PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Komisi IV DPRD Riau melaksanakan rapat dengar pendapat bersama Perusahaan Listrik Negara (PLN), Senin (8/6/2020). Rapat yang diadakan di ruang Komisi IV itu dihadiri General Manager (GM) PLN Riau dan Riau Kepri, Daru Tri Tjahjono.
Adapun agenda rapat utamanya membahas perihal keluhan masyarakat tentang tagihan listrik yang membengkak, bahkan hingga tiga kali lipat. Dalam kesempatan itu, para wakil rakyat berkesempatan menanyakan sekaligus mengklarifikasi langsung kepada PLN.
- Advertisement -
"Saya ingin menanyakan langsung kepada pihak PLN perihal banyaknya aduan masyarakat yang kami terima. Soal tagihan listrik yang naik berkali-kali lipat itu seperti apa?" sebut Ketua Komisi IV DPRD Riau, Parisman Ikhwan, mengawali pertemuan.
Anggota Komisi IV lainnya, Nurzafri, mengaku bahwa dirinya juga mendapat aduan yang sama. Bahkan ia mendapati ada tiga rumah kosong yang tagihan listriknya tetap ditagihkan terus-menerus. Padahal bisa dikatakan rumah kosong tersebut sama sekali tidak ada penggunaan listrik.
- Advertisement -
Persoalan itu dirasa dia tidak masuk akal. Termasuk juga penerapan subsidi daya listrik tidak tepat sasaran. Kata dia, banyak masyarakat yang memiliki daya listrik 1.300 VA, padahal dia harusnya mendapatkan subsidi dari pemerintah.
Menanggapi hal itu, GM PLN Riau dan Riau Kepri Daru Tri Tjahjono memastikan bahwa pihaknya akan menelusuri komplain yang disampaikan Nurzafri. Dirinya akan mengutus tim untuk melakukan investigasi untuk mencari penyebab mengapa rumah kosong bisa tetap ditagih.
"Kami akan lakukan investigasi atas persoalan itu," kata Daru.
Laporan: Afiat Ananda (Pekanbaru)
Editor: Hary B Koriun
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Komisi IV DPRD Riau melaksanakan rapat dengar pendapat bersama Perusahaan Listrik Negara (PLN), Senin (8/6/2020). Rapat yang diadakan di ruang Komisi IV itu dihadiri General Manager (GM) PLN Riau dan Riau Kepri, Daru Tri Tjahjono.
Adapun agenda rapat utamanya membahas perihal keluhan masyarakat tentang tagihan listrik yang membengkak, bahkan hingga tiga kali lipat. Dalam kesempatan itu, para wakil rakyat berkesempatan menanyakan sekaligus mengklarifikasi langsung kepada PLN.
"Saya ingin menanyakan langsung kepada pihak PLN perihal banyaknya aduan masyarakat yang kami terima. Soal tagihan listrik yang naik berkali-kali lipat itu seperti apa?" sebut Ketua Komisi IV DPRD Riau, Parisman Ikhwan, mengawali pertemuan.
Anggota Komisi IV lainnya, Nurzafri, mengaku bahwa dirinya juga mendapat aduan yang sama. Bahkan ia mendapati ada tiga rumah kosong yang tagihan listriknya tetap ditagihkan terus-menerus. Padahal bisa dikatakan rumah kosong tersebut sama sekali tidak ada penggunaan listrik.
Persoalan itu dirasa dia tidak masuk akal. Termasuk juga penerapan subsidi daya listrik tidak tepat sasaran. Kata dia, banyak masyarakat yang memiliki daya listrik 1.300 VA, padahal dia harusnya mendapatkan subsidi dari pemerintah.
Menanggapi hal itu, GM PLN Riau dan Riau Kepri Daru Tri Tjahjono memastikan bahwa pihaknya akan menelusuri komplain yang disampaikan Nurzafri. Dirinya akan mengutus tim untuk melakukan investigasi untuk mencari penyebab mengapa rumah kosong bisa tetap ditagih.
"Kami akan lakukan investigasi atas persoalan itu," kata Daru.
Laporan: Afiat Ananda (Pekanbaru)
Editor: Hary B Koriun