LONDON (RIAUPOS.CO) – Romelu Lukaku tampak jelas sedang kesulitan memberikan permainan terbaiknya di Chelsea. Dia tidak cocok dengan gaya main Chelsea yang sekarang.
Kesulitan Lukaku tampak jelas beberapa bulan terakhir. Dia seharusnya jadi ujung tombak utama Chelsea, tapi sejauh ini Lukaku justru lebih sering dicadangkan.
Bahkan, Lukaku sempat berontak di akhir tahun 2021 lalu. Dia menyesal meninggalkan Inter Milan karena faktanya permainan di Chelsea tidak sesuai dengan ekspektasinya.
Puncaknya, akhir pekan lalu di laga Chelsea vs Crystal Palace, Lukaku hanya membuat 7 sentuhan selama bermain di lapangan. Dia tampak tidak percaya diri dan tidak nyetel dengan gaya main Chelsea.
Kesulitan Lukaku juga diamati oleh mantan striker Tottenham Hotspur, Darrent Bent. Menurutnya Lukaku memang perlu berusaha lebih keras, tapi Chelsea juga bermasalah.
Chelsea sudah tahu kualitas Lukaku, sudah memutuskan membelinya, tapi tidak ada upaya untuk mengubah permainan tim sesuai dengan Lukaku.
"Menurut saya, yang terpenting dan terutama untuk Chelsea dan pemain-pemain mereka adalah, Anda harus bermain dengan memaksimalkan potensi pemain," ujar Bent di Talksport.
"Tidak ada gunanya memiliki pemain yang unggul dengan kecepatan, ketangguhan, dan jelas kemampuan sundulannya, tetapi tim sama sekali tidak melakukan itu," ujar Bent lagi.
Bahkan, Bent menilai bahwa kasus Lukaku tidak jauh berbeda dengan kasus Timo Werner sebelumnya. Masalahnya hampir serupa, Werner juga tidak bisa menggunakan kemampuan terbaiknya karena gaya main Chelsea.
"Lihat saja dua striker yang mereka beli baru-baru ini, Timo Werner dan Lukaku. Kekuatan terbaik mereka adalah kecepatan. Jika Anda tidak bermain dengan itu, mengapa membelinya?" lanjut Bent.
"Jelas Lukaku dianggap sebagai bagian yang hilang dari tim mereka, sebab Werner terlalu banyak membuang peluang musim lalu," jelasnya lagi.
"Jika Anda merekrut pemain seperti Lukaku, tentu Anda tahu keunggulannya adalah kekuatan dan kecepatan. Gunakan itu, jangan terus mengalirkan bola pendek ke kakinya," ungkapnya mengakhiri.
Sumber: Talksport/News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun