BARCELONA (RIAUPOS.CO) – Tragedi kekalahan FC Barcelona dengan skor 2-8 oleh Bayern Muenchen di Estadio da Luz pada perempat final Liga Champions (15/8) tak hanya membuat mereka tanpa gelar musim ini.
Kekalahan itu juga jadi pintu masuk perubahan besar dan cepat di tubuh Barcelona.
Beberapa saat setelah laga usai, Sky Sports melansir bahwa entrenador Quique Setien akan dipecat. Presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu sudah mengisyaratkan bahwa pelatih berjuluk El Maestro itu akan ditendang.
Eks tactician Tottenham Hotspur Mauricio Pochettino dan pelatih Al Sadd Xavi Hernandez disebut jadi nama-nama yang diperkirakan bakal menggantikan Setien.
“Genting. Suasana klub sangat murung dan bukan hanya pelatih yang berpotensi ditendang, melainkan juga beberapa nama direktur dan pemain yang dianggap minim kontribusi,” tulis RAC1.
Semua petinggi Barcelona memang panik. Sebab, musim ini jadi yang pertama bagi Barcelona sejak musim 2007–2008 mereka mengakhiri musim tanpa gelar. Dan, kalau ditoleh ke belakang, revolusi yang terjadi 12 tahun lalu sangat mungkin terjadi.
Pada musim 2006–2007, entrenador Barcelona Frank Rijkaard ’’hanya’’ memenangkan Supercopa Espana. Namun, dia masih diampuni. Musim berikutnya, 2007–2008, Rijkaard tanpa trofi dan dipecat.
Jika revolusi musim panas 2008 memakan korban Rijkaard dan bahkan pemain-pemain bintang seperti Ronaldinho juga Deco, muncul pertanyaan siapa yang akan terseret revolusi musim panas 2020 ini? Marca menulis, Luis Suarez, Ivan Rakitic, Arturo Vidal, bahkan Lionel Messi bisa saja pergi.
Football Italia menulis, mimpi Inter Milan mendatangkan Messi bisa saja terealisasi. Apalagi, media Italia menyebut bahwa pemain berjuluk La Pulga itu sudah punya hunian di Milan.
Berdasarkan keterangan jurnalis Esporte Interativo yang bebasis di Barcelona Marcelo Bechler, Messi sudah diambang pergi. Messi merasa frustrasi dengan apa yang terjadi di dalam klubnya. Dan inilah yang menguatkannya untuk segera hengkang.
Messi memang sempat berpikir untuk meninggalkan Barcelona ketika kontraknya habis. Namun, dia merasa bahwa para petinggi klub tidak becus dalam menjalankan mesin Barcelona.
Jika Messi pergi ada dua klub yang sejauh ini disebut-sebut sebagai tempat berlabuh. Satu adalah Inter. Satu lagi adalah Manchester City. Di City, Messi bisa bereuni dengan mantan pelatihnya Pep Guardiola.
’’Tim ini butuh perombakan dari segala aspek. Jika nantinya ada pemain baru tiba dan perubahan total dilakukan, aku akan jadi yang pertama pergi. Sebab, kondisi tim ini, menurutku, memang mengenaskan,’’ ujar Pique kepada Marca.
Sementara itu, pemain Bayern Thomas Mueller tersenyum paling lebar. Sepanjang karir bermainnya, menang 8-2 atas FCB melampaui kebahagiaannya ketika membawa Jerman menang 7-1 atas Brazil di semifinal Piala Dunia 2014.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman