Sabtu, 9 November 2024

PPP Tegaskan Penambahan Koalisi hanya Bisa Satu Partai

- Advertisement -

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Tiga partai mantan pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, yakni Gerindra, PAN dan Demokrat menunjukan ketertarikannya bergabung ke koalisi Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengatakan tidak semua mantan partai pendukung Prabowo-Sandi bisa bergabung ke koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin.

- Advertisement -

Arsul mengatakan, hanya ada satu partai politik saja yang bisa diakomodasi untuk bergabung ke koalisi pendukung pemerintah. “Kalaupun berandai-andai ada pertambahan anggota koalisi, itu tidak akan lebih dari satu partai,” ujar Arsul kepada wartawan, Sabtu (27/7).

Namun demikian Arsul menuturkan, urusan koalisi sepenuhnya ada di tangan Jokowi sebagai kepala negara. Jokowi menjadi tokoh utama yang akan menentukan kursi di kabinetnya mendatang. "Biar menjadi keputusannya Jokowi setelah berbicara dengan para ketum parpol," katanya.

Baca Juga:  Berikut Jadwal Tahapan Seleksi CPNS 2019

Anggota Komisi III DPR ini menambahkan, sampai saat ini para ketua umum partai politik pendukung koalisi belum melakukan pertemuan pembahasan koalisi. "Parpol, dalam hal ini ketum, harus mendengarkan apa yang menjadi pemikiran dan pandangan Pak Jokowi," ungkapnya.(jpg)

- Advertisement -

Editor: Eko Faizin

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Tiga partai mantan pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, yakni Gerindra, PAN dan Demokrat menunjukan ketertarikannya bergabung ke koalisi Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengatakan tidak semua mantan partai pendukung Prabowo-Sandi bisa bergabung ke koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin.

Arsul mengatakan, hanya ada satu partai politik saja yang bisa diakomodasi untuk bergabung ke koalisi pendukung pemerintah. “Kalaupun berandai-andai ada pertambahan anggota koalisi, itu tidak akan lebih dari satu partai,” ujar Arsul kepada wartawan, Sabtu (27/7).

- Advertisement -

Namun demikian Arsul menuturkan, urusan koalisi sepenuhnya ada di tangan Jokowi sebagai kepala negara. Jokowi menjadi tokoh utama yang akan menentukan kursi di kabinetnya mendatang. "Biar menjadi keputusannya Jokowi setelah berbicara dengan para ketum parpol," katanya.

Baca Juga:  BPK Taksir Kerugian di PT Asabri Mencapai Rp16 Triliun

Anggota Komisi III DPR ini menambahkan, sampai saat ini para ketua umum partai politik pendukung koalisi belum melakukan pertemuan pembahasan koalisi. "Parpol, dalam hal ini ketum, harus mendengarkan apa yang menjadi pemikiran dan pandangan Pak Jokowi," ungkapnya.(jpg)

Editor: Eko Faizin

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari