SEVILLA (RIAUPOS.CO) – Penyerang timnas Spanyol, Alvaro Morata, tak bisa tidur setelah pertandingan fase grup di Piala Eropa 2020 (Euro 2021) karena mendapat ancaman mengerikan.
Morata tampil tak menggigit di Piala Eropa kali ini. Dipasang sebagai ujung tombak, Morata baru mencetak satu gol ketika Spanyol menghadapi Polandia pada matchday kedua.
Pemain 28 tahun ini gagal mencetak gol di laga pertama melawan Swedia. Morata juga gagal mengeksekusi penalti di pertandingan melawan Slovakia yang pada akhirnya dimenangkan Spanyol dengan skor 5-0.
Kepada stasiun radio Cope, di Spanyol, Morata mencurahkan problem luar lapangan berupa ancaman terhadap diri dan keluarganya.
"Saya tidak tidur sembilan jam setelah pertandingan melawan Polandia. Saya mendapat ancaman, hinaan kepada keluarga yang mengatakan, 'Kami berharap anak Anda mati'," kata penyerang Juventus tersebut.
"Tetapi saya baik-baik saja. Mungkin beberapa tahun lalu keadaan akan lebih buruk. Mungkin saya tidak melakukan pekerjaan saya seperti seharusnya," ujar Morata dikutip dari Football Italia.
Morata sadar penampilan di bawah performa membuat kritik datang kepadanya, namun mantan pemain Real Madrid ini berharap respons tersebut tidak sampai ke masalah di luar lapangan.
"Saya paham orang mengkritik karena saya tidak mencetak gol, tetapi orang-orang harus menempatkan segala sesuatu pada tempatnya, memahami bagaimana jika seseorang mendapat ancaman bahwa anaknya harus mati," kata Morata.
Guna menghilangkan stres akibat ancaman tersebut, Morata menjalani terapi di hotel.
"Ketika saya sampai di hotel, saya menjauh dari ponsel saya, tetapi saudara saya cerita bahwa mereka mengatakan berbagai hal kepada istri dan anak saya," ungkap Morata.
"Terapi itu membantu saya. Menyenangkan ada seseorang yang mendengarkan Anda ketika Anda membutuhkan mereka. Rekan-rekan saya membuat lelucon, tetapi saya tak bisa menceritakan itu kepada mereka," tukasnya.
Timnas Spanyol selanjutnya akan menghadapi Kroasia di babak 16 besar Euro 2020.
Sumber: Football Italia/CNN/Daily Mail
Editor: Hary B Koriun