Senin, 19 Agustus 2024

Hasil Swab Pertama Negatif, Kembali Diswab Hasilnya Ternyata Positif

DUMAI (RIAUPOS.CO) — Adanya perbedaan hasil tes swab yang dialami seorang dokter berinisial T (28), yang bertugas di Puskesmas Bukit Timah yang sebelunya dinyatakan negatif berdasarkan hasil tes swab pertama yang dilakukan di BPTKL Kementerian Kesehatan RI, namun berdasarkan hasil tes swab kedua yang dilakukan laboratorium RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru dinyatakan positif, dapat terjadi karena berbagai hal.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Dumai dr Syaiful mengatakan, ada beberapa kemungkinan hasil swab pertama menunjukkan negatif. "Mungkin saja pengambilan yang kurang tepat, atau bisa jadi karena proses di Jakarta yang memang cukup lama, sehingga mempengaruhi hasil sample yang diambil," tuturnya.

Dikatakannya, T tidak terpapar karena menangani pasien positif Covid-19  di RSUD, melainkan terpapar akibat berkontak langsung dengan ayahnya yang terlebih dahulu dinyatakan positif Covid-19 berinisial S (54), yang juga pejabat Kantor Kesehatan Pelabuhan Kota Dumai.

Baca Juga:  Reswanto Divonis 20 Tahun Penjara

"Jadi T ini merupakan hasil pelacakan kontak dari pasien S yang di ketahui merupakan sang ayah," tuturnya.

- Advertisement -

Menurut dr Syaiful, sebelumnya berdasarkan hasil swab BPTKL Kementerian Kesehatan RI, inisial T dinyatakan negatif corona. Dan sebelumnya T juga sudah dirapid test pada 4 April 2020 dan sudah diisolasi di RSUD Kota Dumai, setelah itu dilakukan swab pada 5 April 2020. 

"Pada 17 April hasil swabnya keluar bersamaan dengan swab ayah, ibu dan anaknya yang sebelumnya dinyatakan positif, namun belum sempat ke luar dari RSUD Kota Dumai, kami kembali melakukan swab kedua terhadap yang bersangkutan dan dikirim ke Laboratorium RSUD Arifin Achmad pada 20 April, dan pada 26 April 2020 hasilnya keluar dan dinyatakan positif Covid-19," tuturnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Biden Tunjuk Jaksa Agung California Jadi Menteri Kesehatan 

Ia mengatakan, pihaknya sudah melakukan pelacakan kontak terhadap orang terdekat dan di tempat kerja T, sejak awal T dideteksi positif melalui rapid test. "Hasilnya memang ada dua yang positif salah satunya termasuk anaknya yang berumur 2 tahun yang sudah terlebih dulu di nyatakan positif, sementara terhadap pelacakan kontak di tempat kerja T tidak ada yang terdeteksi positif Covid-19," tuturnya.

Laporan: Hasanal Bolkiah (Dumai)
Editor: Erizal
 

DUMAI (RIAUPOS.CO) — Adanya perbedaan hasil tes swab yang dialami seorang dokter berinisial T (28), yang bertugas di Puskesmas Bukit Timah yang sebelunya dinyatakan negatif berdasarkan hasil tes swab pertama yang dilakukan di BPTKL Kementerian Kesehatan RI, namun berdasarkan hasil tes swab kedua yang dilakukan laboratorium RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru dinyatakan positif, dapat terjadi karena berbagai hal.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Dumai dr Syaiful mengatakan, ada beberapa kemungkinan hasil swab pertama menunjukkan negatif. "Mungkin saja pengambilan yang kurang tepat, atau bisa jadi karena proses di Jakarta yang memang cukup lama, sehingga mempengaruhi hasil sample yang diambil," tuturnya.

Dikatakannya, T tidak terpapar karena menangani pasien positif Covid-19  di RSUD, melainkan terpapar akibat berkontak langsung dengan ayahnya yang terlebih dahulu dinyatakan positif Covid-19 berinisial S (54), yang juga pejabat Kantor Kesehatan Pelabuhan Kota Dumai.

Baca Juga:  Gubernur Kepri Resmi Jadi Tersangka, Ini Penyebabnya

"Jadi T ini merupakan hasil pelacakan kontak dari pasien S yang di ketahui merupakan sang ayah," tuturnya.

Menurut dr Syaiful, sebelumnya berdasarkan hasil swab BPTKL Kementerian Kesehatan RI, inisial T dinyatakan negatif corona. Dan sebelumnya T juga sudah dirapid test pada 4 April 2020 dan sudah diisolasi di RSUD Kota Dumai, setelah itu dilakukan swab pada 5 April 2020. 

"Pada 17 April hasil swabnya keluar bersamaan dengan swab ayah, ibu dan anaknya yang sebelumnya dinyatakan positif, namun belum sempat ke luar dari RSUD Kota Dumai, kami kembali melakukan swab kedua terhadap yang bersangkutan dan dikirim ke Laboratorium RSUD Arifin Achmad pada 20 April, dan pada 26 April 2020 hasilnya keluar dan dinyatakan positif Covid-19," tuturnya.

Baca Juga:  Kemendikbud Berikan Afirmasi Passing Grade untuk Guru Honorer

Ia mengatakan, pihaknya sudah melakukan pelacakan kontak terhadap orang terdekat dan di tempat kerja T, sejak awal T dideteksi positif melalui rapid test. "Hasilnya memang ada dua yang positif salah satunya termasuk anaknya yang berumur 2 tahun yang sudah terlebih dulu di nyatakan positif, sementara terhadap pelacakan kontak di tempat kerja T tidak ada yang terdeteksi positif Covid-19," tuturnya.

Laporan: Hasanal Bolkiah (Dumai)
Editor: Erizal
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari