PUTRA JAYA (RIAUPOS.CO) – Meski telah menyatakan mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Malaysia, ternyata Mahathir Mohamad masih berambisi jadi kepala pemerintahan tersebut jika masih diinginkan. Mahathir mengundurkan diri pada Senin (24/2/2020) lalu.
Dalam pidato khusus yang disiarkan langsung televisi dan radio Malaysia, Mahathir menyatakan kesediaannya kembali menjabat. Padahal saat kembali ke politik dan ikut “menumbangkan” Najib Razak, saat diangkat jadi perdana menteri, Mahathir berjanji ketika nanti mundur akan memberikan tongkat kepada Anwar Ibrahim. Tetapi, kini ceritanya lain.
"Sebenarnya saya telah berjanji akan mundur untuk memberi peluang kepada Dewan Rakyat (DPR) menentukan siapa yang akan mengganti saya. Jika benarlah saya masih didukung saya akan kembali. Jika tidak saya akan terima siapa saja yang dipilih," kata dia, Rabu (26/2/2020).
Mahathir mengaku meletakkan jabatan lantaran tidak mau dituduh haus kekuasaan. Dia juga merasa terjebak dalam konflik antara koalisi Pakatan Harapan dengan kubu oposisi yang juga mendukungnya.
Namun, setelah berbincang dengan Jaja Malaysia, Mahathir akhirnya setuju untuk tetap menjabat sebagai perdana menteri interim sampai pemerintahan baru terbentuk. Dia pun siap jadi pemimpin pemerintahan baru tersebut jika didukung mayoritas di parlemen.
"Saya berpendapat betul atau tidak, politik dan partai politik perlu disampingkan buat waktu sekarang. Jika diperbolehkan saya akan mencoba mengadakan pemerintahan yang tidak memihak kepada partai mana pun. Hanya kepentingan negara saja yang akan diutamakan," katanya.
"Jika diizinkan inilah yang akan saya coba. Saya berdoa dan saya mohon kepada Allah Swt agar saya diberi petunjuk dalam usaha ini," katanya.
Ambisi Mahathir ini jelas berseberangan dengan sekutunya Anwar Ibrahim yang telah didukung Pakatan Harapan untuk jadi perdana menteri. Dalam perhitungan sementara di DPR Malaysia, secara angka Pakatan Harapan memiliki suara lebih besar. Jika Pakatan Harapan tetap pada pilihannya untuk Anwar, maka dalam pemilihan di parlemen nanti Mahathir bisa kalah kalau dia mencalonkan kembali.
Namun, nampaknya Mahathir dan pendukungnya punya rencana lain. Ada upaya untuk mengalahkan Anwar, yang hubungannya degan Mahathir di masa lalu sangat baik, namun kemudian memburuk setelah Mahathir menjadi salah satu orang yang dianggap memasukkan Anwar sebagai musuh pemerintah.
Kini, jika meang Mahathir ingin menjabat lagi, keduanya akan bertarung di parlemen. Sangat menarik ditunggu perkembangannya.
Sumber: Bernama/Antara/JPNN
Editor: Hary B Koriun