JAKARTA – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu tak percaya ancaman pembunuhan terhadap para tokoh nasional seperti yang diklaim Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto.
“Kalau mau membunuh pejabat-pejabat, saya rasa jauhlah. Tidak begitu. Saya juga suka kalau dongkol saya bilang ’gua gampar lu’, sampai berapa puluh tahun enggak ada yang saya gampar, kok. Enggak perlu khawatir lah,” kata Ryamizard di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Kamis (30/5).
Ryamizard melanjutkan, kalaupun benar ada ancaman itu, maka mantan Kepala Staf Angkatan Darat ingin menemui pelakunya. Jenderal TNI purnawirawan ini ingin menasihati elite tersebut, apalagi jika dari kalangan berbaju loreng.
“Kalau kami ribut, ada yang ikut dompleng. Siapa lagi? Paham-paham radikal dan antipancasila. Ini yang perlu kami waspadai. Kemenhan sudah menjaga jangan sampai ada pihak luar ikut-ikutan,” kata dia.
Di samping itu, Ryamizard menyatakan bahwa situasi nasional saat ini dalam kondisi stabil. Tetapi, dia juga mengingatkan kepada semua pihak agar menjaga kedamaian dan persatuan.
“Kami ini kan mengadakan pesta demokrasi, pesta sudah berakhir, harusnya salam-salaman. Tapi terjadi ketidakpuasan, itu biasa. Kurang puas kan ada tempat mengadu. Kurang puas kenapa? Ada curang? Sampaikan ke KPU, Bawaslu,” kata dia. (tan)
Sumber; JPNN.com
Editor: Deslina
JAKARTA – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu tak percaya ancaman pembunuhan terhadap para tokoh nasional seperti yang diklaim Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto.
“Kalau mau membunuh pejabat-pejabat, saya rasa jauhlah. Tidak begitu. Saya juga suka kalau dongkol saya bilang ’gua gampar lu’, sampai berapa puluh tahun enggak ada yang saya gampar, kok. Enggak perlu khawatir lah,” kata Ryamizard di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Kamis (30/5).
- Advertisement -
Ryamizard melanjutkan, kalaupun benar ada ancaman itu, maka mantan Kepala Staf Angkatan Darat ingin menemui pelakunya. Jenderal TNI purnawirawan ini ingin menasihati elite tersebut, apalagi jika dari kalangan berbaju loreng.
“Kalau kami ribut, ada yang ikut dompleng. Siapa lagi? Paham-paham radikal dan antipancasila. Ini yang perlu kami waspadai. Kemenhan sudah menjaga jangan sampai ada pihak luar ikut-ikutan,” kata dia.
- Advertisement -
Di samping itu, Ryamizard menyatakan bahwa situasi nasional saat ini dalam kondisi stabil. Tetapi, dia juga mengingatkan kepada semua pihak agar menjaga kedamaian dan persatuan.
“Kami ini kan mengadakan pesta demokrasi, pesta sudah berakhir, harusnya salam-salaman. Tapi terjadi ketidakpuasan, itu biasa. Kurang puas kan ada tempat mengadu. Kurang puas kenapa? Ada curang? Sampaikan ke KPU, Bawaslu,” kata dia. (tan)
Sumber; JPNN.com
Editor: Deslina