- Advertisement -
KRASNODAR (RIAUPOS.CO) – FC Krasnodar dihujat netizen. Itu terjadi sebab tujuh pemain mereka tidak melakukan gerakan berlutut sebelum hadapi Chelsea di matchday kedua Grup E Liga Champions, Kamis (29/10/2020) dini hari WIB.
Berlutut jelang pertandingan menjadi hal yang biasa dilakukan sebagai bentuk kampanye melawan pelecehan rasis. Tapi sayang, hal tersebut hanya dilakukan empat pemain Krasnodar.
- Advertisement -
Akibatnya, mereka dituduh tidak mendukung gerakan antirasis. Krasnodar kemudian menjadi bulan-bulanan di media sosial.
“Wow. Menonton pertandingan Liga Champions antara Chelsea dan Krasnodar di Rusia. Lebih dari separuh tim Krasnodar berdiri saat yang lainnya berlutut. Sungguh gila. Betapa terbuka rasisme masih ada di banyak bagian dunia ini,” kicau akun Twitter @MarkGenthner.
“Hai @btsport, mengapa Anda tidak menampilkan gambar pemain Krasnodar yang tidak berlutut? Letakkan kamera pada mereka dan buat malu mereka #BLM,” tulis @alhop10.
- Advertisement -
Federasi Sepakbola Eropa (UEFA) sebenarnya tidak mengeluarkan peraturan resmi untuk melakukan gerakan berlutut. Sebab hal itu merupakan kebijakan dari masing-masing liga tiap negara.
Sehari sebelumnya kejadian yang sama juga terlihat jelang laga Olympique Marseille kontra Manchester City. Sebelum kick-off, skuat The Citizens kompak berlutut. Tapi hal itu tidak dilakukan oleh semua pemain Marseille.
Media Prancis, Get French Football News menyebutkan hal itu tak dilakukan karena Ligue 1 tidak menerapkan peraturan berlutut.
Sumber: BT Sports/News/Mirror
Editor: Hary B Koriun
KRASNODAR (RIAUPOS.CO) – FC Krasnodar dihujat netizen. Itu terjadi sebab tujuh pemain mereka tidak melakukan gerakan berlutut sebelum hadapi Chelsea di matchday kedua Grup E Liga Champions, Kamis (29/10/2020) dini hari WIB.
Berlutut jelang pertandingan menjadi hal yang biasa dilakukan sebagai bentuk kampanye melawan pelecehan rasis. Tapi sayang, hal tersebut hanya dilakukan empat pemain Krasnodar.
- Advertisement -
Akibatnya, mereka dituduh tidak mendukung gerakan antirasis. Krasnodar kemudian menjadi bulan-bulanan di media sosial.
“Wow. Menonton pertandingan Liga Champions antara Chelsea dan Krasnodar di Rusia. Lebih dari separuh tim Krasnodar berdiri saat yang lainnya berlutut. Sungguh gila. Betapa terbuka rasisme masih ada di banyak bagian dunia ini,” kicau akun Twitter @MarkGenthner.
- Advertisement -
“Hai @btsport, mengapa Anda tidak menampilkan gambar pemain Krasnodar yang tidak berlutut? Letakkan kamera pada mereka dan buat malu mereka #BLM,” tulis @alhop10.
Federasi Sepakbola Eropa (UEFA) sebenarnya tidak mengeluarkan peraturan resmi untuk melakukan gerakan berlutut. Sebab hal itu merupakan kebijakan dari masing-masing liga tiap negara.
Sehari sebelumnya kejadian yang sama juga terlihat jelang laga Olympique Marseille kontra Manchester City. Sebelum kick-off, skuat The Citizens kompak berlutut. Tapi hal itu tidak dilakukan oleh semua pemain Marseille.
Media Prancis, Get French Football News menyebutkan hal itu tak dilakukan karena Ligue 1 tidak menerapkan peraturan berlutut.
Sumber: BT Sports/News/Mirror
Editor: Hary B Koriun