Jumat, 20 September 2024

Magis Tiempo Cholismo

JEDDAH (RIAUPOS.CO) — Jika di Inggris saat ini terkenal Kloppage time milik Liverpool, maka di Spanyol ada tiempo Cholismo kepunyaan Atletico Madrid. Keduanya memiliki kesamaan makna gemar mencetak gol telat di babak kedua. Cholismo diambil dari sistem taktik entrenador Atleti Diego Simeone yang mirip gegenpressing milik Juergen Klopp bersama The Reds.

Untuk tiempo Cholismo, FC Barcelona menjadi korban terbaru Atleti saat kalah 2-3 pada semifinal Supercopa de Espana kemarin dini hari. Semua gol Los Colchoneros–julukan Atleti–terjadi pada babak kedua. Yakni, Koke pada menit ke-46, eksekusi penalti Alvaro Morata (81'), dan Angel Correa (88'). Sedangkan dua gol Blaugrana dicetak Lionel Messi (51') dan Antoine Griezmann (62').

Baca Juga:  Petenis Nomor 1 Dunia Ashleigh Barty Lolos Semifinal Miami Open

Tiga gol itu kian mengukuhkan bahwa Atleti memang gemar mencetak gol selepas turun minum. Dari 33 gol musim ini di semua ajang, 22 gol di antaranya atau 66,7 persen terjadi pada paro kedua.

Kemenangan pada laga yang dihelat di stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, itu sekaligus membalas kekalahan 0-1 pada jornada ke-15 (2/12) La Liga. Di final, Atleti sudah ditunggu rival sekota Real Madrid (13/1). Laga itu bakal jadi derbi Madrileno kedua setelah edisi 2014 yang dimenangkan Atleti.

- Advertisement -

"Mereka (Barca, red) adalah salah satu tim terbaik di dunia. Tetapi, pertandingan harus dimainkan sampai akhir," ucap Simeone seperti dilansir Mundo Deportivo. ‘’Real memainkan sepakbola sangat bagus melawan Valencia (9/1). Laga final tentu akan sangat sulit bagi kami,’’ lanjut pelatih asal Argentina itu.

Baca Juga:  Eriksen Tinggalkan MU

Kebalikan dari Atleti, kekalahan kemarin kian menegaskan bahwa paro kedua jadi handicap nyata bagi Barcelona musim ini. Dari 30 kebobolan di semua ajang, 17 di antaranya atau 56,7 persen terjadi selepas turun minum. (io/tom/jpg)

JEDDAH (RIAUPOS.CO) — Jika di Inggris saat ini terkenal Kloppage time milik Liverpool, maka di Spanyol ada tiempo Cholismo kepunyaan Atletico Madrid. Keduanya memiliki kesamaan makna gemar mencetak gol telat di babak kedua. Cholismo diambil dari sistem taktik entrenador Atleti Diego Simeone yang mirip gegenpressing milik Juergen Klopp bersama The Reds.

Untuk tiempo Cholismo, FC Barcelona menjadi korban terbaru Atleti saat kalah 2-3 pada semifinal Supercopa de Espana kemarin dini hari. Semua gol Los Colchoneros–julukan Atleti–terjadi pada babak kedua. Yakni, Koke pada menit ke-46, eksekusi penalti Alvaro Morata (81'), dan Angel Correa (88'). Sedangkan dua gol Blaugrana dicetak Lionel Messi (51') dan Antoine Griezmann (62').

Baca Juga:  Petenis Nomor 1 Dunia Ashleigh Barty Lolos Semifinal Miami Open

Tiga gol itu kian mengukuhkan bahwa Atleti memang gemar mencetak gol selepas turun minum. Dari 33 gol musim ini di semua ajang, 22 gol di antaranya atau 66,7 persen terjadi pada paro kedua.

Kemenangan pada laga yang dihelat di stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, itu sekaligus membalas kekalahan 0-1 pada jornada ke-15 (2/12) La Liga. Di final, Atleti sudah ditunggu rival sekota Real Madrid (13/1). Laga itu bakal jadi derbi Madrileno kedua setelah edisi 2014 yang dimenangkan Atleti.

"Mereka (Barca, red) adalah salah satu tim terbaik di dunia. Tetapi, pertandingan harus dimainkan sampai akhir," ucap Simeone seperti dilansir Mundo Deportivo. ‘’Real memainkan sepakbola sangat bagus melawan Valencia (9/1). Laga final tentu akan sangat sulit bagi kami,’’ lanjut pelatih asal Argentina itu.

Baca Juga:  Boban Kena PHK

Kebalikan dari Atleti, kekalahan kemarin kian menegaskan bahwa paro kedua jadi handicap nyata bagi Barcelona musim ini. Dari 30 kebobolan di semua ajang, 17 di antaranya atau 56,7 persen terjadi selepas turun minum. (io/tom/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari