(RIAUPOS.CO) – Tetap berada di dalam rumah dan kurang paparan sinar matahari, membuat seseorang kurang vitamin D. Padahal vitamin D dipercaya bisa membantu menjaga kesehatan tubuh di tengah pandemi Covid-19. Benarkah demikian?
Di Inggris, Departemen Kesehatan Masyarakat merekomendasikan masyarakat konsumsi vitamin D sepanjang tahun jika tidak sering berada di luar rumah. Begitu pula jika terlalu lama dirawat di rumah sakit. Pemerintah Skotlandia dan Welsh dan Badan Kesehatan Masyarakat Irlandia Utara pun telah mengeluarkan saran serupa.
Pakar dari British Nutrition Foundation Sara Stanner mengatakan tinggal di rumah sangat penting selama pandemi. Tapi hal itu membatasi seseorang mendapatkan sinar matahari.
“Ini berarti kita perlu sedikit perawatan ekstra untuk menjaga kadar vitamin D kita tetap sehat,” katanya seperti dilansir dari BBC, Sabtu (30/5).
Beberapa penelitian menunjukkan vitamin D meningkatkan ketahanan terhadap pilek dan flu. Namun, belum ada bukti bahwa vitamin D mengurangi risiko terkena atau terserang virus Korona.
Beberapa peneliti hanya mengatakan bahwa kekurangan vitamin D bisa memperburuk jika seseorang terkena Coronavirus. Tetapi pasti juga dipicu oleh faktor risiko lain seperti penyakit jantung dan diabetes.
Peneliti Spanyol dan Perancis sedang melakukan uji klinis untuk melihat apakah vitamin D membantu pasien Coronavirus. Profesor Kedokteran di Inggris Prof Jon Rhodes, mengatakan vitamin D memiliki efek anti-inflamasi. Dan ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa vitamin dapat meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus.
“Ini mungkin relevan pada pasien Covid-19 yang sedang dirawat di mana kerusakan paru-paru yang parah dapat disebabkan oleh peradangan sebagai respons terhadap virus. Meskipun begitu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi ini,” katanya.(jpg)
(RIAUPOS.CO) – Tetap berada di dalam rumah dan kurang paparan sinar matahari, membuat seseorang kurang vitamin D. Padahal vitamin D dipercaya bisa membantu menjaga kesehatan tubuh di tengah pandemi Covid-19. Benarkah demikian?
Di Inggris, Departemen Kesehatan Masyarakat merekomendasikan masyarakat konsumsi vitamin D sepanjang tahun jika tidak sering berada di luar rumah. Begitu pula jika terlalu lama dirawat di rumah sakit. Pemerintah Skotlandia dan Welsh dan Badan Kesehatan Masyarakat Irlandia Utara pun telah mengeluarkan saran serupa.
- Advertisement -
Pakar dari British Nutrition Foundation Sara Stanner mengatakan tinggal di rumah sangat penting selama pandemi. Tapi hal itu membatasi seseorang mendapatkan sinar matahari.
“Ini berarti kita perlu sedikit perawatan ekstra untuk menjaga kadar vitamin D kita tetap sehat,” katanya seperti dilansir dari BBC, Sabtu (30/5).
- Advertisement -
Beberapa penelitian menunjukkan vitamin D meningkatkan ketahanan terhadap pilek dan flu. Namun, belum ada bukti bahwa vitamin D mengurangi risiko terkena atau terserang virus Korona.
Beberapa peneliti hanya mengatakan bahwa kekurangan vitamin D bisa memperburuk jika seseorang terkena Coronavirus. Tetapi pasti juga dipicu oleh faktor risiko lain seperti penyakit jantung dan diabetes.
Peneliti Spanyol dan Perancis sedang melakukan uji klinis untuk melihat apakah vitamin D membantu pasien Coronavirus. Profesor Kedokteran di Inggris Prof Jon Rhodes, mengatakan vitamin D memiliki efek anti-inflamasi. Dan ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa vitamin dapat meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus.
“Ini mungkin relevan pada pasien Covid-19 yang sedang dirawat di mana kerusakan paru-paru yang parah dapat disebabkan oleh peradangan sebagai respons terhadap virus. Meskipun begitu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi ini,” katanya.(jpg)