- Advertisement -
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Jenazah pembalap Indonesia Afridza Syach Munandar, telah tiba di Jakarta, pada pukul 16.45 WIB, Senin (4/11).
Jenazah Afridza Munandar tiba di Bandara Soekarno Hatta dengan menumpang pesawat Garuda Indonesia GA-821 ETD dari Malaysia.
- Advertisement -
Tim Astra Honda dan perwakilan keluarga yakni paman almarhum, Bayu Aditya langsung menyambut.
Setibanya di Terminal 3 ke Terminal Kargo, petugas langsung mencocokkan identitas. Seremoni berlangsung sederhana.
Paman almarhum yang datang langsung dari Tasikmalaya, sengaja menjemput ke Jakarta, karena jenazah Afridza langsung dibawa ke rumah duka di Tasikmalaya, Jalan Sambong, Perumahan Aksa Jaya Blok D nomor 9, Kelrahan Sambong, Kecamatan Kawalu, Tasikmalaya, Jawa Barat.
- Advertisement -
Afridza Munandar meninggal di usia 20 tahun, setelah terlibat kecelakaan berat pada balapan Asia Talent Cup (ATC) di Sirkuit Sepang, Sabtu (2/11).
Afridza Munandar sempat dibawa ke Rumah Sakit Kuala Lumpur dengan helikopter usai terjatuh. Namun nyawanya tidak tertolong, karena cedera berat di kepala. (mg8/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Jenazah pembalap Indonesia Afridza Syach Munandar, telah tiba di Jakarta, pada pukul 16.45 WIB, Senin (4/11).
Jenazah Afridza Munandar tiba di Bandara Soekarno Hatta dengan menumpang pesawat Garuda Indonesia GA-821 ETD dari Malaysia.
- Advertisement -
Tim Astra Honda dan perwakilan keluarga yakni paman almarhum, Bayu Aditya langsung menyambut.
Setibanya di Terminal 3 ke Terminal Kargo, petugas langsung mencocokkan identitas. Seremoni berlangsung sederhana.
- Advertisement -
Paman almarhum yang datang langsung dari Tasikmalaya, sengaja menjemput ke Jakarta, karena jenazah Afridza langsung dibawa ke rumah duka di Tasikmalaya, Jalan Sambong, Perumahan Aksa Jaya Blok D nomor 9, Kelrahan Sambong, Kecamatan Kawalu, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Afridza Munandar meninggal di usia 20 tahun, setelah terlibat kecelakaan berat pada balapan Asia Talent Cup (ATC) di Sirkuit Sepang, Sabtu (2/11).
Afridza Munandar sempat dibawa ke Rumah Sakit Kuala Lumpur dengan helikopter usai terjatuh. Namun nyawanya tidak tertolong, karena cedera berat di kepala. (mg8/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal