Jumat, 20 September 2024

Berkaca dari Maia Estianty, Simak Tips Sederhananya Agar Tak Tertipu

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Berkaca dari kejadian Maia Estianty yang ditipu oknum driver ojek online (ojol), ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui. Terlebih jika sangat yang aktif menggunakan smartphone sebagai ‘dompet’ kedua. Dompet di sini adalah uang atau saldo di platform E-Wallet yang kini banyak ditawarkan oleh banyak aplikasi.

Menghindari kejadian yang menimpa Maia Estianty terulang ke masyarakat yang lain, pakar keamanan siber sekaligus Chairman Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha menyebut ada beberapa langkah mudah untuk mengantisipasi hal tersebut. Cara pertama adalah jangan sekali-kali mau kalau diminta siapapun untuk memencet tombol berupa kode-kode tertentu di ponsel kita.

"Yang pasti jangan mau kalau diminta siapapun pencet-pencet kode di ponsel kita atau kasih-kasih kode OTP kita ke siapapun. Bahkan ke malaikat pun juga jangan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya ketika dihubungi JawaPos.com.

Baca Juga:  Rusia Umumkan Gencatan Senjata Sementara di Mariupol dan Volnovakha

Hal kedua yang juga penting adalah selalu mengaktifkan fitur keamanan autentikasi dua faktor. “Selalu aktifkan fitur pengamanan maksimal di akun-akun semisal medsos, email, dan akun-akun lainnya yang kita miliki. Antara lain mengaktifkan two factors authentication,” lanjutnya.

- Advertisement -

Autentikasi dua faktor ini secara sederhana memberikan perlindungan dua lapis kepada objek yang dilindungi. Jadi, ketika lapisan pertama dengan perlindungan nomor telepon misalnya sudah berhasil ditembus, masih ada lapisan kedua untuk verifikasi dengan sandi yang lain.

Selanjutnya, buat password dengan kombinasi huruf dan angka yang kuat. Senantiasa lakukan pembaruan password juga penting untuk mencegah password dibobol oleh orang yang tak bertanggung jawab.

- Advertisement -

"Terus gunakan password yang berbeda untuk akun-akun yang kita miliki. Bikin password yang kuat juga. Biasakan juga secara rutin mengganti Password yang kita miliki," lanjut Pratama.

Hal tersebut merupakan cara sederhana untuk membentengi akun kita dari tindakan kejahatan. Sebagai informasi, Maia Estianty ditipu oleh oknum ojol menggunakan modus Call Forwarding. Dengan memasukan kode USSD, pelaku berhasil masuk ke sambungan telepon Maia dan mendapatkan akses ke akun-akunnya dalam hal ini Gojek, WhatsApp, dan Tokopedia.

Baca Juga:  Heboh Akar Bajakah, Kenali Ragam Pengobatan Alternatif untuk Kanker

Pelaku dapat dengan mudah masuk lantaran Maia disebut tidak mengaktifkan keamanan autentikasi dua faktor. WhatsApp misalnya, ketika pertama diinstal atau kembali lagi masuk akun, platfom tersebut diverifikasi bisa menggunakan sambungan telepon.

Untuk sistem keamanan perbankan di mobile banking, Pratama menilai sistem keamanannya sudah cukup kuat ketimbang aplikasi-aplikasi lainnya. Namun, di perbankan juga dianjurkan untuk senantiasa memperbarui password.

"Kalau mobile banking sih relatif lebih aman karena autentikasinya beberapa bank membutuhkan akses fisik ke SIM Card. Dan jika memindahkan ke ponsel lain perlu nomor kartu debit dari bank yang kita miliki," tandas Pratama.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Berkaca dari kejadian Maia Estianty yang ditipu oknum driver ojek online (ojol), ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui. Terlebih jika sangat yang aktif menggunakan smartphone sebagai ‘dompet’ kedua. Dompet di sini adalah uang atau saldo di platform E-Wallet yang kini banyak ditawarkan oleh banyak aplikasi.

Menghindari kejadian yang menimpa Maia Estianty terulang ke masyarakat yang lain, pakar keamanan siber sekaligus Chairman Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha menyebut ada beberapa langkah mudah untuk mengantisipasi hal tersebut. Cara pertama adalah jangan sekali-kali mau kalau diminta siapapun untuk memencet tombol berupa kode-kode tertentu di ponsel kita.

"Yang pasti jangan mau kalau diminta siapapun pencet-pencet kode di ponsel kita atau kasih-kasih kode OTP kita ke siapapun. Bahkan ke malaikat pun juga jangan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya ketika dihubungi JawaPos.com.

Baca Juga:  Usai Taliban Klaim Menang, Perang Pecah Lagi di Lembah Panjshir

Hal kedua yang juga penting adalah selalu mengaktifkan fitur keamanan autentikasi dua faktor. “Selalu aktifkan fitur pengamanan maksimal di akun-akun semisal medsos, email, dan akun-akun lainnya yang kita miliki. Antara lain mengaktifkan two factors authentication,” lanjutnya.

Autentikasi dua faktor ini secara sederhana memberikan perlindungan dua lapis kepada objek yang dilindungi. Jadi, ketika lapisan pertama dengan perlindungan nomor telepon misalnya sudah berhasil ditembus, masih ada lapisan kedua untuk verifikasi dengan sandi yang lain.

Selanjutnya, buat password dengan kombinasi huruf dan angka yang kuat. Senantiasa lakukan pembaruan password juga penting untuk mencegah password dibobol oleh orang yang tak bertanggung jawab.

"Terus gunakan password yang berbeda untuk akun-akun yang kita miliki. Bikin password yang kuat juga. Biasakan juga secara rutin mengganti Password yang kita miliki," lanjut Pratama.

Hal tersebut merupakan cara sederhana untuk membentengi akun kita dari tindakan kejahatan. Sebagai informasi, Maia Estianty ditipu oleh oknum ojol menggunakan modus Call Forwarding. Dengan memasukan kode USSD, pelaku berhasil masuk ke sambungan telepon Maia dan mendapatkan akses ke akun-akunnya dalam hal ini Gojek, WhatsApp, dan Tokopedia.

Baca Juga:  Peneliti Unri Kaji Pengaruh GMC Terhadap Perilaku Kelulut

Pelaku dapat dengan mudah masuk lantaran Maia disebut tidak mengaktifkan keamanan autentikasi dua faktor. WhatsApp misalnya, ketika pertama diinstal atau kembali lagi masuk akun, platfom tersebut diverifikasi bisa menggunakan sambungan telepon.

Untuk sistem keamanan perbankan di mobile banking, Pratama menilai sistem keamanannya sudah cukup kuat ketimbang aplikasi-aplikasi lainnya. Namun, di perbankan juga dianjurkan untuk senantiasa memperbarui password.

"Kalau mobile banking sih relatif lebih aman karena autentikasinya beberapa bank membutuhkan akses fisik ke SIM Card. Dan jika memindahkan ke ponsel lain perlu nomor kartu debit dari bank yang kita miliki," tandas Pratama.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari