SEVILLA (RIAUPOS.CO) – Chelsea menelan kekalahan 0-1 saat bertindak sebagai tuan rumah melawan FC Porto pada leg kedua babak perempatfinal Liga Champions di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Sevilla, Rabu (14/4/2021) dini hari WIB.
Tapi, hasil ini tidak menghentikan langkah The Blues untuk lolos ke semifinal Liga Champions karena keunggulan agregat 2-1.
Dalam pertandingan leg kedua ini, Chelsea langsung memeragakan permainan menyerang sejak awal pertandingan. Pada menit ketujuh, The Blues mampu mengancam gawang Porto lewat tendangan Kai Havertz.
Sayang, tembakan Kai Havertz dapat diblok pemain belakang Porto dan membuat bola melenceng ke sisi kanan gawang Porto.
Kemudian, pada menit ke-10, giliran Porto yang menebar ancaman ke gawang Chelsea usai memanfaatkan blunder kiper Chelsea, Edouard Mendy, yang salah memberikan umpan.
Namun, peluang tersebut gagal dimaksimalkan untuk menjadi gol setelah tembakan Jesus Corona dapat diblok pemain belakang Chelsea dan hanya menyebabkan sepak pojok.
Pertandingan babak pertama Chelsea vs Porto berlangsung alot. Kedua tim kesulitan untuk menembus pertahanan tim satu sama lain. Babak pertama pun berakhir tanpa gol.
Memasuki babak kedua, gaya permainan kedua tim tidak berubah dan membuat pertandingan tetap alot. Porto sempat membuka peluang pada menit ke-65 setelah tandukan striker Iran, Mehdi Taremi, mengarah tepat ke pelukan penjaga gawang Chelsea.
Pada menit ke-90+3, Taremi, berhasil membuat Porto unggul lewat gol salto. Porto berhasil mengakhiri pertandingan ini dengan kemenangan 1-0. Meski begitu, Chelsea tetap lolos ke semifinal Liga Champions berkat kemenangan agregat 2-1.
Tuchel Berkeringat
Gol Mehdi di masa injury time itu telah memberikan ketegangan kepada manajer Chelsea, Thomas Tuchel. Dia sampai berkeringat melihat gol itu.
"Kami tidak membicarakan hasil di game pertama. Kami berbicara tentang apa yang perlu kami lakukan jika Anda merasa gugup dan itu adalah menggunakan tubuh Anda, bekerja keras dan membuat diri Anda berkeringat," ucap Tuchel dikutip dari Sportbible.
Namun Tuchel akhirnya gembira karena timnya berhasil lolos ke semifinal dan akan berhadapan dengan pemenang antara Real Madrid vs Liverpool. Tuchel menegaskan bahwa mencapai semifinal adalah pencapaian besar.
"Anda selalu bisa merasakan saat tekanan terus berlanjut tetapi kami sudah terbiasa. Inilah yang kami lakukan. Kami mencoba memberi mereka kepercayaan diri dan menunjukkan kepada mereka apa yang harus mereka lakukan sebagai sebuah tim," ujar Tuchel.
"Itu bagus untuk mereka. Saya pikir karena mereka tahu mereka bisa mengandalkan satu sama lain, itu merupakan hal terpenting. Kami akan menjadi tim yang kuat. Semifinal adalah pencapaian besar," jelas pelatih Jerman yang dipecat Paris St Germain pertengahan musim ini, tersebut.
Sumber: Sportsbibel/News/Soccerway
Editor: Hary B Koriun