PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Ada yang berbeda pada pelaksanaan peringatan milad ke-50 Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Sabtu (6/6). Jika biasanya peringatan milad dilaksanakan secara bersama-sama oleh pemangku adat dan forkopimda Riau, kali ini peringatan berupa doa bersama dilaksanakan secara virtual akibat pandemi Covid-19.
Doa bersama di Balai Adat Melayu Jalan Diponegoro dihadiri Wakil Gubernur Riau Datuk Seri Timbalan Setia Amanah Edy Nasution, Danrem 031 Wirabima Brigjen TNI M Syech Ismed, Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Efendi. Sedangkan Gubernur Riau Datuk Seri Setia Amanah Drs H Syamsuar MSi menghadiri helat ini dari kediamannya. Begitu juga pengurus LAMR kabupaten/kota di Riau menghadiri doa bersama ini dari daerah mereka masing-masing.
Pelaksanaan doa bersama milad emas LAMR ini berlangsung dari pukul 10.00 WIB dengan ketentuan standar protokol kesehatan. Hal ini terlihat di anak tangga menaiki balai adat setiap peserta doa dan tamu diharuskan mencuci tangan dan pengecekan suhu tubuh dengan thermo gun. Tak hanya itu, di atas meja pintu masuk balai para peserta dan tamu juga bisa membersihkan tangan dengan menggunakan hand sanitizer. Tampak juga para peserta doa duduk berjarak dan menggunakan masker.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) Datuk Seri Syahril Abu Bakar mengatakan, keberadaan LAMR sangat berperan dalam tatanan kehidupan di masyarakat Melayu Riau. LAMR menjadi motivator dan menjadi payung kebudayaan.
"Milad ke-50 ini merupakan momen bersejarah, karena para tokoh Melayu Riau bertekad mengayomi semua puak yang ada di Riau ini, dan bersepakat mendirikan LAMR," kata Syahril.
Para tokoh Melayu, sambung Syahril, ketika itu bersepakat, berpepat, untuk mendirikan LAMR dan dalam perjalanannya LAMR menjadi payung dalam pembangunan kebudayaan di negeri ini.
LAMR, harapannya, tidak hanya mengenai hal berpantun, bersyair, dan berseloka, tapi juga menjadi motivator dan menjadi suluh, menjadi bulan di kala malam, menjadi mentari di kala pagi hari.
Datuk Seri Lela Budaya Rida K Liamsi dari Tanjungpinang, Kepulauan Riau pada kesempatan itu, juga turut mendoakan semoga LAMR tetap menjadi benteng dalam menjaga marwah Melayu dari tantangan zaman ke zaman.
"Bangsa Melayu ini cukup luar biasa sumbangsihnya kepada negara ini. Salah satunya bahasa Melayu menjadi bahasa mempersatukan bangsa yang ada di Indonesia ini," kata Rida.
Sementara Gubri mengatakan, Melayu tidak hanya ada di Riau saja melainkan juga ada di beberapa daerah yang ada di Indonesia bahkan negara lain.
"Kita tahu Melayu tak hanya ada di Riau saja melainkan di daerah lain juga ada Melayu, seperti Kepulauan Riau, Palembang, Lampung, serta negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan lainnya," kata Syamsuar saat mengikuti acara doa virtual.(sol)