JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ganda campuran Indonesia, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari mengaku sempat tertekan dalam perebutan tiket ke Olimpiade Paris 2024. Terlebih, Rinov/Pitha menjadi pasangan yang paling diharapkan untuk lolos.
Khusus ganda campuran, sektor ini menjadi yang paling waswas untuk lolos ke Olimpiade Paris 2024. Sebab, kala itu belum ada pasangan Indonesia yang dipastikan aman untuk lolos ke Olimpiade Paris.
Termasuk Rinov/Pitha yang menempati posisi paling tinggi diantara pasangan Indonesia lainnya. Bahkan mereka sempat terlempar dari zona aman lolos Olimpiade usai gelaran French Open 2024 pada bulan lalu.
Namun, Rinov/Pitha mampu bangkit dan kembali menyegel posisi aman usai tampil di final Orleans Masters 2024 dan menjuarai Spain Masters 2024. Hingga akhirnya pada turnamen terakhir di Badminton Asia Championships (BAC) 2024, mereka memastikan lolos ke Paris, secara hitungan matematis.
Karena persaingan begitu ketat, Rinov/Pitha tak menyangkal merasakan tekanan. Akan tetapi, mereka juga tidak ingin menyerah begitu saja sebab keduanya sudah berkomitmen untuk mewakili ganda campuran Indonesia di ajang empat tahunan tersebut.
“Ya sebenernya pressure pasti ada ya cuma balik lagi yang saya pernah bilang, di sini kan kita cuma bisa jadi prajurit jadinya kita juga enggak bisa memilih, apapun yang udah dikasih ke kita dari PBSI dan pelatih ya kita harus jalanin,” ucap Rinov, Kamis (25/4).
“Ya kalau ngomongin 5 turnamen terakhir setelah kita pulang dari tur Asia, saya sama Rinov, pelatih, dan beberapa tim pendukung di sini kami punya komitmen tersendiri, terutama saya sama Rinov,” sambung Pitha.
“Apapun yang terjadi di lima turnamen Eropa ya kita harus terima dan kita harus kasih yang terbaik gitu. Maksudnya mau kita kalah atau kurang enak, pokoknya selagi masih dikasih kesempatan kita yakin masih ada peluang,” imbuh Pitha.
Sebelum lolos, Rinov/Pitha pun harus bersaing ketat dengan beberapa pasangan. Sebut saja wakil Singapura, Hee Yong Kai Terry/Tan Wei Han Jessica, dan rekan sendiri Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja, dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati.(int/eca)