AHY Temui Jokowi Lagi, Hmmm… Ada Apa Nih?

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Didi Irawan mengklaim bahwa sejumlah pertemuan yang dilakukan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Presiden Joko Widodo bukan dalam rangka untuk bergabung dalam koalisi atau minta kursi di kabinet. Menurut Didi, AHY bertemu dengan Jokowi dalam rangka menurunkan tensi politik.
“Komunikasi yang terbangun antara Pak Jokowi dan Mas AHY sebelum dan setelah Pilpres karena situasi yang sangat panas kalau kami lihat antara 01 dan 02 pada saat itu luar biasa panas. Dan Demokrat ketika diajak untuk meredakan situasi dan membicarakan hal-hal yang menyangkut masa depan bangsa, menjaga persatuan dan kesatuan, menyambut baik,” kata Didi dalam diskusi yang diselenggarakan Para Syndicate, Jakarta, Jumat (19/7).
Menurut Didi, yang diutamakan Demokrat adalah menjaga persatuan dan kesatuan pascapemilu. Karena itu, kata Didi, upaya AHY mendekati Jokowi bukan sebagai manuver politik untuk bergabung dalam koalisi pemerintahan.
“Beberapa pertemuan yang dilakukan oleh Mas AHY atas undangan Presiden Jokowi kami sambut dengan baik, karena bagaimanapun yang namanya Pilpres namanya Pileg harusnya selesai pada 17 April. Bukan berarti setelah Pilpres dan Pileg itu persaudaraan ini harus jadi dirusak. Jangan sampai pemilu yang lima tahun sekali merusak persaudaraan selama-lamanya,” kata dia.
Mengenai nasib Demokrat ke depan, Didi mengaku pihaknya siap berada di dalam ataupun di luar pemerintahan. Menurut dia, posisi sebagai oposisi juga bagus untuk membangun bangsa.
“Jadi sama sekali tidak ada yang namanya manuver-manuver apalagi yang namanya bicara kursi menteri, jauh banget. Saya kira masih jauh. Jadi kami sama sekali tidak ke sana,” jelas Didi. (tan)
Sumber: JPNN.com
Editor: Fopin A Sinaga
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Didi Irawan mengklaim bahwa sejumlah pertemuan yang dilakukan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Presiden Joko Widodo bukan dalam rangka untuk bergabung dalam koalisi atau minta kursi di kabinet. Menurut Didi, AHY bertemu dengan Jokowi dalam rangka menurunkan tensi politik.
“Komunikasi yang terbangun antara Pak Jokowi dan Mas AHY sebelum dan setelah Pilpres karena situasi yang sangat panas kalau kami lihat antara 01 dan 02 pada saat itu luar biasa panas. Dan Demokrat ketika diajak untuk meredakan situasi dan membicarakan hal-hal yang menyangkut masa depan bangsa, menjaga persatuan dan kesatuan, menyambut baik,” kata Didi dalam diskusi yang diselenggarakan Para Syndicate, Jakarta, Jumat (19/7).
Menurut Didi, yang diutamakan Demokrat adalah menjaga persatuan dan kesatuan pascapemilu. Karena itu, kata Didi, upaya AHY mendekati Jokowi bukan sebagai manuver politik untuk bergabung dalam koalisi pemerintahan.
“Beberapa pertemuan yang dilakukan oleh Mas AHY atas undangan Presiden Jokowi kami sambut dengan baik, karena bagaimanapun yang namanya Pilpres namanya Pileg harusnya selesai pada 17 April. Bukan berarti setelah Pilpres dan Pileg itu persaudaraan ini harus jadi dirusak. Jangan sampai pemilu yang lima tahun sekali merusak persaudaraan selama-lamanya,” kata dia.
Mengenai nasib Demokrat ke depan, Didi mengaku pihaknya siap berada di dalam ataupun di luar pemerintahan. Menurut dia, posisi sebagai oposisi juga bagus untuk membangun bangsa.
“Jadi sama sekali tidak ada yang namanya manuver-manuver apalagi yang namanya bicara kursi menteri, jauh banget. Saya kira masih jauh. Jadi kami sama sekali tidak ke sana,” jelas Didi. (tan)
Sumber: JPNN.com
Editor: Fopin A Sinaga
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya