Minggu, 24 November 2024
spot_img

Bagaimana Menerapkan Konsep Manajemen

SECARA teoritis mempelajari ilmu manajemen sangatlah mudah, terutama yang menyangkut definisi, fungsi dan prinsip-prinsip manajemen. Namun meskipun mudah disebutkan akan tetapi dalam tataran implementasi menentukan indikator yang jelas dari semua unsur manaje-men seringkali mengundang kesulitan. Sehingga konsep manajemen sebagai seni tidak dapat diabaikan dan masih akan tetap berlaku sepan-jang masa.

Peran kritis yang dimainkan oleh manajemen di semua tingkat organisasi, khususnya pada tingkat puncak menuntut para pemimpin organisasi untuk mampu melakukan implementasi prinsip dan fungsi manajemen secara efektif dan efisien yang dapat mendorong kearah pen-ingkatan kinerja dan prestasi yang unggul. Manajemen tidak hanya memerlukan kebenaran dalam konsep akan tetapi yang lebih diutamakan adalah kebenaran praktis.

Praktis saja belum mencukupi sebab kondisi praktis belum tentu memberikan dampak positif terbesar sehingga kondisi praktis perlu dikaji lebih lanjut untuk dijadikan model sehingga penerapan di masa yang akan datang dapat diterima secara umum bagi organisasi yang belum melaksanakannya. Untuk memadukan konsep teoritis, model dan kondisi praktis maka diperlukan pemahaman dan penerapan konsep manajemen dalam organisasi.

Pendidikan manajemen harus memperhatikan fakta yang ada di dunia praktis sehingga antara dunia praktik dengan konsep teoritis manajemen tidak terjadi kesenjangan yang melebar. Dalam pendidikan manajemen sebaiknya jangan hanya menekan kan kepada teoritis dan model manajemen akan tetapi harus mengarah kepada seni manajemen yang kemudian dikembangkan dengan konsep teoritis dan model manajemen. Organisasai perlu dibimbing oleh berbagai keputusan yang tepat dibuat oleh orang ahli dibidangnya yang sering disebut dengan istilah manajer.

Baca Juga:  Pendidikan Akar Kebahagiaan

Kumpulan manajer dapat pula disebut manajemen. Hanya di suatu masa yang sangat sederhana dan primitif sekali kehadiran manajemen tidak terlalu didambakan tidak seperti zaman modern seperti sekarang ini manajemen diperlukan dalam segala segi kehidupan organisasi bahkan kehidupan individupun perlu manajemen.  Menghindar dari proses manajemen berarti rela tidak memperoleh tujuan organisasi secara optimal, efektif dan efisien. Jika dua orang telah berkumpul dan mempunyai tujuan maka kumpulan dua orang atau lebih dinamakan dengan organisasi.

Oleh karena itu tidak akan ada manajemen jika tidak ada organisasi. Manegement, artinya menyiasati dan meramu. Sedangkan yang dimaksud dengan organisasi adalah kumpulan dua orang atau lebih dan sarana serta prasarana yang diikat pada satu kesatuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Adapun yang dimaksud dengan manajer adalah orang yang aktivitas utamanya menjadi bagian utama dari proses manajemen. Sementara itu pendapat lain mengemukakan bahwa manager berperan menjalankan fungsi kepemimpinan.

Baca Juga:  Tabrani Rab dan Politik Lokal

Kepemimpinan  adalah seni untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang-orang sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan kerjasama untuk menyelesaikan tugas. Secara lebih khusus seorang manajer adalah seseorang yang melakukan atau melaksanakan semua fungsi manajemen yang diarahkan kepada pencapaian tujuan organisasi.

Pertanyaannya, mengapa banyak manager tidak mampu menjalankan fungsinya secara efektif.  Padahal keberadaan mereka memegang peran penting bagi pencapaian tujuan organisasi ditengah-tengah situasi persaingan yang sangat ketat.  Artinya, perusahaan membutuhkan manager yang andal yang memiliki kompetensi sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya.  Oleh sebab itu profesionalisme seorang pemimpin menjadi tuntutan utama yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Membangun tim manajemen yang andal adalah tujuan utama dari tugas membangun organisasi. Meski gaya manajemen yang berbeda, yang tidak boleh disepelekan adalah mengisi posisi-posisi kunci untuk level manajerial. Organisasi apapun bentuknya selalu berupaya untuk mendapatkan orang-orang yang cerdas, berfikir jernih, mampu memikirkan hal-hal apa saja yang perlu dilakukan, terampil mengelola anak buah, dan kemampuannya dalam mencapai tujuan. Itulah diantara cara menerapkan manajemen.***

 

Rahayu Setianingsih (Dosen FEB Universitas Muhammadiyah Riau)

SECARA teoritis mempelajari ilmu manajemen sangatlah mudah, terutama yang menyangkut definisi, fungsi dan prinsip-prinsip manajemen. Namun meskipun mudah disebutkan akan tetapi dalam tataran implementasi menentukan indikator yang jelas dari semua unsur manaje-men seringkali mengundang kesulitan. Sehingga konsep manajemen sebagai seni tidak dapat diabaikan dan masih akan tetap berlaku sepan-jang masa.

Peran kritis yang dimainkan oleh manajemen di semua tingkat organisasi, khususnya pada tingkat puncak menuntut para pemimpin organisasi untuk mampu melakukan implementasi prinsip dan fungsi manajemen secara efektif dan efisien yang dapat mendorong kearah pen-ingkatan kinerja dan prestasi yang unggul. Manajemen tidak hanya memerlukan kebenaran dalam konsep akan tetapi yang lebih diutamakan adalah kebenaran praktis.

- Advertisement -

Praktis saja belum mencukupi sebab kondisi praktis belum tentu memberikan dampak positif terbesar sehingga kondisi praktis perlu dikaji lebih lanjut untuk dijadikan model sehingga penerapan di masa yang akan datang dapat diterima secara umum bagi organisasi yang belum melaksanakannya. Untuk memadukan konsep teoritis, model dan kondisi praktis maka diperlukan pemahaman dan penerapan konsep manajemen dalam organisasi.

Pendidikan manajemen harus memperhatikan fakta yang ada di dunia praktis sehingga antara dunia praktik dengan konsep teoritis manajemen tidak terjadi kesenjangan yang melebar. Dalam pendidikan manajemen sebaiknya jangan hanya menekan kan kepada teoritis dan model manajemen akan tetapi harus mengarah kepada seni manajemen yang kemudian dikembangkan dengan konsep teoritis dan model manajemen. Organisasai perlu dibimbing oleh berbagai keputusan yang tepat dibuat oleh orang ahli dibidangnya yang sering disebut dengan istilah manajer.

- Advertisement -
Baca Juga:  Menuju Kota Wisata

Kumpulan manajer dapat pula disebut manajemen. Hanya di suatu masa yang sangat sederhana dan primitif sekali kehadiran manajemen tidak terlalu didambakan tidak seperti zaman modern seperti sekarang ini manajemen diperlukan dalam segala segi kehidupan organisasi bahkan kehidupan individupun perlu manajemen.  Menghindar dari proses manajemen berarti rela tidak memperoleh tujuan organisasi secara optimal, efektif dan efisien. Jika dua orang telah berkumpul dan mempunyai tujuan maka kumpulan dua orang atau lebih dinamakan dengan organisasi.

Oleh karena itu tidak akan ada manajemen jika tidak ada organisasi. Manegement, artinya menyiasati dan meramu. Sedangkan yang dimaksud dengan organisasi adalah kumpulan dua orang atau lebih dan sarana serta prasarana yang diikat pada satu kesatuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Adapun yang dimaksud dengan manajer adalah orang yang aktivitas utamanya menjadi bagian utama dari proses manajemen. Sementara itu pendapat lain mengemukakan bahwa manager berperan menjalankan fungsi kepemimpinan.

Baca Juga:  Refleksi HUT Ke-236 Pekanbaru: Jadikan Pekanbaru Metropolitan, Bukan Kampung Besar

Kepemimpinan  adalah seni untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang-orang sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan kerjasama untuk menyelesaikan tugas. Secara lebih khusus seorang manajer adalah seseorang yang melakukan atau melaksanakan semua fungsi manajemen yang diarahkan kepada pencapaian tujuan organisasi.

Pertanyaannya, mengapa banyak manager tidak mampu menjalankan fungsinya secara efektif.  Padahal keberadaan mereka memegang peran penting bagi pencapaian tujuan organisasi ditengah-tengah situasi persaingan yang sangat ketat.  Artinya, perusahaan membutuhkan manager yang andal yang memiliki kompetensi sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya.  Oleh sebab itu profesionalisme seorang pemimpin menjadi tuntutan utama yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Membangun tim manajemen yang andal adalah tujuan utama dari tugas membangun organisasi. Meski gaya manajemen yang berbeda, yang tidak boleh disepelekan adalah mengisi posisi-posisi kunci untuk level manajerial. Organisasi apapun bentuknya selalu berupaya untuk mendapatkan orang-orang yang cerdas, berfikir jernih, mampu memikirkan hal-hal apa saja yang perlu dilakukan, terampil mengelola anak buah, dan kemampuannya dalam mencapai tujuan. Itulah diantara cara menerapkan manajemen.***

 

Rahayu Setianingsih (Dosen FEB Universitas Muhammadiyah Riau)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari