWh meter milik masyarakat dan meminta bayaran di tempat, pihak PLN terkait hal ini menegaskan sebagai sebuah penipuan.

Menanggapi hal tersebut, Manager Komunikasi PT PLN Unit Induk Wilayah Riau dan Kepri Tajuddin Nur menegaskan, para petugas PLN memiliki identitas pengenal dan surat tugas. Jika tidam mempunyai dua hal tersebut, ia mengimbau masyarakat untuk menolak karena hal tersebut adalah penipuan.

"Itu penipuan jangan dipercaya. Minta saja identitas pengenal dan surat tugas, kalau tidak jangan dikasih masuk," tukasnya, Rabu (10/6/2020).

Baca Juga:  Serahkan Bantuan Korban Kebakaran

Sebelumnya, kejadian tersebut dialami oleh salah satu warga di Jalan Garuda Sakti, Wira. Ia mengungkapkan, rumahnya didatangi oleh dua orang tak dikenal yang mengaku sebagai petugas PLN dan mengecek kWh meter, dua orang tersebut mengatakan jika kWh meter tersebut tidak sesuai standar dan harus dinormalkan. Menurut Wira, petugas tersebut meminta uang Rp450 ribu atas jasa yang ditawarkannya.

"Orangnya bilang punya kami tidak sesuai standar, harus dinormalkan di 900 VA atau dinaikkan jadi 1.300 VA," ungkapnya.

Menurut Wira, jika kWh meternya dinormalkan maka MCB akan trip (jegleg), sehingga ia memilih untuk dinaikkan ke 1.300. Kendati demikian, ia mengurungkan niatnya karena petugas tersebut mengatakan harus bayar diawal dan pengerjaan akan dilakukan keesokan harinya. 

Baca Juga:  Bantuan Produktif Usaha Mikro Disalurkan Akhir Bulan

"Tapi saya menolak karena harus bayar diawal dan pengerjaan baru besok," ujarnya.

Laporan: Mujawarah Annafi (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Di tengah polemik melonjaknya rekening listrik baru-baru ini, muncul beberapa orang yang memanfaatkan situasi guna mendapatkan keuntungan pribadi. Dengan modus menormalkan kWh meter milik masyarakat dan meminta bayaran di tempat, pihak PLN terkait hal ini menegaskan sebagai sebuah penipuan.

Menanggapi hal tersebut, Manager Komunikasi PT PLN Unit Induk Wilayah Riau dan Kepri Tajuddin Nur menegaskan, para petugas PLN memiliki identitas pengenal dan surat tugas. Jika tidam mempunyai dua hal tersebut, ia mengimbau masyarakat untuk menolak karena hal tersebut adalah penipuan.

"Itu penipuan jangan dipercaya. Minta saja identitas pengenal dan surat tugas, kalau tidak jangan dikasih masuk," tukasnya, Rabu (10/6/2020).

Baca Juga:  Rp204,79 Miliar DAK Hangus

Sebelumnya, kejadian tersebut dialami oleh salah satu warga di Jalan Garuda Sakti, Wira. Ia mengungkapkan, rumahnya didatangi oleh dua orang tak dikenal yang mengaku sebagai petugas PLN dan mengecek kWh meter, dua orang tersebut mengatakan jika kWh meter tersebut tidak sesuai standar dan harus dinormalkan. Menurut Wira, petugas tersebut meminta uang Rp450 ribu atas jasa yang ditawarkannya.

"Orangnya bilang punya kami tidak sesuai standar, harus dinormalkan di 900 VA atau dinaikkan jadi 1.300 VA," ungkapnya.

Menurut Wira, jika kWh meternya dinormalkan maka MCB akan trip (jegleg), sehingga ia memilih untuk dinaikkan ke 1.300. Kendati demikian, ia mengurungkan niatnya karena petugas tersebut mengatakan harus bayar diawal dan pengerjaan akan dilakukan keesokan harinya. 

Baca Juga:  Gubri Berharap Unri Bisa Lebih Dikenal di Indonesia

"Tapi saya menolak karena harus bayar diawal dan pengerjaan baru besok," ujarnya.

Laporan: Mujawarah Annafi (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari