JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Hari ini, 4 Juli 2020, menjelang usia 37 tahun, Lin Dan memutuskan pensiun dari bulu tangkis.
Di akun Sina Weibo pribadinya, Lin Dan menulis kalimat perpisahan yang datar saja. Tidak ada nada yang romantis atau melankolis. Namun, sejatinya, ada nada sangat muram dari pengumumannya itu.
"Pada usia 37 tahun, kondisi fisik dan rasa sakit membuat saya tidak bisa bersaing melawan rekan setim," tulis Lin Dan.
"Ada rasa segan, rasa malas, dan frustrasi. Pada hari-hari mendatang, saya berharap bisa menghabiskan banyak waktu bersama keluarga saya. Tapi, saya juga ingin mencari tempat bermain baru," imbuhnya.
Sebenarnya, Lin Dan sangat berambisi untuk tampil pada Olimpiade kelimanya di Tokyo 2020. Tetapi situasi memang sangat tidak mendukung. Pertama, pandemi global Covid-19 memaksa Olimpiade mundur setahun. Kedua, tentu saja, performanya tidak kunjung menanjak. Dan inilah yang membuat Lin Dan memutuskan mengakhiri karirnya.
"Setelah empat Olimpiade, saya tidak pernah berpikir untuk mundur. Bahkan, berpikir mundurpun tidak," tulisnya.
Lin Dan mengaku sudah menyerahkan seluruh hidupnya kepada olahraga yang begitu dia cintai. Setiap kali dia menderita karena kekalahan, Lin Dan berusaha bangkit. Lin Dan sadar bahwa karir sebagai atlet tidak akan berlangsung lama.
Jadi, alih-alih cuma bertujuan mengejar ranking dunia, Lin Dan ingin menantang diri sendiri agar bisa mencapai limit kemampuan terakhir. "Sebagai atlet tua, saya tak pernah menyerah," tulisnya.
Di atas semuanya, Lin Dan mengaku sangat bangga dan bahagia atas karir fenomenal yang sudah dia jalani. Sejak menjadi pemain nasional Cina pada 2000, Lin Dan meraih segalanya.
Dia mendulang emas Olimpiade back-to-back pada 2008 dan 2012. Lin Dan juga sukses menjadi juara lima kali pada 2006, 2007, 2009, 2011, dan 2013.
Pada usia 28 tahun, Lin Dan menyapu bersih sembilan gelar mayor yang tersedia di dunia ini. Dia juara Olimpiade, Kejuaraan Dunia, Piala Dunia, Piala Thomas, Piala Sudirman, Juara Superseries Masters Finals, All England, Asian Games, dan Juara Asia.
Lin Dan adalah orang pertama dan satu-satunya yang meraih prestasi fenomenal itu.
"Saya bersyukur atas pencapaian dan sumbangan saya kepada negeri ini. Saya berterima kasih kepada pelatih yang melatih saya, keluarga yang membentuk saya, fans yang mendukung saya, dan lawan-lawan luar biasa yang menginspirasi saya," katanya.
"Tidak ada orang yang selamanya muda. Namun, selalu ada orang yang merasa harus terus muda, penuh cinta, dan konsisten menempa diri," tegasnya.
Lin Dan meraih gelar internasional terakhir pada Malaysia Open 2019. Total, dia mendulang 66 gelar dan 666 kemenangan dari berbagai macam ajang.
Pada Juni lalu, Lin Dan menempati urutan ke-75 dalam daftar 100 atlet terbaik di abad ke-21 versi surat kabar olahraga terkenal Spanyol, Marca.
Lin Dan menjadi satu-satunya atlet bulu tangkis dan atlet asal Cina dalam daftar tersebut. Oleh Marca, Lin Dan disebut sebagai atlet bulu tangkis terbesar dalam sejarah.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi