Senin, 1 Desember 2025
spot_img

Diancam karena Bermain Buruk, Morata Tak Bisa Tidur

SEVILLA (RIAUPOS.CO) – Penyerang timnas Spanyol, Alvaro Morata, tak bisa tidur setelah pertandingan fase grup di Piala Eropa 2020 (Euro 2021) karena mendapat ancaman mengerikan.

Morata tampil tak menggigit di Piala Eropa kali ini. Dipasang sebagai ujung tombak, Morata baru mencetak satu gol ketika Spanyol menghadapi Polandia pada matchday kedua.

Pemain 28 tahun ini gagal mencetak gol di laga pertama melawan Swedia. Morata juga gagal mengeksekusi penalti di pertandingan melawan Slovakia yang pada akhirnya dimenangkan Spanyol dengan skor 5-0.

Kepada stasiun radio Cope, di Spanyol, Morata mencurahkan problem luar lapangan berupa ancaman terhadap diri dan keluarganya.

"Saya tidak tidur sembilan jam setelah pertandingan melawan Polandia. Saya mendapat ancaman, hinaan kepada keluarga yang mengatakan, 'Kami berharap anak Anda mati'," kata penyerang Juventus tersebut.

Baca Juga:   Pemerintah Prancis Turun Tangan Rayu Mbappe agar Tetap di PSG

"Tetapi saya baik-baik saja. Mungkin beberapa tahun lalu keadaan akan lebih buruk. Mungkin saya tidak melakukan pekerjaan saya seperti seharusnya," ujar Morata dikutip dari Football Italia.

Morata sadar penampilan di bawah performa membuat kritik datang kepadanya, namun mantan pemain Real Madrid ini berharap respons tersebut tidak sampai ke masalah di luar lapangan.

"Saya paham orang mengkritik karena saya tidak mencetak gol, tetapi orang-orang harus menempatkan segala sesuatu pada tempatnya, memahami bagaimana jika seseorang mendapat ancaman bahwa anaknya harus mati," kata Morata.

Guna menghilangkan stres akibat ancaman tersebut, Morata menjalani terapi di hotel.

"Ketika saya sampai di hotel, saya menjauh dari ponsel saya, tetapi saudara saya cerita bahwa mereka mengatakan berbagai hal kepada istri dan anak saya," ungkap Morata.

Baca Juga:   Klopp Puji Nat Phillips Setinggi Langit 

"Terapi itu membantu saya. Menyenangkan ada seseorang yang mendengarkan Anda ketika Anda membutuhkan mereka. Rekan-rekan saya membuat lelucon, tetapi saya tak bisa menceritakan itu kepada mereka," tukasnya.

Timnas Spanyol selanjutnya akan menghadapi Kroasia di babak 16 besar Euro 2020.

Sumber: Football Italia/CNN/Daily Mail
Editor: Hary B Koriun
 

SEVILLA (RIAUPOS.CO) – Penyerang timnas Spanyol, Alvaro Morata, tak bisa tidur setelah pertandingan fase grup di Piala Eropa 2020 (Euro 2021) karena mendapat ancaman mengerikan.

Morata tampil tak menggigit di Piala Eropa kali ini. Dipasang sebagai ujung tombak, Morata baru mencetak satu gol ketika Spanyol menghadapi Polandia pada matchday kedua.

Pemain 28 tahun ini gagal mencetak gol di laga pertama melawan Swedia. Morata juga gagal mengeksekusi penalti di pertandingan melawan Slovakia yang pada akhirnya dimenangkan Spanyol dengan skor 5-0.

Kepada stasiun radio Cope, di Spanyol, Morata mencurahkan problem luar lapangan berupa ancaman terhadap diri dan keluarganya.

"Saya tidak tidur sembilan jam setelah pertandingan melawan Polandia. Saya mendapat ancaman, hinaan kepada keluarga yang mengatakan, 'Kami berharap anak Anda mati'," kata penyerang Juventus tersebut.

- Advertisement -
Baca Juga:  PSSI Riau Gelar Kongres Biasa Tahunan Virtual

"Tetapi saya baik-baik saja. Mungkin beberapa tahun lalu keadaan akan lebih buruk. Mungkin saya tidak melakukan pekerjaan saya seperti seharusnya," ujar Morata dikutip dari Football Italia.

Morata sadar penampilan di bawah performa membuat kritik datang kepadanya, namun mantan pemain Real Madrid ini berharap respons tersebut tidak sampai ke masalah di luar lapangan.

- Advertisement -

"Saya paham orang mengkritik karena saya tidak mencetak gol, tetapi orang-orang harus menempatkan segala sesuatu pada tempatnya, memahami bagaimana jika seseorang mendapat ancaman bahwa anaknya harus mati," kata Morata.

Guna menghilangkan stres akibat ancaman tersebut, Morata menjalani terapi di hotel.

"Ketika saya sampai di hotel, saya menjauh dari ponsel saya, tetapi saudara saya cerita bahwa mereka mengatakan berbagai hal kepada istri dan anak saya," ungkap Morata.

Baca Juga:  Lingar Blunder, MU Kalah, Begini Penjelasan Solskjaer

"Terapi itu membantu saya. Menyenangkan ada seseorang yang mendengarkan Anda ketika Anda membutuhkan mereka. Rekan-rekan saya membuat lelucon, tetapi saya tak bisa menceritakan itu kepada mereka," tukasnya.

Timnas Spanyol selanjutnya akan menghadapi Kroasia di babak 16 besar Euro 2020.

Sumber: Football Italia/CNN/Daily Mail
Editor: Hary B Koriun
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

SEVILLA (RIAUPOS.CO) – Penyerang timnas Spanyol, Alvaro Morata, tak bisa tidur setelah pertandingan fase grup di Piala Eropa 2020 (Euro 2021) karena mendapat ancaman mengerikan.

Morata tampil tak menggigit di Piala Eropa kali ini. Dipasang sebagai ujung tombak, Morata baru mencetak satu gol ketika Spanyol menghadapi Polandia pada matchday kedua.

Pemain 28 tahun ini gagal mencetak gol di laga pertama melawan Swedia. Morata juga gagal mengeksekusi penalti di pertandingan melawan Slovakia yang pada akhirnya dimenangkan Spanyol dengan skor 5-0.

Kepada stasiun radio Cope, di Spanyol, Morata mencurahkan problem luar lapangan berupa ancaman terhadap diri dan keluarganya.

"Saya tidak tidur sembilan jam setelah pertandingan melawan Polandia. Saya mendapat ancaman, hinaan kepada keluarga yang mengatakan, 'Kami berharap anak Anda mati'," kata penyerang Juventus tersebut.

Baca Juga:  Marc Marquez Siap Membalap di GP Austin

"Tetapi saya baik-baik saja. Mungkin beberapa tahun lalu keadaan akan lebih buruk. Mungkin saya tidak melakukan pekerjaan saya seperti seharusnya," ujar Morata dikutip dari Football Italia.

Morata sadar penampilan di bawah performa membuat kritik datang kepadanya, namun mantan pemain Real Madrid ini berharap respons tersebut tidak sampai ke masalah di luar lapangan.

"Saya paham orang mengkritik karena saya tidak mencetak gol, tetapi orang-orang harus menempatkan segala sesuatu pada tempatnya, memahami bagaimana jika seseorang mendapat ancaman bahwa anaknya harus mati," kata Morata.

Guna menghilangkan stres akibat ancaman tersebut, Morata menjalani terapi di hotel.

"Ketika saya sampai di hotel, saya menjauh dari ponsel saya, tetapi saudara saya cerita bahwa mereka mengatakan berbagai hal kepada istri dan anak saya," ungkap Morata.

Baca Juga:   Pemerintah Prancis Turun Tangan Rayu Mbappe agar Tetap di PSG

"Terapi itu membantu saya. Menyenangkan ada seseorang yang mendengarkan Anda ketika Anda membutuhkan mereka. Rekan-rekan saya membuat lelucon, tetapi saya tak bisa menceritakan itu kepada mereka," tukasnya.

Timnas Spanyol selanjutnya akan menghadapi Kroasia di babak 16 besar Euro 2020.

Sumber: Football Italia/CNN/Daily Mail
Editor: Hary B Koriun
 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari