PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Bertujuan untuk mensyiarkan ekonomi dan keuangan syariah serta mengoptimalkan dana umat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat hingga di pelosok Riau, Gubernur Riau Drs H Syamsuar membuka kegiatan Riau Berwakaf secara virtual, Selasa (3/8).
Kegiatan Riau Berwakaf tersebut, dilaksanakan bersama Bank Indonesia (BI) Kanwil Riau, Kanwil Kemenag Provinsi Riau, Badan Wakaf Provinsi Riau, dan instansi terkait lainnya.
"Gerakan wakaf ini merupakan bentuk dukungan gerakan wakaf nasional yang telah dicanangkan oleh Presiden RI Joko Widodo," kata gubernur.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk menjalankan gerakan wakaf ini perlu komitmen dan sinergitas oleh semua pihak pemangku kepentingan. Apalagi potensi wakaf di Riau jika dijalankan cukup besar.
"Untuk menggerakkan wakaf diperlukan sinergitas dan kerjasama dari seluruh pemangku kepentingan. Karena, dengan pemanfaatan dana wakaf dapat mendukung upaya pemulihan ekonomi masyarakat di masa pandemi Covid-19," ujarnya.
Pihaknya yakin dengan gerakan wakaf ini, bisa membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sampai ke pelosok Riau.
"Karena kegiatan Riau Berwakaf juga bertujuan untuk mensyiarkan ekonomi dan keuangan syariah serta mengoptimalkan dana umat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat hingga di pelosok Riau," sebutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubri juga menyerukan gerakan sadar wakaf sejak dini. Tujuannya agar anak-anak mulai mengenal wakaf sejak dini dan menjadi kebiasaan baik di masa depan.
"Gerakan wakaf ini harus kita tanamkan sejak dini dan pada generasi milenial. Karena generasi ini merupakan calon wakaf potensial di masa depan," katanya.
Apa lagi, lanjut gubernur, untuk menjadi wakif atau orang yang mewakafkan harta benda miliknya, tidak melulu harus dengan jumlah yang banyak.
"Untuk berwakaf itu tidak harus dengan jumlah yang banyak, setiap orang dapat berwakaf dengan berapa nominalnya, sepanjang ikhlas untuk membantu sesama dan mengharap ridho Allah SWT. Informasi dari pihak BI, jumlah wakaf yang terkumpul hingga saat ini sudah mencapai Rp212 miliar lebih," katanya.(gem)
Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru