(RIAUPOS.CO) — Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Rohil Drs H Surya Arfan MSi meminta seluruh tenaga pengajar bisa berbenah diri. Hal Hal itu ditegaskan Sekda menyikapi rendahnya angka kelulusan pelajar masuk ke perguruan tinggi (PT) dari jalur khusus. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hilir (Rohil), dikatakan dia, berupaya mendorong pemangku kepentingan terkait dengan dunia pendidikan untuk bekerja keras mendorong peningkatan dalam bidang pendidikan sehingga dapat meningkatkan prestasi yang ada.
“Data yang ada, dari jalur khusus yakni Politeknik Caltex Riau (PCR) yang ikut tes 40 orang sementara kuota 5 dan lulus 5 orang. Sementara untuk UGM dari kuota 5 hanya lulus 1 orang,” kata Sekdakab Surya Arfan.
Selanjutnya untuk BTP yang punya kuota 5 lulus 5 orang, IPB yang ikut tes 28 orang dengan kuota 5 dan lulus hanya 3 orang.
“Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya dari kuota yang dialokasikan hampir terpenuhi semuanya,” lanjut Surya Arfan.
Ia menilai kondisi yang terjadi saat ini sedikit mengecewakan dan diperkirakan terjadi karena rata-rata siswa yang ikut tes nilainya dibawah passing grade sehingga tidak lulus.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Rohil ini menambahkan, dari gambaran data menunjukkan kualitas siswa tamatan SLTA/sederajat di Rohil menurun drastis. Kalah berkompetisi dengan siswa lain. Mengingat tahun-tahun sebelumnya dari 5 sampai 10 kuota yang dialokasikan selalu dapat terpenuhi.
“Oleh karena itu para kepala sekolah dan pendidik tingkat SMA di Rohil wajib melakukan evaluasi. Apa yang salah dengan penurunan kualitas siswa tersebut. Analisa saya disebabkan beberapa hal antara lain karena UN tidak lagi penentu kelulusan sehingga pendidik dan siswa tak belajar bersungguh-sungguh karena sudah dipastikan lulus, selain itu sejak kewenangan SMA sederajat ke provinsi, maka kabupaten tidak berwenang lagi melakukan pembinaan sementara dinas pendidikan provinsi jauh dari jangkauan mereka,” tuntasnya.(adv)
(RIAUPOS.CO) — Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Rohil Drs H Surya Arfan MSi meminta seluruh tenaga pengajar bisa berbenah diri. Hal Hal itu ditegaskan Sekda menyikapi rendahnya angka kelulusan pelajar masuk ke perguruan tinggi (PT) dari jalur khusus. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hilir (Rohil), dikatakan dia, berupaya mendorong pemangku kepentingan terkait dengan dunia pendidikan untuk bekerja keras mendorong peningkatan dalam bidang pendidikan sehingga dapat meningkatkan prestasi yang ada.
“Data yang ada, dari jalur khusus yakni Politeknik Caltex Riau (PCR) yang ikut tes 40 orang sementara kuota 5 dan lulus 5 orang. Sementara untuk UGM dari kuota 5 hanya lulus 1 orang,” kata Sekdakab Surya Arfan.
- Advertisement -
Selanjutnya untuk BTP yang punya kuota 5 lulus 5 orang, IPB yang ikut tes 28 orang dengan kuota 5 dan lulus hanya 3 orang.
“Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya dari kuota yang dialokasikan hampir terpenuhi semuanya,” lanjut Surya Arfan.
- Advertisement -
Ia menilai kondisi yang terjadi saat ini sedikit mengecewakan dan diperkirakan terjadi karena rata-rata siswa yang ikut tes nilainya dibawah passing grade sehingga tidak lulus.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Rohil ini menambahkan, dari gambaran data menunjukkan kualitas siswa tamatan SLTA/sederajat di Rohil menurun drastis. Kalah berkompetisi dengan siswa lain. Mengingat tahun-tahun sebelumnya dari 5 sampai 10 kuota yang dialokasikan selalu dapat terpenuhi.
“Oleh karena itu para kepala sekolah dan pendidik tingkat SMA di Rohil wajib melakukan evaluasi. Apa yang salah dengan penurunan kualitas siswa tersebut. Analisa saya disebabkan beberapa hal antara lain karena UN tidak lagi penentu kelulusan sehingga pendidik dan siswa tak belajar bersungguh-sungguh karena sudah dipastikan lulus, selain itu sejak kewenangan SMA sederajat ke provinsi, maka kabupaten tidak berwenang lagi melakukan pembinaan sementara dinas pendidikan provinsi jauh dari jangkauan mereka,” tuntasnya.(adv)