Kamis, 12 September 2024

Begini Nyinyiran Bek Malaysia Sebelum Dibantai Indonesia 4-1

SINGAPURA (RIAUPOS.CO) – Bek timnas Malaysia, Junior Eldstal, sepertinya akan menyesali psywar yang ia lontarkan jelang duel Malaysia vs Indonesia di laga terakhir Grup B Piala AFF 2020. Saat itu, Junior menyebut Indonesia minim pengalaman dan krisis kepemimpinan.

Sebelum duel Malaysia vs Indonesia, Ahad (19/12/2021) malam WIB yang berakhir untuk kemenangan Idonesia 4-1, Junior menyebut bahwa skuad Indonesia masih sangat muda dan minim pengalaman. Bahkan saking banyaknya pemain muda, Skuad Garuda ia sebut krisis kepemimpinan.

"Indonesia memiliki skuad yang muda dan keinginan mereka untuk berjuang sangat mengesankan saya. Baggott tampil impresif, namun skuad muda mereka membutuhkan kepemimpinan untuk mendorong lebih berani menyerang," kata Junior seperti dikutip New Strait Times jelang pertandingan.

Junior mengaku itu menjadi titik lemah yang siap dimanfaatkan Malaysia untuk mengalahkan Indonesia, meskipun Junior sadar, duel melawan Asnawi Mangkualam dkk takkan mudah.

- Advertisement -
Baca Juga:  Tidak Ada Salah di Piala Dunia Qatar 2022

"Kami memiliki pengalaman bermain melawan Indonesia berkali-kali. Meskipun laga tak pernah mudah, namun kurangnya pengalaman pemain mereka menjadi sesuatu yang bisa kami manfaatkan," tegas pemain yang berkarier di Chonburi itu.

Tak hanya itu saja, Junior juga mengungkapkan bahwa permainan Indonesia yang suka menyerang akan menjadi makanan empuk bagi mereka. Dia menilai itu setelah melihat permainan Skuad Garuda ketika menghadapi Laos.

- Advertisement -

"Salah satu alasan mereka memasukkan pemain Inggris itu (Elkan Baggott, red) adalah mulai kesulitan saat melawan Laos," ucap Junior lagi.

"Ketika Anda menyerang dengan kecepatan 100 mil per jam, Anda akan meninggalkan lubang. Kami memiliki pemain seperti Syafiq Ahmad, Safawi, dan Arif Aiman, untuk memanfaatkan itu," tegas pemain berusia 30 tahun itu.

Baca Juga:  Ditahan Betis, Zidane Masih Optimis dengan Peluang Madrid 

Dan sepertinya pelatih Shin Tae Yong belajar banyak dari tiga pertandingan Indonesia sebelumnya. Melawan Malaysia, permainan Irfan Jaya dkk membaik. Meskipun tak menguasai permainan, namun serangan Indonesia begitu efektif.

Hasilnya, Indonesia menang 4-1 pada duel terakhir Piala AFF 2002 Grup B. Sempat tertinggal lebih dahulu lewat gol dari Kogileswaran Raj, Indonesia bangkit dan membalas empat gol lewat aksi Irfan Jaya (2 gol), Pratama Arhan, dan ditutup gol Elkan Baggott.

Berkat tambahan tiga poin ini, Timnas Indonesia finis sebagai pemuncak klasemen Grup B Piala AFF dengan 10 poin dari empat pertandingan. Jumlah poin yang sama dimiliki Vietnam yang ada di posisi kedua namun kalah agresivitas gol.

Sumber: AFF/New Strait Times/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

SINGAPURA (RIAUPOS.CO) – Bek timnas Malaysia, Junior Eldstal, sepertinya akan menyesali psywar yang ia lontarkan jelang duel Malaysia vs Indonesia di laga terakhir Grup B Piala AFF 2020. Saat itu, Junior menyebut Indonesia minim pengalaman dan krisis kepemimpinan.

Sebelum duel Malaysia vs Indonesia, Ahad (19/12/2021) malam WIB yang berakhir untuk kemenangan Idonesia 4-1, Junior menyebut bahwa skuad Indonesia masih sangat muda dan minim pengalaman. Bahkan saking banyaknya pemain muda, Skuad Garuda ia sebut krisis kepemimpinan.

"Indonesia memiliki skuad yang muda dan keinginan mereka untuk berjuang sangat mengesankan saya. Baggott tampil impresif, namun skuad muda mereka membutuhkan kepemimpinan untuk mendorong lebih berani menyerang," kata Junior seperti dikutip New Strait Times jelang pertandingan.

Junior mengaku itu menjadi titik lemah yang siap dimanfaatkan Malaysia untuk mengalahkan Indonesia, meskipun Junior sadar, duel melawan Asnawi Mangkualam dkk takkan mudah.

Baca Juga:  Ditahan Betis, Zidane Masih Optimis dengan Peluang Madrid 

"Kami memiliki pengalaman bermain melawan Indonesia berkali-kali. Meskipun laga tak pernah mudah, namun kurangnya pengalaman pemain mereka menjadi sesuatu yang bisa kami manfaatkan," tegas pemain yang berkarier di Chonburi itu.

Tak hanya itu saja, Junior juga mengungkapkan bahwa permainan Indonesia yang suka menyerang akan menjadi makanan empuk bagi mereka. Dia menilai itu setelah melihat permainan Skuad Garuda ketika menghadapi Laos.

"Salah satu alasan mereka memasukkan pemain Inggris itu (Elkan Baggott, red) adalah mulai kesulitan saat melawan Laos," ucap Junior lagi.

"Ketika Anda menyerang dengan kecepatan 100 mil per jam, Anda akan meninggalkan lubang. Kami memiliki pemain seperti Syafiq Ahmad, Safawi, dan Arif Aiman, untuk memanfaatkan itu," tegas pemain berusia 30 tahun itu.

Baca Juga:  Tidak Ada Salah di Piala Dunia Qatar 2022

Dan sepertinya pelatih Shin Tae Yong belajar banyak dari tiga pertandingan Indonesia sebelumnya. Melawan Malaysia, permainan Irfan Jaya dkk membaik. Meskipun tak menguasai permainan, namun serangan Indonesia begitu efektif.

Hasilnya, Indonesia menang 4-1 pada duel terakhir Piala AFF 2002 Grup B. Sempat tertinggal lebih dahulu lewat gol dari Kogileswaran Raj, Indonesia bangkit dan membalas empat gol lewat aksi Irfan Jaya (2 gol), Pratama Arhan, dan ditutup gol Elkan Baggott.

Berkat tambahan tiga poin ini, Timnas Indonesia finis sebagai pemuncak klasemen Grup B Piala AFF dengan 10 poin dari empat pertandingan. Jumlah poin yang sama dimiliki Vietnam yang ada di posisi kedua namun kalah agresivitas gol.

Sumber: AFF/New Strait Times/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari