Mengangkat tema "Selalu di Hati" di hari jadinya yang ke-22, RS Awal Bros terbukti selalu memberikan pelayanan sepenuh hati bagi seluruh masyarakat Riau dan Indonesia. Terbukti, Sabtu (29/8) RS Awal Bros Pekanbaru menghadirkan dua unit layanan terbaru yaitu Unit Teknologi Reproduksi Berbantu Tunas Bangsa Klinik Fertilitas & Endokrinologi Reproduksi serta Layanan Pusat Jantung Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru.
Layanan ini telah terakreditasi tingkat nasional oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dan Internasional oleh Joint Commission International (JCI), serta dilengkapi dengan sejumlah teknologi terkini. Hadir dalam launching unit terbaru tersebut, CEO Awal Bros Hospital Group Ir Arfan Awaloeddin MARS, Komisaris drg Muslina Yulia SpOrth, Ketua Bhayangkari Riau Erni Tri Susilowati Agung Setia, Direktur Utama RS Awal Bros Pekanbaru dr Jimmy Kurniawan MKK, Ketua Program Unit Teknologi Reproduksi Berbantu dr Imelda Hutagaol MSi Med SpOG KFer.
Hadir juga, dokter jantung RS Awal Bros yang juga Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (Perki) Riau, dr Dasdo Antonius Sinaga SpJP-FIHA, dokter bedah jantung dr Kelly Christy SpBTKV, dokter anestesi ahli jantung dr Rudy Yuliansyah SpAn KAKU, dokter rehabilitasi medis dr Kobal Sanjaya SpKFR, dan dr Melli Meliana Sp KFR.
CEO Awal Bros Hospital Group Ir Arfan Awaloeddin MARS mengatakan, RS Awal Bros Pekanbaru merupakan rumah sakit pertama dan sebuah regency dari pendiri kelompok usaha grup Awal Bros yaitu almarhum H Awaluddin dan almarhumah Hj Muslimah Ali.
Meskipun di era pandemi Covid-19 yang telah melanda sejak awal tahun 2020 ini, RS Awal Bros Group berperan serta menangani Covid-19 dengan menjadi rumah sakit rujukan yang menyiapkan ruang perawatan penyakit infeksi new-emerging dan re-emerging (PINERE) beserta sarana dan prasarana lainnya.
"Saat pandemi melanda, tentunya ada momentum yang membuat semua untuk mulai berhijrah dengan kehidupan yang baru, berupa pemanfaatan teknologi digitalisasi yang datang lebih cepat, Artifical Intelligence (AI), peningkatan pelayanan yang telah ada maupun inovasi penciptaan pelayanan baru, salah satunya pelayanan In Vitro Fertilization (IVF) dan tindakan operasi jantung atau Coronary Artery Bypass Graft (CABG) sehingga masyarakat tidak perlu mencari pelayanan yang cangih," tuturnya.
Direktur RS Awal Bros Pekanbaru, dr Jimmy Kurniawan MKK menjelaskan, saat ini RS Awal Bros Pekanbaru telah memiliki dua unit layanan lengkap berupa Unit Teknologi Reproduksi Berbantu Tunas Bangsa Klinik Fertilitas & Endokrinologi Reproduksi serta Layanan Pusat Jantung Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru yang dapat menjadi solusi bagi masyarakat Provinsi Riau yang ingin berobat.
Apalagi, untuk layanan CABG dan IVF ini telah didukung oleh teknologi terkini berstandar nasional dan internasional, sehingga masyarakat tak perlu lagi berobat ke luar kota hingga luar negeri untuk melakukan operasi by pass jantung ataupun IVF. "Walaupun terbilang layanan baru, tapi sekarang sudah banyak pasien yang antre untuk melakukan operasi dan melakukan proses bayi tabung setelah mereka selesai melakukan pengecekan kesehatan dan dinyatakan siap untuk oleh para tim dokter ahli kami," ucapnya.
Selain itu, untuk layanan Coronary Artery Bypass Graft (CABG) di RS Awal Bros Pekanbaru ini telah bekerja sama dengan jaminan asuransi/BPJS/KIS dan harga terjangkau. Sehingga, rumah RS Sakit Awal Bros Pekanbaru diharapkan mampu memberikan solusi kesehatan bagi masyarakat.
Sementara itu, Ketua Program Unit Teknologi Reproduksi Berbantu dr Imelda Hutagaol MSi Med SpOG KFer mengatakan, Klinik Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB) Tunas Bangsa merupakan mimpi bersama di RS Awal Bros Pekanbaru untuk memberikan pelayanan yang lebih optimal bagi masyarakat Provinsi Riau khususnya para pasangan subur yang telah mendambakan keturunan.
Sejak dimulainya pelayanan inseminasi di tahun 2007, telah banyak pasangan invertil yang dilayani melalui layanan couple clinic. Namun, masih banyak pasangan usia subur lainnya yang tidak dapat dibantu melalui pelayanan inseminasi semata. Mereka memerlukan pelayanan yang lebih kompreshensif serta didukung oleh sejumlah teknologi terkini lainnya agar dapat memperoleh keturunan tanpa harus keluar kota atau keluar negeri.
"Layanan ini sudah pasti akan membantu karena pasangan usia subur tak perlu lagi bersusah payah keluar kota atau luar negeri untuk melakukan proses bayi tabung yang sudah pasti menguras kantong cukup banyak. Belum lagi, stres yang dialami oleh calon ibu akan berisiko dalam keberhasilan proses pembuahan terjadi secara sempurna," ucapnya.
Selain itu, Layanan TRD Tunas Bangsa juga telah memiliki segudang faslitas dan teknologi terkini berstandar ISO 6-7 European Society of Human Reproduction and Embryology (ESHRE) yang merupakan Perhimpunan Reproduksi dan Embriologi Manusia Eropa berdiri pada tahun 1985 oleh Robert Edwards dan J. Cohen dan berkantor pusat di Belgia.
Sementara itu, Ketua Bhayangkari Riau Erni Tri Susilowati Agung Setia, memberikan apresiasi kepada RS Awal Bros Pekanbaru yang di usianya ke-22 telah semakin sempurna dengan hadirnya sejumlah layanan unggulan, salah satunya berupa Layanan TRD Tunas Bangsa akan menjawab pertanyaan warga Provinsi Riau untuk memperoleh keturunan. "Semoga layanan terbaru ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan terus berkembang dengan teknologi terkini," harapnya.
Tak hanya itu, Sabtu (15/8) lalu RS Awal Bros Pekanbaru juga telah me-launching Layanan Pusat Jantung dan sukses melakukan operasi perdana by pass jantung atau Coronary Artery Bypass Graft (CABG) selama lima jam yang dipimpin oleh dr Kelly Sp BTKV beserta tim bedah jantung RS Awal Bros Pekanbaru.
Selanjutnya, Dokter Jantung RS Awal Bros yang juga Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (Perki) Riau, dr Dasdo Antonius Sinaga, SpJP-FIHA menjelaskan, Penyakit jantung koroner adalah kondisi ketika pembuluh darah jantung (arteri koroner) tersumbat oleh timbunan lemak.
Bila lemak makin menumpuk, maka arteri akan makin menyempit, dan membuat aliran darah ke jantung berkurang. Biasanya, penyakit jantung koroner ini lebih banyak terjadi pada orang yang berusia lebih tua seperti usia 45 hingga 50 tahun, tapi memang saat ini usia muda juga dapat mengalami penyakit jantung koroner.
Hal tersebut, dipengaruhi oleh lima faktor yang paling sering menyebabkan orang penyakit jantung koroner, pertama riwayat keluarga yaitu ayah, ibu, adik, kakak, saudara sekandung memiliki sakit jantung koroner, kemudian hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi, ketiga diabetes melitus atau penyakit peningkatan kadar gula darah, kemudian kadar kolesterol yang tinggi, dan yang kelima adalah kebiasaan merokok.
"Lima faktor ini yang paling sering menyebabkan penyempitan pembuluh darah koroner. Dengan keluhannya awal berupa nyeri dada atau sesak napas. Nyeri dada terutama bagian kiri tembus ke punggung belakang, timbul waktu aktivitas dan berjalan sekitar 200 meter. Tapi pasien-pasien yang perlu operasi ini biasanya kurang dari 50 meter jalan sudah cepat lelah," katanya.
Lanjut Dasdo, beberapa pasien yang datang karena serangan jantung ke RS Awal Bros Pekanbaru langsung dilakukan pemeriksaan awal seperti, ultrasound jantung atau USG jantung, rekam jantung, pemeriksaan darah yang lengkap, rontgen, dan untuk menentukan apakah benar ada penyempitan pembuluh darah dari jantung akan kelihatan penyempitan nya.
"Beberapa pasein ada yang memang harus memerlukan operasi agar penyumbatan tersebut tidak terjadi lagi dan dapat melakukan aktivitas seperti sediakala tanpa merasakan sakit di dadanya. Di RS Awal Bros Pekanbaru ini, kami berkomitmen memberikan pelayanan yang terbaik dari yang sudah ada karena kami ingin terus belajar memberikan pelayanan kesehatan yang mempuni dan terpercaya bagi masyarakat Riau dan Indonesia dengan teknologi terkini," tegasnya.
Sementara itu, Dokter Bedah Jantung dr Kelly Sp BTKV mengatakan, operasi jantung CABG dilakukan pada pasien yang tidak dapat disembuhkan dengan pemasangan ring jantung, atau jika arteri koroner yang tersumbat ada lebih dari satu. Selain itu, operasi jantung merupakan salah satu metode pengobatan jantung koroner, meskipun risiko operasi CABG dianggap tinggi, namun manfaatnya sangatlah banyak untuk pengobatan jantung koroner.
"Untuk pasien yang telah kami lakukan operasi, sebelumnya pasien tersebut memiliki keluhan berupa merasakan nyeri di dada, dan merasa terhimpit pada daerah dada sehingga napas terasa sesak. Setelah dilakukan kontrol ke dokter jantung dan telah melakukan serangkaian pemeriksaan, pasien disarankan untuk melakukan operasi by pass jantung karena penyumbatan yang cukup luas," katanya.
Lanjut dr Kelly, sejak 15 Agustus hingga saat ini ia bersama Tim Bedah Jantung RS Awal Bros Pekanbaru telah melakukan dua operasi CABG dengan hasil yang memuaskan. Tim Bedah Jantung yang menangani operasi tersebut terdiri dari multidisiplin ilmu, mulai dari dokter jantung, dokter bedah jantung, internist, ahli gizi, anestesi, psikolog, rehabilitasi jantung, perawat, dan dokter umum yang mendapat pelatihan khusus sehingga penatalaksanaan yang diberikan dapat secara terpadu dan menyeluruh, mulai dari persiapan operasi hingga pasien pulang dan dapat melakukan kegiatan sehari-hari.
Sementara itu, seorang pasien CABG yang sukses melakukan operasi perdana Simetri Bin Rusli mengaku sangat senang dan bahagia dapat kembali sembuh dari penyakit yang ia derita. Apalagi, warga Kabupaten Kampar ini merasa cepat lelah saat beraktivitas dan tak mampu menahan sesak didadanya saat menyerang.
"Awalnya saya berobat di RS Awal Bros Panam dan langsung dirujuk ke RS Awal Bros Pekanbaru yang memiliki layanan lebih lengkap. Setelah dilakukan pengecekan kesehatan dan berdiskusi dengan tim dokter ternyata saya harus melakukan CABG. Setelah operasi selesai dan saya diberikan pelayanan serta pelatihan kesehatan untuk memulihkan kesehatan saya hingga dapat beraktivitas seperti biasanya. Saya bahagia RS Awal Bros Pekanbaru menjadi keluarga kedua bagi saya yang hanya orang biasa ini. Saya berharap RS Awal Bros Pekanbaru terus memberikan pelayanan terbaik dengan meningkatkan layanan terbarunya," ucapnya.(adv)
NARASI: PRAPTI DWI LESTARI
FOTO: EVAN G