“Kami nantinya akan membawa 11 pemain dan 3 ofisial, mereka semua punya semangat yang tinggi untuk mengikuti kejurnas tersebut,” kata Welly kepada Riau Pos.Co
Dia menjelaskan, bahwa saat ini pengurusan Perbasi Riau sedang dalam masa transisi. Sehingga efeknya berimbas pada pembinaan atlet basket yang stagnan. Hal tersebut menurut Welly perlu menjadi perhatian bersama. “Perbasi boleh masa transisi, tapi pembinaan basket harus tetap berjalan,” ujarnya.
Sehingga, efek serius dihadapi oleh tim yang akan berlaga di kejurnas banten tersebut. Untuk keberangkatan tim basket putri dari Riau ini sendiri, menurut Welly masih banyak kekurangan dalam hal pendanaan.
“Nantinya tim ini merupakan kerangka tim basket pemain Riau untuk PON tahun 2024 di Sumut dan Aceh,” jelasnya.
Untuk keberangkatan tersebut, tim basket asuhan pelatih Abraham Nagaswara dan Yenni ini masih perlu banyak pendanaan. Sebab, biaya yang diperlukan juga terbilang tidak sedikit
“Kami berharap kepedulian dari pegiat basket, yang masih peduli terhadap kemajuan dunia basket di Riau,” katanya.
Maka, dalam persiapan berlaga ini mereka akan bersungguh-sungguh agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Tim basket putri KU 16 Riau ini terdiri dari 7 orang pemain putri dari SMAN 1 Pekanbaru dan 4 orang dari SMA Darma Yudha Pekanbaru. Saat ini, mereka telah menjalani training center dan laga uji coba di Pekanbaru.
Dalam laga pertama, tim basket putri KU 16 Riau bertemu dengan tim putra dari SMPN 13 Pekanbaru.
Selanjutnya, akan dijadwalkan lagi laga ujicoba ketiga melawan SMPN 1 Pekanbaru. “Persiapan sudah berjalan, dimulai oleh pelatih dan para pemain sejak tanggal 13 Januari lalu,” pungkasnya. (*1)