PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — JUMLAH pasien positif corona di Riau melonjak pada Kamis (2/4). Jika dalam beberapa hari terakhir, hanya ada satu tambahan pasien positif, kemarin tambahan pasien positif di Riau mencapai empat orang. Sehingga jumlah kasus positif corona di menjadi tujuh orang.
Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar dalam paparannya saat konferensi pers di Gedung Daerah mengatakan, empat pasien tersebut masing-masing berinisial DS (31), R (58), SA (61), dan RB (50). Dari empat pasien positif tersebut, tiga di antaranya memiliki riwayat perjalanan dari daerah yang sudah terjangkit virus corona.
"Untuk pasien positif corona atas inisial DS adalah warga Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru. Yang bersangkutan memiliki riwayat perjalanan dari Sumatera Barat pada 23 Maret lalu," kata Gubri.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk pasien kedua R, merupakan warga Kecamatan Limapuluh, Pekanbaru. Yang bersangkutan pernah melakukan kontak dengan suaminya yang merupakan pasien dalam pengawasan (PDP). Kemudian SA adalah warga Bogor yang datang ke Dumai pada 12 Maret lalu.
"Pasien positif corona keempat berinisial RB merupakan warga Pelalawan yang pernah melakukan perjalanan dari Jakarta pada 13 Maret lalu. Untuk pasien DS, R dan RB saat ini dirawat di Pekanbaru, sedangkan SA di Dumai," jelas Gubri.
Dengan penambahan empat pasien positif tersebut, pihaknya langsung melakukan tracking terhadap siapa saja yang pernah melakukan kontak dengan pasien. Dalam melakukan tracking tersebut, ujar Gubri, pihaknya bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota, termasuk pihak kepolisian.
"Jika sudah diketahui pernah melakukan kontak dengan siapa saja, maka yang pernah kontak tersebut akan langsung diambil swab-nya dan dilakukan isolasi mandiri jika tidak memiliki gejala," sebutnya.
Gubri juga menyampaikan informasi bahwa ada dua PDP yang meninggal ketika menjalani perawatan. Salah satunya di RSUD Arifin Achmad, Rabu (1/4) malam. PDP tersebut dirawat sejak 30 Maret lalu.
"Satu PDP tersebut setelah di-tracking tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit virus corona. Namun yang bersangkutan memiliki gejala sehingga dilakukan perawatan. Untuk hasil swab-nya, saat ini belum kami terima," sebutnya.
Dengan bertambahnya pasien positif corona di Bumi Lancang Kuning, Pemprov Riau bersama pihak terkait akan menaikkan status siaga darurat bencana nonalam menjadi tanggap darurat bencana nonalam. Penaikan status ini agar penanganan terhadap virus corona bisa lebih dimaksimalkan.
"Besok (hari ini, red) status itu akan ditingkatkan. Dengan status itu, penanganan dan pencegahan terhadap virus corona bisa lebih dimaksimalkan lagi," sebutnya.
Langsung Tetapkan ODP
Sementara itu terkait bertambahnya dua warga Pekanbaru positif corona, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru Muhammad Amin mengatakan, pihaknya akan melakukan penelitian epidemiologi (PE) terhadap dua pasien positif tersebut.
"Kami lakukan penelitian epidemiologi, lalu kami umumkan. Kami cek lapangan dulu," katanya.
Kemudian, terhadap orang-orang yang pernah berkontak langsung dengan dua pasien positif ini, pihaknya akan langsung menetapkan sebagai ODP.
"Kami akan ODP-kan orang yang berkontak dengan dia 14 hari terakhir. Makanya ODP semakin banyak. Karena dipantau akibat terdampak bisa dari sebuah wilayah terjangkit, bisa karena ada gejala, bisa juga berkontak dengan orang yang positif," ujarnya.
Sementara itu Plt Kadis Kesehatan Kota Dumai H Syahrinaldi mengatakan, pasien positif pertama di Dumai ini adalah PDP. Pasien perempuan berinsial SA (62) itu adalah warga Bogor yang berkunjung ke Dumai. Hal ini setelah dilakukan tes swab dan VCR terhadap pasien tersebut. Tidak hanya itu Diskes Kota Dumai juga melakukan rapid test sebelum hasil swab dan VCR dikeluarkan Balitbangkes Kemenkes RI, Kamis (2/4).
"Dari hasil swab dan VCR ada satu pasien yang dinyatakan positif Covid-19. Sebelumnya kami juga sudah melakukan rapid test, hasilnya juga positif," ujar Syahrinaldi, Kamis (2/4).
Ia mengatakan secara total ada 14 PDP yang didata Diskes Kota Dumai dengan rincian satu sudah sembuh dan dua meninggal dunia.
"11 dalam perawatan di RSUD Kota Dumai, terhadap 2 yang meninggal, hanya satu yang sempat diambil sampel. Satu lagi saat di rawat alat swab kita habis, dengan demikian ada 12 yang diambil swab-nya. Dari jumlah ini, 1 positif, 6 negatif dan 5 belum keluar hasilnya masih menunggu dari Balitbangkes," tuturnya.