Sabtu, 6 Juli 2024

Tim Timor Leste Keleleran di Bandara, Pemain Kamboja Tidur di Karpet

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Opening Ceremony SEA Games 2019 baru akan berlangsung pada 30 November mendatang. Namun, tuan rumah Filipina mendapatkan citra sangat buruk, Ahad (24/11).

Mereka dianggap tidak kompeten menggelar iven dua tahunan antar bangsa-bangsa di kawasan Asia Tenggara tersebut. Ini terlihat dari kacau balaunya aspek penyelengaraan. Sudah ada empat negara yang menjadi korban. Antara lain Timor Leste, Thailand, Kamboja, dan Myanmar. Semuanya adalah tim sepak bola. Sebab, laga penyisihan sepak bola sudah akan berlangsung mulai, 25 November.

- Advertisement -

Tim sepak bola Timor Leste menjadi korban pertama dari kerja panitia penyelenggara yang tak profesional. Skuad sepak bola Timor Leste sudah mendarat di Ninoy Aquino International Airport, Manila pada pukul 05.00 waktu setempat.

Namun, para pemain Timor Leste tidak langsung mendapatkan jemputan resmi. Mereka keleleran di bandara sekitar tiga jam. Bus baru datang pada pukul 08.00. Namun masalah tidak berhenti sampai di sana. Dikutip dari laman ASEAN Football News, sopir Filipina mengantarkan skuad Timor Leste ke hotel yang salah!

Baca Juga:  Atalanta vs Valencia: Menunggu Ledakan Underdog

Skuad sepak bola Thailand juga terkena dampak tidak mengenakkan karena kacaunya urusan logistik ini. Mereka sampai harus membatalkan latihan resmi Ahad (24/11). Sebab, ternyata, hotel tempat mereka menginap berjarak sampai dua jam dari lapangan latihan. Keputusan ini diambil karena kondisi tim Thailand sudah payah. Mereka melakukan perjalanan dari Bangkok menuju hotel di Manila selama nyaris 24 jam.

- Advertisement -

Skuad Myanmar juga mengeluh karena bus jemputan diaggap tidak layak. Dari foto-foto di laman ASEAN Football News terlihat para pemain Myanmar berdesakan di dalam bus.

Yang juga bikin mengelus dada adalah nasib pada pemain sepak bola Kamboja. Mereka sampai tiduran di karpet karena hotel tempat mereka menginap belum siap.

Mengenai ketidaknyamanan yang diterima kontingen empat negara ini, juru bicara kepresidenan Filipina Salvador Panelo langsung meminta maaf.

"Kami tentu tidak bisa memperbaiki apa yang sudah terjadi. Kantor kepresidenan juga tidak akan berkilah dan beralasan. Sebagai tuan rumah, kami meminta maaf kepada para atlet tamu yang menderita karena kesalahan kami," kata Panelo sebagaimana dilansir ABS.CBN News.

Baca Juga:  Setan Merah Ditahan Sheffield

"Kami tidak berjanji bahwa penyelengaraan ini akan berjalan tanpa adanya halangan dan masalah. Namun kami akan belajar dari kesalahan. Kami akan melakukan evaluasi dan memastikan bahwa semuanya akan mendapatkan kenyamanan dan kesan yang baik selama tinggal di Filipina," tambah Panelo.

Sebelumnya, penyelenggara SEA Games 2019, The Philippine Southeast Asian Games Organizing Committee (PHISGOC) juga meminta maaf atas kejadian buruk yang menimpa kontingen Timor Leste, Thailand, Kamboja, dan Myanmar.

Terkait kontingen Kamboja yang sampai tiduran di karpet, PHISGOC memberikan alasan. "Soal tim sepak bola Kamboja, itu terjadi karena mereka mengubah detail kedatangan. Kami telat dalam mengantisipasi. Informasi yang diterima PHISGOC Games Services Department juga terlambat," tulis PHISGOC dalam pernyataan resminya.

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Opening Ceremony SEA Games 2019 baru akan berlangsung pada 30 November mendatang. Namun, tuan rumah Filipina mendapatkan citra sangat buruk, Ahad (24/11).

Mereka dianggap tidak kompeten menggelar iven dua tahunan antar bangsa-bangsa di kawasan Asia Tenggara tersebut. Ini terlihat dari kacau balaunya aspek penyelengaraan. Sudah ada empat negara yang menjadi korban. Antara lain Timor Leste, Thailand, Kamboja, dan Myanmar. Semuanya adalah tim sepak bola. Sebab, laga penyisihan sepak bola sudah akan berlangsung mulai, 25 November.

Tim sepak bola Timor Leste menjadi korban pertama dari kerja panitia penyelenggara yang tak profesional. Skuad sepak bola Timor Leste sudah mendarat di Ninoy Aquino International Airport, Manila pada pukul 05.00 waktu setempat.

Namun, para pemain Timor Leste tidak langsung mendapatkan jemputan resmi. Mereka keleleran di bandara sekitar tiga jam. Bus baru datang pada pukul 08.00. Namun masalah tidak berhenti sampai di sana. Dikutip dari laman ASEAN Football News, sopir Filipina mengantarkan skuad Timor Leste ke hotel yang salah!

Baca Juga:  Atalanta vs Valencia: Menunggu Ledakan Underdog

Skuad sepak bola Thailand juga terkena dampak tidak mengenakkan karena kacaunya urusan logistik ini. Mereka sampai harus membatalkan latihan resmi Ahad (24/11). Sebab, ternyata, hotel tempat mereka menginap berjarak sampai dua jam dari lapangan latihan. Keputusan ini diambil karena kondisi tim Thailand sudah payah. Mereka melakukan perjalanan dari Bangkok menuju hotel di Manila selama nyaris 24 jam.

Skuad Myanmar juga mengeluh karena bus jemputan diaggap tidak layak. Dari foto-foto di laman ASEAN Football News terlihat para pemain Myanmar berdesakan di dalam bus.

Yang juga bikin mengelus dada adalah nasib pada pemain sepak bola Kamboja. Mereka sampai tiduran di karpet karena hotel tempat mereka menginap belum siap.

Mengenai ketidaknyamanan yang diterima kontingen empat negara ini, juru bicara kepresidenan Filipina Salvador Panelo langsung meminta maaf.

"Kami tentu tidak bisa memperbaiki apa yang sudah terjadi. Kantor kepresidenan juga tidak akan berkilah dan beralasan. Sebagai tuan rumah, kami meminta maaf kepada para atlet tamu yang menderita karena kesalahan kami," kata Panelo sebagaimana dilansir ABS.CBN News.

Baca Juga:  Duh, The Minions Disingkirkan Ganda Malaysia

"Kami tidak berjanji bahwa penyelengaraan ini akan berjalan tanpa adanya halangan dan masalah. Namun kami akan belajar dari kesalahan. Kami akan melakukan evaluasi dan memastikan bahwa semuanya akan mendapatkan kenyamanan dan kesan yang baik selama tinggal di Filipina," tambah Panelo.

Sebelumnya, penyelenggara SEA Games 2019, The Philippine Southeast Asian Games Organizing Committee (PHISGOC) juga meminta maaf atas kejadian buruk yang menimpa kontingen Timor Leste, Thailand, Kamboja, dan Myanmar.

Terkait kontingen Kamboja yang sampai tiduran di karpet, PHISGOC memberikan alasan. "Soal tim sepak bola Kamboja, itu terjadi karena mereka mengubah detail kedatangan. Kami telat dalam mengantisipasi. Informasi yang diterima PHISGOC Games Services Department juga terlambat," tulis PHISGOC dalam pernyataan resminya.

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari